Skip to main content

Tersapu Gelombang

 

Tidak seperti buku sebelumnya, Partikel yang kubaca sekali baca dengan penuh antusias. Gelombang kali ini aku baca dengan perlahan. Aku menganalogikannya seperti coklat mahal yang ingin aku cicipi sedikit-sedikit. Takut ketika habis aku tidak lagi bisa mengingat rasanya. Jarak antara terbitnya Partikel dan Gelombang, tidak sejauh Petir dan Partikel. Marathon Partikel untuk memuaskan dahaga akan kerinduan lanjutan serial Supernova yang entah pada masa apa aku mulai mencintainya.

Gelombang seperti kata sang Penulis, Dee, dibuat dengan rentetan disiplin dan deadline yang terencana. Sehingga jarak lahirnya dengan Partikel cukup cepat dibanding Petir dan Partikel. Aku menyesapnya sedikit-sedikit membiarkan Alfa Sagala bercerita pelan tentang dirinya. Tapi mungkin karena sedikit-sedikit itulah aku merasa sensasi yang tidak sama ketik aku membaca Partikel.   
      Bertemu Dee saat Ara dalam kandungan (2010)

Gelombang berkisah tentang bocah lelaki Batak bernama Thomas Alfa Edison Sagala. Berkampung di Sianjur Mula-Mula, sebuah tempat yang dipercayao sebagai asal mula suku Batak. Di usianya yang ke duabelas tahun saat kampung mengadakan ritual adat untuk meminta restu pada Roh Raja Uti, hidupnya berubah. Ia melihat sebuah makhluk hitam bersayap, tinggi, besar bermata kucing. Jaga Portibi. Makhluk yang selalu muncul dalam mimpi yang menyeramkan. Sejak malam itu ia memilih menolak tidur, hingga hidup membawanya bertualang ke Amerika, ke Tibet hingga kembali harus pulang ke Indonesia.

Kisah Alfa, mengingatkan aku pada film The Inception. Orang-orang yang mampu mengendalikan mimpi secara sadar dan bertualang di dalamnya. Sekali pernah bertemu dan berdiskusi dengan Dee, ia sempat melontarkan pernyataan bahwa ia sangat menyukai film yang dibintangi Leonardo De Caprio itu. 
   Bersama Ara di toko buku saat launching Partikel (2012)

Kisah perjalanan Alfa Sagala cukup mengasyikkan namun tidak membuat saya cukup larut seperti cerita Zahra. Mirip cerita Bodhy pada buku Akar, namun saya masih lebih suka Akar. Meskipun tidak saya pungkiri bahwa saya pun jatuh cinta pada Alfa. Bumbu percintaan tidak banyak diumbar disini. Jangan berharap ada kisah cinta meye-meye seperti di Partikel. Namun, patahhati tetap ditambahkan oleh Dee. Tapi bukan Alfa yang merasakannya, melainkan perempuan yang jatuh cinta padanya itu pun di seperempat bagian akhir buku. 

Saya menilai lebih mudah dan dramatis membuat Zahra sakit hati daripada Alfa. Lagian kisah cinta Alfa berlanjut pada Ishtar, yang (saya berharap) akan ada di buku berikutnya. Bagian favoritku di cerita Gelombang ini adalah ketika mulai terbuka lembaran-lembaran cerita tentang maksud buku Supernova ini.  

   Bersama Ara saat membeli Gelombang (2014)

Seperti sebuah rahasia yang dibuka sedikit demi sedikit, namun bentuk utuhnya masih belum mewujud. Aaarrgghhh. Ini bikin frustrasi. Cuma penulis dan otaknya yang tahu bentuk utuhnya dan ini sangat membuat saya penasaran. Oke, inilah kelebihannya Dee. Selain diksi-diksi asyik yang tak bosan saya baca. 

Mungkin aku yang bodoh dan tidak mengerti, hingga buku kelima Supernova ini aku masih meraba-raba apa yang akan terjadi pada cerita akhir. Apa hubungan keenam orang ini. Masih ada dua lagi setelah Akar, Petir, Partikel, dan Gelombang. Kemudian di buku pertama, Putri, Kesatria dan Bintang Jatuh siapa? Ahhh....saya harus kembali membaca buku pertama itu. Entah telah berapa kali aku baca tapi masih saja otakku belum paham. Seperti mencari petunjuk saja. Juga pada buku kedua, Akar. Ada Isthar di sana yang bertemu dengan Bodhy. Isthar yang mengaitkan cerita mereka. Rasa-rasanya membaca kembali kesemua serial Supernova seperti meneliti keping demi keping untuk mencari benang merah. 

Kepalaku berdenyut begitu keras. Sakitnya membuat mataku mengerjit. Ah...ini pasti karena Gelombang. (*)

Bogor, 7 Oktober 2014

Comments

  1. Teh Dee ini kalau boleh saya bilang Paulo Coelho-nya Indonesia.
    Kok bisa kebetulan ya habis baca Brida-nya Paulo Coelho, lanjut ke Gelombang ini. Temanya rada-rada mirip. Temanya yg paling saya suka lagi: lucid dream, astral projection, sama reinkarnasi.

    Memang masih tanda tanya besar buat akhir ceritanya gimana, tapi di seri kali ini ada banyak benang-benang yg udah mulai keliatan.

    ReplyDelete
  2. Selamat datang di Asko! Hehehe. Rasanya memang berbeda ya Kak, ketika menyelami dunia Alfa. Sepertinya, karena Alfa datang dari metode penulisan yang penuh tenggat mepet, jadinya agak kurang berkarakter aja selain satu hal yang saya ingat yaitu Alfa adalah orang Batak dan semacam 'geek'. Hmmm. Kalau saya, masih lebih menyukai Bodhi dan Elektra pastinya.

    Nggak sabar ya Kak, nunggu IEP! :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kura-Kura hijau

Tadi waktu ke Mall aku sempat melihat kura-kura hijau kecil yang djual. Ada puluhan ekor dalam satu akuarium besar. Ada yang berdiam diri di batu buatan dalam akuarim kaca itu, adapula yang berenang-berenang. Banyak orang yang singgah untuk melihat-lihat. Dijualnya berpasangan. Kura-kura mungkin makhluk yang gampang kesepian. Jadi jika harus dijual harus berpasangan. Sepasang kura-kura dibrandol dengan harga 70.000 plus akuarim kecil ukuran 20x15x15 cm. Kura-kura itu tampak lucu. Selain kura-kuranya dijualnya turtle food buat sang kura-kura. Aku tertarik untuk membelinya. Tapi aku bukanlah orang yang telaten dalam merawat sesuatu. Aku takut kura-kura itu akan mati jika aku beli. Mungkin jika sang kura-kura beruntung aku pun akan melakukan seperti yang dilakukan Dee, melepas kura-kura. Tapi janganlah aku membelinya. Biarlah orang lain yang lebih telaten yang merawatnya. Semoga kura-kura itu mampu bertahan hidup.

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...