Untuk mu, seseorang yang menggugah setiap rasa dan imaji.....
Kau hadir dalam tiap detikku, bermain dengan banyak fantasi di benakku
Kau yang selalu mengisi tiap kekosongan jiwa...
Melafalkan namamu seperti terapi kala sendiriku
Pernahkah kau tahu hati ini...
Kau selalu merasa bahwa rasa ini hanya main-main
Kenapa tak menebak sendiri,
Kenapa tak kau temukan jawab itu dihatimu
Membiarkan tangan itu menggenggam jari ini
Membiarkan lengan itu merangkul bahu ini, apa itu tak cukup
Membiarkan setiap rasa menari-nari dalam warnanya sendiri
Aku terlalu lelah...mungkin aku yang salah
Mungkin ada baiknya, kita banyak-banyak berdiam diri
Merenungkan kembali tentang semua ini
Apa betul tak ada yang salah selama ini
Mungkin ada hal yang tak ku mengerti
Setiap kata yang keluarkan hari ini menusuk tajam hingga ke jantung
Sakit sekali rasanya...aku seperti perempuan semua orang
Aku sudah merasa sangat rendah...
Harus menuruti setiap hal... tersakiti lagi untuk kesekian kalinya
Kenapa hanya kau yang selalu mendatangkan rasa ini
Selalu membuat mata ini berair...sakit sekali rasanya
Seperti tertikam, dan kau masih belum mengerti
bahwa aku tak ingin mengakuinya...
tidak pernah...karena ia tak untuk dikatakan
Ia hanya untuk dirasakan...
Maaf tak bisa menemui lagi, semua kaset itu akan kembali
Tapi takkan ada lagi sua...ya...sudah saatnya mengakhiri segalanya
Tapi kan kubiarkan semua ini terekam rapi di otakku
Bahwa kau pernah ada dan mengisi banyak ceria dan tangis dalam sejarahku
(Buat seseorang yang selalu membuatku perih ketika mencinta
Ketika kita memulai belajar menyulam rasa tentang cinta
Kali pertama kita bertengkar dan aku tersakiti)
Comments
Post a Comment