Skip to main content

Kupu-Kupu Di Perut

Tetiba ada kupu-kupu di dalam perutku. Terbang berdesing. Menimbulkan sakit serupa ngilu diseluruh dinding-dinding perut. Lima menit saja tapi rasanya mampu aku resapi. Perlahan tapi pasti mengirimkan sinyal sampai ke otak bahwa sakit itu adalah sebuah penanda psikologis. Sebuah kabar kubaca beberapa detik ketika kupu-kupu itu berdesing. Kabar baik sebenarnya, tapi serupa kejutan yang membuat jantung keluar dari dada. Seperti kembang api yang disulut tiba-tiba, mengagetkan meski ia adalah kerlap kerlip cahaya yang indah.

Hanya bilangan hari yang aku punya untuk merasakan hangat rumah dan rutinitas yang selalu pasti bisa aku tebak. Tak cukup seminggu aku akan bergerak ke belahan bumi lain. Sisa sebuah syarat yang perlu aku penuhi. Jika ia selesai maka aku akan mulai merindukan rumah. Memulai perjalanan selalu membawa rasa excited. Membangunkan kupu-kupu dalam perut. Kali ini perjalanannya bukan hitungan hari. Kali ini, jika pergi maka akan banyak purnama terbit yang kusaksikan bukan dari jendela kamar. Jika sesuai jadwal, maka ini adalah kepergian paling jauh dari rumah. Kesebuah tempat yang sama sekali baru. Dimana beda adalah realitas yang akan dihadapi.

Selalu di ujung ramadhan aku merasakan ini. Setiap akhir ramadhan aku selalu dihadapkan pada kejutan hidup yang ajaib. Rasa-rasanya jantungku sudah keluar menembus dada. Setahun lalu, seseorang pergi untuk berangkat sekolah. Dan ramadhan kali ini aku akan datang mengunjunginya. Bersama Ara.

Mataku basah. Apa yang aku tangiskan? Setiap orang mungkin berkata aku terlalu berlebihan. Tak pergi lama dan akan kembali. Tapi bagiku setiap kepergian adalah sebuah cerita baru. Dan pergi berarti meninggalkan cerita lama. Aku adalah ratu drama. Melankoli dan penuh rasa. Maka sangatlah wajar ketika mataku basah dan perutku ngilu. Aku selalu menandai sebuah akhir cerita. Mempersiapkan beberapa pidato perpisahan dan lambaian tangan. Aku akan sampai pada titik itu. Mungkin memang harus mengucapkan selamat tinggal pada kawan-kawan yang selalu ada dan menemani tertawa. Kita akan berpisah, tapi tunggu kembali.

Menulis ini saja rasa-rasanya aku sudah merindukan kalian dan ingin memeluk kalian sampai tak lepas.(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

A Very Yuppy Wedding

  Judul : A Very Yuppy Wedding Pengarang : Ika Natassa Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Harga : Rp. 45.000 Genre : Metropop  Nilai subjektif dari saya :3,5 dari 5 Don't judge!!! Saya kembali membaca buku Ika Natassa yang lain. Buku ini adalah buku kedua yang saya baca dan buku ketiga dari Ika yang saya resensi. Kenapa saya membaca Ika Natassa lagi? Karena cerita metropop yang dia sajikan tidak biasa. Tidak seperti cerita-cerita metropop yang saya beli secara acakadul cuma sekedar terpancing oleh sinopsis dua paragraf di sampul belakang. Setelah membaca Divortiare, saya tertarik membaca kisah lain yang dituliskan Ika. Karenanya Antologi Rasa dan A Very Yuppy Wedding menjadi buku buruanku. Sayangnya si toko buku kemarin saya tidak melihat Twitvortiare. Kalo ada bakal masuk kantong belanjaanku juga.  Nah, A Very Yuppy Wedding adalah buku pertama Ika Natassa. Bercerita tentang Andrea, banker salah satu bank terbesar di Indonesia yang berpacaran dengan teman kerjanya sendiri,...