Skip to main content

Indecent Proposal


sumber foto : tvtropes.org
Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi.

Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi mengingat malam itu. Tapi ia terus mendesak. Hingga marah-marah. "It was just one night". Namun ia terus mendesak saya. Kami bertengkar hebat. "We just had a sex" kataku sambil menangis. "Apakah sex itu menyenangkan?"tanyanya lagi. Aku menangis. "Apakah kamu menikmatinya?"teriaknya lagi. "Yes, he was good" kataku terisak. Ia berang. Melempar semua perabotan rumah. "Kamu menikmatinya? Kamu menyukainya" teriaknya padaku. "Aku melakukannya untukmu" isakku. "Tapi kamu ingin melakukannya kan?" katanya memojokkanku.

Kupikir setelah malam itu kami bisa membayar utang kami dengan uang satu juta dollar itu. Menebus rumah kami. Tapi semua berubah. Ia memilih pergi. Rasanya setiap hari serasa sebulan tanpanya. Sang Bilyuner pun berusaha mendekati saya. Sekalipun saya menolaknya habis-habisan, ia selalu punya cara mendekati saya. Datang ke kantor dan membeli properti. Bahkan mengambil kelas citizenship tempatku mengajar.  Entah bagaimana, ia berhasil menarik perhatianku. Mengisi kekosongan suamiku. Ia memperlakukanku begitu baik. Aku ingin mengajukan cerai pada suamiku. Aku bimbang. Apakah cinta yang kami bina bertahun-tahun telah hilang?

If you ever want something badly, let it go. If it comes back to you, then it's yours forever. If it doesn't, then it was never yours to begin with.

***
Ketika menonton film Indencent Proposal secara tak sengaja di Netflix, saya berteriak kegirangan. "I found it. I found it". "Kamu seperti lulus beasiswa saja" kata suami mengomentari. Kenapa saya begitu girang? Satu alasannya, film ini adalah film yang telah lama saya cari-cari. Saya hanya tahu quotation dari film ini yang sering Kak Rahe ucapkan. Saya dan dia sama sekali tidak mengetahui judul film ini. Kami bahkan tidak tahu siapa yang berperan dalam film ini. Kupikir sang perempuan diperankan oleh Julia Roberts, sang Pretty Woman. Ternyata dugaanku salah. Diana, perempuan
cantik itu diperankan oleh Demi Moore.

Film ini bercerita tentang pasangan suami istri yang begitu bahagia hingga kemudian terlilit utang. Mereka berusaha mencari uang dengan berjudi. Sayangnya, dewi fortuna hanya berpihak sesaat pada mereka. Setelah mengumpulkan 25 ribu USD, mereka kalah taruhan. John Gage, seorang bilyuner yang tertarik pada Diana mengajukan penawaran satu juta USD untuk semalam bersama Diana. Disinilah cerita bermula. Semalam yang merubah segala hal, entah mungkin juga dengan cinta.

Film ini terbilang cukup romantis. Rasanya seperti menonton film Pretty Woman, dimana seorang kaya berusaha menggaet perempuan. Saya menyukai tokoh bilyuner ini. Di satu sisi dia adalah sang antagonis, tapi bagaimana ia memperlakukan Diana, adalah sisi pratagonisnya yang lain.  Kaya, mapan, pandai memperlakukan wanita, dan penyayang. Tidak heran, Diana pun akhirnya jatuh hati. Bagaimana nasib David, suami Diana. Apakah ia mampu melepaskan Diana? Saya tidak ingin membagikannya di sini. Cari sendiri filmnya dan tontonlah.

Saya hanya ingin membagi kutipan paling keren yang membuatku menyukai film ini jauh sebelum saya menonton dan tidak mengenali judulnya.

Diana: Have I ever told you I love you?
David: No.
Diana: I do.
David: Still?
Diana: Always.

Aaawwww. So Sweet..... :D (*)

Comments

  1. betul-betul ^_^
    ini mi film yang kubilang beberapa tahun lalu.
    Saya ingat waktu itu belum ada facebook, kita semua hanya terkoneksi melalui mailing list kosmik.
    Still ? Always ^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya senang skali akhirnya bisa menonton film ini :D

      Delete
  2. Tau nda kak...ini film yang Mami nonton di bioskop dan diajak k juga...umurku kayaknya Ara....yaa,kayak waktu Ara dan Kak Dwi ntn Titanic...hiiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyooo kah? hahahahaha. Keren nih mami

      Delete
  3. hahaha...bangett....sampai saya cari filmnya di rental wkt masih SMA...cuma karena masih kecil jadi nda ngerti alur ceritanya hihii...

    Oiya si Mami selalu yakin kalo yg jadi millioner-nya itu Michael Douglas padahl bukan hahaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha....salam sama Mami. Nanti boleh ntn sama2 sampe teriak sama2 :D

      Delete
  4. ide bagus itu kak...hehe

    oiya, ada film lama judulnya "Endless Love" yg main Brooke Shields...itu film recomended dari Mami waktu dia masih abg bede hihii :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

The Faith (Korean Drama Series)

The Faith Dua mingguan ini saya termangu depan laptop menonton drama korea. Meski di Amerika tetap bisa nonton serial korea. Bedanya kalo di Indonesia perlu berburu bajakannya di sini saya cukup nonton online. Awalnya sih mau download, tapi tak ada download gratisan makanya saya cukup menontonnya via online saja. Saya bukan korean lover banget banget banget. Nonton film korea pun ada syaratnya. Cowoknya harus cakep. Dan standar cakepku sekarang adalah Lee Min Ho. Jadi bisa kamu tebak aktor utama The Faith tak lain dan tak bukan adalah Lee Min Ho. Saya sedikit agak telat mengikuti serial ini. Karena bulan agustus di Makassar DVD bajakannnya sudah bisa ditemukan di lapak-lapak MTC. Saya baru tahu serial The Faith pas liat foto-foto di fanpage Lee Min Ho. Setelah search di google ternyata bisa ditonton lewat online. The Faith atau The Great Doctor bercerita tentang korea di masa lalu yang dikenal dengan nama Dinasti Goryeo. Ratu menderita luka setelah lehernya terkena pedang ketik...

Kartu-Kartu Untuk Ayah

Karena Ayah ulang tahun dan seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, saya selalu mengajak Ara membuat kartu ucapan untuk ayahnya, maka tahun ini pun saya dan Ara membuat beberapa hasta karya.  Beberapa waktu lalu kami membeli buku kreasi untuk ayah. Di dalam buku itu terdapat banyak hasta karya berbahan kertas yang bisa dibuat. Saya memilih membuat bunga-bunga kertas. Ara memilih membuat kartu berbentuk dasi dan kaos. Buku ini disertai banyak stiker yang bisa dipakai untuk mendekorasi kartu ucapan.  Saya membuat pola, Ara menempel stiker dan menuliskan ucapannya. Ia juga menggambari kartunya. Membantu mewarnai meski pada akhirnya saya yang harus menyelesaikannya.  Ada yang baru untuk kartu ulang tahun ayah tahun ini. Jika dulunya saya yang selalu menulis kalimat "Selamat Ulang Tahun" atau semacamnya, tahun ini Ara, dengan tulisan tangannya sendiri, berhasil menulis kata Happy Birthday. Ayah. Dan namanya sendiri. Masih nyontek hurufnya sih, tapi at least kali ini dengan tul...