Skip to main content

Apa kabarmu?

Apa kabarmu? Apa kau baik-baik saja? Aku baik-baik saja di sini.tapi ada sedikit ruang di hati yang sangat merindukanmu. Apa kabarnya Jakarta? Apakah masih seramai yang sering kau ceritakan padaku. Apakah ia masih dengan polusi kebanggaannya. Bagaimana kabar air yang menggenanginya. Semoga ia telah surut. Agar kau bisa berangkat kuliah.

Apakah kau tak merindukanku. Aku merindukanmu di sini. Sangat! Dengan hati yang selalu dipenuhi rasa tentangmu. Dengan pikiran yang telah penuh akan dirimu. Dengan jiwa yang kosong tanpa hadirmu.Entah telah berapa purnama semenjak kepergianmu.
Selama itu pula aku merajut benang-benang rindu akan dirimu.

“Mencari sesuatu yang lebih baik untuk masa depan “ katamu, saat aku merengek agar kau tak pergi. Telah banyak hal yang aku lakukan untuk bisa melupakan rasa rindu ini. Telah banyak rutinitas yang aku kerjakan untuk membuatku lelah agar tak mengingatmu lagi. Namun, kala malam. Saat semua makhluk telah damai dalam dekap malam. Bayangmu selalu menyelusup dalam pikiranku. Mencari sosok yang tak bisa tergapai dalam imajiku.

Matahari Maret tetap sama teriknya dengan matahari di bulan lain. Namun cuaca tak pernah bisa ditebak. Hari ini sang mentari tetap bersinar, tapi tampaknya ia malu. Hari ini ia lebih memilih di balik awan. Apakah di sana matahari tampak malu seperti matahari di sini?

Bulan Maret. Apakah kau mengingat sesuatu tentang bulan Maret. Aku ingin menceritakan padamu tentang kisah pada sebuah bulan Maret. Mau kah mendengarnya. Aku harap.

Suatu hari di bulan Maret. Kala matahari seperti matahari pada hari ini. Ia bersinar malu-malu di balik awan. Tak pernah ada yang meramalkan bahwa pada hari itu, sebuah kisah cinta akan lahir.

Seorang lelaki dengan setipis harapan datang menyapa seorang perempuan. Hari itu ia hanya sekedar datang menyapa tanpa maksud apapun.(mungkin).

Didapatinya sang perempuan yang tampak sangat kacau. Terlihat bahwa ia baru saja bangun. Sang perempuan tampak terkejut melihat sang lelaki. Ia mengenal lelaki itu. Tapi, tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa sang lelaki akan datang menyapanya. Tidak dengan penampilannya saat itu. Kucel dan sangat berantakan.

Namun, sang lelaki tak pernah mempedulikan tentang apa yang dilihatnya dari perempuan itu. Ia tersenyum dan menyapa.Menanyakan apakah ia tak salah untuk datang menyapa sang perempuan.

Sang perempuan hanya tersenyum simpul. Menggelengkan kepala tanpa berkata apapun.

Ada keperluan di sekitar sini. Jadi sekalian mampir. Ini pun atas izin darimu saban hari lalu yang mengizinkanku untuk datang.”katanya. Keduanya pun terlibat percakapan. Yang entah apa temanya. Hanya mereka yang tahu. Bercerita tentang lao tse hingga ke kisah para nabi.

“tahu lagu I’ll be there?”tanyanya tiba-tiba. Sang perempuan menggelengkan kepala tak tahu. Dan tiba-tiba saja sang lelaki menyanyikan beberapa bait lagu itu.
“….just call my name and I’ll be there”

“ya..aku tahu lagu itu”

“seperti lagu itu. Just call my name and I’ll be there” katanya menggoda.

mAtahari masih belum berubah. Sinarnya menerobos di sela-sela pohon. Layaknya lampu panggung yang menyorot para pementas. Dan kisah hari itu menjadi awal sebuah kisah tentang cinta.

Apa kau mengingatnya. Itu adalah kisah kita. Kisah tentang dua tahun lalu. Pertemuan yang yang telah membawa kita hingga hari ini. Sejak pertemuan itu, aku memulai untuk merajut sebuah rindu hanya untukmu.

Dan rajut rindu itu kini telah memenuhi hati. Aku selalu memanggil namamu. Hanya untuk membuktikan bahwa kau akan datang. Tapi ini takkan pernah berhasil. Kau takkan pernah datang. Bahkan mendengar aku memanggilmu pun aku sangsi. Jarak begitu memisahkan dan aku harus puas hanya mengenangmu ditiap bait lagu itu.

Apakah kau pernah mengingat tentang sebuah masa di mana kita pernah bersama sayup-sayup terdengar suara Melly dengan dentingnya.

-Sepi kurasa hatiku saat ini oh sayangku

..jika kau disini aku tenang-

“Seperti itu yang aku rasakan setiap malam ketika kau tak ada”katamu. Aku hanya tersenyum. Mungkin kau tak lagi mengingatnya, tapi moment itu benar-benar terekam dalam ingatanku. Terima kasih sudah menganggapku begitu berarti bagimu.

Ketika merindukanmu saat ini, seperti itu rasa yang memenuhi jiwa. Layaknya bait lagu itu

-Sayang kau dimana aku ingin bersama

Aku butuh semua untuk tepiskan rindu-

Apakah kau merasa yang sama…entahlah. Tapi, hanya lagu-lagu itu yang bisa membuatku dekat denganmu. Seperti lagu Michael learns to rock “ I’m gonna be around u”. Atau swirl 360 “accidently in love”. Kau pernah bercerita bahwa lagu itu sangat kau sukai. Lagu soundtrack dari shrek ketika ia dan Fiona jatuh cinta.

Seperti itu kah kita. Seperti shrek dan Fiona. Kau Shrek dan aku Fiona. (itu mauku, tapi terserah dirimulah).Tapi kali ini Fiona takkan berubah. Karena aku tetaplah aku.

Apa kabarmu? Smoga kau baik-baik saja. Aku hanya menitip sebuah rajutan rindu untukmu. Smoga kita akan terus merajut banyak kisah yang lebih indah hingga rambut kita memutih. Mata kita tak lagi sanggup melihat dengan jelas. Tubuh kita kian menua. Bahkan hingga berjuta-juta tahun yang akan datang.


untuk 13 maret kita

Smoga bisa smakin bijak menghadapi dwi

Karena dwi yang kamu kenal hari ini akan tetap dwi yang akan kamu kenal berpuluh tahun yang akan datang

(I luv u)

Comments

  1. memey............. terharu ku baca ini tulisan mu. selamat 2 tahunan.maafkan tidak bisa memberi lebih dari selamat. semoga bisa jalan terus yah!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...