Lemarinya bukan sembarang lemari. Modelnya berbeda dengan lemari-lemari lain. Etta menawari untuk membeli lemari yang biasa saja. Tapi aku menolak. Lemari biasa hanya untuk pakaian. Sedangkan kita akan memakainya tak cuma untuk menyimpan pakaian. Tapi juga buku-buku. Buku-buku yang memenuhi meja dan laci meja rias. Berdebu dan tak indah. Karena itu aku memesan khusus. Modelnya setengah lemari pakaian,setengahnya lagi rak buku. Awalnya aku agak sangsi dengan bentuknya. Tukang kayunya ngotot memberi jarak 30 cm hasil dari kompromi yang awalnya ia sarankan 35 cm sedangkan aku dengan 25 cm jarak antara papan raknya. Tapi setelah datang hasilnya sangat memuaskan. Rak buat pakaian ada empat sedangkan rak untuk buku ada lima. Sangat pas buat majalah-majalahku.
Dengan telaten aku merapikan barang-barang yang hendak mengisi rak-rak itu. Satu rak paling atas dikuasai oleh baju-bajumu. Sisanya dikuasai oleh baju-bajuku yang ternyata juga harus melewati proses sortir. Beberapa pakaian sudah tidak dipakai tapi masih saja aku simpan. Kamu tau kenapa? Karena kelak aku ingin melihatmu memakainya. Mungkin nanti sedikit kuno buatmu tapi pakailah untuk menyenangkan hatiku.
Sisi sebelahnya dipenuhi oleh buku-buku koleksiku. Dee, Tasaro GK, Trinity, Ilana Tan, Rick Riordan adalah penulis-penulis yang karya berjejer di sana. Tak ada Harry Potter, karena Harry Potter ada di rumah yang lain yang juga tempat kembali kita. Buku-buku itu aku susun berdasarkan terfavorit. Paling atas adalah novel-novel tebal kemudian berurut kebawah buku text yang tak minat aku baca hingga majalah-majalah di rak paling akhir. Buku itu berjejer cantik. Apalagi dengan pintu kaca yang tembus pandang. Membuatmu gregetan untuk membukanya dan mengambil satu dan membacanya.
Lemari itu mungkin tak seperti lemari yang ditemukan Lucy di serial Narnia. Tak ada pintu dibaliknya yang mengantarmu ke dunia salju putih dan bertemu dengan makhluk-makhluk menakjubkan. Tapi aku yakin lemari yang kita punyai tak kalah hebat dengan milik Lucy. Karena yang akan kau temui kelak tak hanya dunia salju dan penyihir putih tapi banyak dunia-dunia ajaib lainnya yang mampu kamu gapai lewat buku-buku itu. Dunia Olympus karya Rick Riordan, dunia Kugi di Perahu Kertas karya Dee, dan banyak lagi dunia-dunia yang menakjubkan.
Hampir semua novel yang ada di lemari itu telah tuntas aku baca. Entah berapa jumlahnya, aku tak sempat menghitungnya. Cukup banyak dan kuyakin akan terus bertambah. Aku bisa memastikan ketika kamu besar nanti dan sudah mampu membaca kamu akan pusing memilih buku-buku yang mana yang duluan akan kamu baca. Jangan segan bertanya padaku, aku akan merekomendasikan buku-buku yang bagus menurutku. Setelah kamu membacanya, aku ingin kita berdiskusi dan saling bertukar kesan akan buku itu.
Kita punya barang baru. Lemari. Sesederhana itu...
tenang aja, harry potternya masih utuh tak tersentuh
ReplyDeletetak pernah bosan baca blog ini.. walaupun kadang jarang koment. hehe..
ReplyDeleteJarang kesini.......
ReplyDeleteEhm Kangeeeennn