Skip to main content

Hamil dan Puasa. Why Not?


Sanggup tidak ya ga makan seharian pas hamil?
 Lapar sedikit saat hamil udah kayak mo pingsan aja, apalagi kalo harus puasa?

Pertanyaan-pertanyaan itu cukup menganggu pikiran sesaat sebelum memasuki bulan puasa tahun ini. Kehamilanku sudah memasuki usia 7 bulan.  Beberapa hari sebelumnya sempat mengalami semaput, penglihatan menggelap, mata berkunang-kunang karena kekurangan asupan makanan. Bisa nda ya puasa?

Saya tidak pernah menjalani puasa saat kehamilan pertama. Ara keburu lahir pada hari pertama puasa. Jadinya mau ga mau ya tidak puasa karena nifas. Bulan puasa kali ini terasa berbeda. Dengan perut semakin membuncit dan pengalaman kepayahan hampir pingsan karena kelaparan membuat saya ragu untuk berpuasa.

Tapi, berbekal niat untuk berpuasa dan keinginan untuk menguji daya tahan tubuh, maka saya pun ikut berpuasa di hari pertama Ramadan. Alhamdulillah, tidak ada halangan sama sekali. Tak merasa kepayahan hingga mata berkunang-kunang. Janinnya pun anteng aja dalam perut. Malahan suami yang ngos-ngosan di hari pertama puasa.

Puasa kedua pun demikian. Hingga, pada Ramadan ke 20 masih kuat berpuasanya. Meski semakin hari perut terasa makin gede dan janin lebih aktif. Namun efek mo pingsan dan semaput malah tidak terasa sama sekali. Mungkin karena sahur cukup teratur dan tidak terlalu kecapaian pada siang hari. Ara yang sedang libur sekolah pun tidak perlu diantar jemput. Jadinya lebih nyantai dan tidak bergegas.

Sesekali terasa sesak sih. Perut juga tegang. Adek bayi dalam perut juga suka nendang-nendang. Tapi so far semua masih bisa dijalani dengan baik.  Ketakutan akan tidak kuat menahan lapar dan haus ternyata cuma ada dalam pikiran aja. Setelah dijalani, Praise God, semua tidak memberatkan.

Semoga tidak bolong hingga Ramadan hari terakhir. Semoga janin sehat dan merasakan manfaat puasa. Amin.


Bogor, 25 Juni 2016 / 20 Ramadan 1437 H

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem