Skip to main content

Twice Born


Sumber foto filmofilia.com

The weirdest love stories are always the best....(Twice Born)

Adalah Gemma (Penelope Cruz) yang kembali ke Sarajevo untuk mengenang kembali kisah hidup. Bersama Peitro (Pietro Castellitto) ia menginjakkan kaki ke daerah bekas konflik Bosnia. Kembali berhadapan pada masa lalunya yang gelap. Ketika ia menghadiri pameran foto Diego ( Emile Hirsch) yang adalah bapak dari anaknya, kenangan-kenangan itu kembali melemparkannya pada masa-masa konflik Bosnia.

Alur cerita maju mundur. Gemma muda yang seorang gadis italia tertarik mengadakan penelitian tentang seorang sastrawan yang tinggal di Bosnia. Ini membawa dia berkenalan dengan Gojko, pria yang mengantarnya ke Bosnia, Sarajevo. Memperkenalkannya dengan kawan-kawannya, termasuk Diego, fotografer Amerika. Mereka saling menyukai saat pertama mereka bertemu.

Tapi hidup tak melulu semulus paha SNSD. Gemma kembali ke Italia dan kemudian menikah dengan orang. Tapi jalan cerita belumlah "bump" di sini. Gemma bercerai dengan suaminya, Diego menyusul ke Italia dan memilih hidup bersamanya. Segalanya berjalan begitu bahagia, hingga tiba suatu masa pasangan itu mendapati kenyataan mereka tidak bisa memiliki anak.

Diego berusaha berdamai dengan itu, hanya saja Gemma sangat menginginkan anak. "Saya sangat mencintai lelaki di luar itu dan saya ingin mengikatnya disampingku dengan memiliki anak" tuturnya pada psikater ketika mereka menemui konsultan pernikahan.

Pasangan ini memilih kembali ke Sarajevo bertemu kawan-kawannya. Gemma hadir dengan ide untuk mendapatkan anak dengan cara meminjam rahim perempuan lain. Sayangnya cara medis untuk bayi tabung tidak dapat dilakukan karena konflik Bosnia pecah dan semua warga mengungsi. Mereka memilih bertahan. Azka, perempuan yang menyewakan rahimnya tersebut memberi penawaran dengan pembuahan cara manual.

Gemma berada di puncak kebingungan. Di satu sisi ia mencintai suaminya, di sisi lain ia mengharapkan anak dari benih suaminya. Pada akhirnya ia memilih opsi terakhir sekalipun itu menyakitkan.

***
Peperangan tak terelakkan. Gemma dan suaminya kembali ke Italia. Namun, sejak saat itu suaminya berubah. Diego memilih kembali ke Sarajevo dan menjadi fotografer peperangan. Gemma menyusul suaminya dan menerima kenyataan bahwa  Azka hamil. Diego membuat pengakuan bahwa ia bercinta dengan Azka pada malam itu dan malam-malam selanjutnya. Ia mengakui ia mencintai Azka. Dan tak mampu menjawab ketika Gemma menanyakan apakah suaminya mencintanya atau tidak.

Gemma patah hati. Merasa dikhianati tapi di sisi lain merasa bersalah akan semua itu. Azka melahirkan dan Gemma membawa anak itu pergi. Sayangnya Diego tak bisa ikut bersamanya karena kehilangan paspor.

Belasan tahun berlalu hingga akhirnya Gemma kembali ke Bosnia. Bertemu dengan Azka dan menemukan kenyataan yang lain. Kenyataan yang membuatnya harus berdamai dengan masa lalu.

Film Twice Born adalah film berbahasa Italia yang dimainkan dengan cantik oleh Penelope Cruz serta Emile Hirsch (pemain Into The Wild). Make up efek yang dipakai Penelope tidak mengurangi kecantikannya.

Kekuatan cerita menjadi daya tarik kuat dari film ini. Twistnya sangat tak terduga. Di akhir film penonton bisa menyimpulkan apakah Diego tetap mencintai Gemma atau tidak. Selamat Menonton!!!!

Comments

  1. sepertinya film ini menarik, ini film lama atau baru mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya. filmnya bagus. Aku tertarik nonton gara2 baca resensi dari teman. ini film 2012. kayakx ud ada bajakannya deh. :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...