Skip to main content

Lunch di Kelilingi Cowok Cakep


Selalu membayangkan berada di situasi di atas? Aku mengalaminya. Yakinlah tak akan sesuai ekspektasinya. Apalagi jika dirimu tidak memiliki tingkat percaya diri tinggi. Aku mengalaminya. Ingin rasa cepat-cepat pergi dari tempat itu. Meskipun secara situasi itu sangat menguntungkan. Makan dikelilingi cowok cakep selalu bisa menambah nafsu makan. Bisa sekalian tebar pesona.
Kantin itu berjarak dua ratus meter dari kost-anku. Di Jalan Sahabat di daerah Tamalanrea agak susah menemukan tempat makan yang enak. Berbeda di daerah pintu nol atau kawasan workshop unhas.

Disini kamu benar-benar harus mengetahui medan agar tidak kelaparan.
Beruntungnya ada satu tempat yang lumayan representative untuk anak kost seperti diriku. Murah dan enak. Kualitas pun dijamin mutu .(Para pelanggannya mahasiswa kedokteran Unhas, jadi kalo tiba-tiba tidak steril bisa ditolong sama mahasiswa Kedok itu kan!). Menunya adalah makanan khas rumah yang nyaman dikantong dan nyaman di perut.

Nasi,sayur, tempe, dan ikan tuna masak dihargai Rp.4.000. Bagiku itu sudah porsi yang mengenyangkan. Tapi jika kamu ingin menambahkan lebih banyak lagi lauk ada pilihan lain. Ayam tahu, telur, hati ayam, perkedel jagung atau mairo. Jika kamu ingin semua lauk itu ada dalam satu porsi nasimu yakinlah harganya tak bakal melebihi Rp.10.000.Saat aku makan siang di sanaada seorang mahasiswa keturunan Arab India yang menghiasi nasinya dengan telur, ikan, tempe, tahu, dan perkedel. Ia hanya perlu membayar Rp.7.500. Murah bukan!

Karena murah dan enaknya ini aku rela untuk berpanas-panas ria berjalan hanya untuk makan siang. Bodohnya adalah aku memilih timing yang kurang tepat. Ini Jumat. Belum pukul 12 siang. Biasanya kantin ramai dengan mahasiswa muslim yang makan siang sebelum jam 12 siang. Sebelum jumatan.


Dan, taaadddaaa…..Aku bertemu dengan penumpang dua mobil Avanza, Honda Jazz. Dan hanya aku satu-satunya pelanggan cewek di kantin itu. Bisa kau bayangkan Ada sekitar dua puluh mahasiswa yag berwajah lumayan mengelilingiku. Kesemuanya adalah mahasiswa FK UH. Dan Yakinlah aku masih tua dua tahun di atas mereka. Kuprediksi paling tua mereka angkatan 2007. Saat itu apa yang paling kuharapkan? Semoga wajahku masih tampak seperti mahasiswi tahun kedua atau paling tua tahun ketigalah.

Sesekali berusaha mencuri pandang. Tapi selebihnya aku hanya berdoa semoga mereka cepat pulang. Alternatif berikutnya adalah memakan makananku dan segera minggat dari sana. Nervous atau phobia?Entah apa namanya. Tapi aku benar-benar tidak menikmati saat dikelilingi banyak cowok. Tidak kukenal. Dan aku sendiri dalam situasi itu. Huh!!! Besok-besok harus lebih pandai cari waktu makan siang.(*)

Comments

  1. pasti kaget, sejak kapan Asti Ananta makan siang di jalan sahabat, hihihih

    ReplyDelete
  2. iyo.harusnya mereka berpikir seperti itu :)

    ReplyDelete
  3. kl sa nda usah buru2 tuk sgera menghabiskan makanannya dwi, nikmatin aja itung2 ada tambahan lauk gratis ato dissert gratis dr warung...hehehehe

    ReplyDelete
  4. mereka terlalu menyilaukan mbak.jadi harus cepat angkat kaki

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kura-Kura hijau

Tadi waktu ke Mall aku sempat melihat kura-kura hijau kecil yang djual. Ada puluhan ekor dalam satu akuarium besar. Ada yang berdiam diri di batu buatan dalam akuarim kaca itu, adapula yang berenang-berenang. Banyak orang yang singgah untuk melihat-lihat. Dijualnya berpasangan. Kura-kura mungkin makhluk yang gampang kesepian. Jadi jika harus dijual harus berpasangan. Sepasang kura-kura dibrandol dengan harga 70.000 plus akuarim kecil ukuran 20x15x15 cm. Kura-kura itu tampak lucu. Selain kura-kuranya dijualnya turtle food buat sang kura-kura. Aku tertarik untuk membelinya. Tapi aku bukanlah orang yang telaten dalam merawat sesuatu. Aku takut kura-kura itu akan mati jika aku beli. Mungkin jika sang kura-kura beruntung aku pun akan melakukan seperti yang dilakukan Dee, melepas kura-kura. Tapi janganlah aku membelinya. Biarlah orang lain yang lebih telaten yang merawatnya. Semoga kura-kura itu mampu bertahan hidup.

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...