Skip to main content

Bukan Sekedar Mimpi


Judulnya seperti sebuah sinetron atau judul lagu. Mengapa? Karena aku sering bermimpi. Dua hari terakhir ini. Padahal kemarin-kemarin tidurku baik-baik saja. Mimpi kadang iseng mengganggu saat aku sedang tidur siang. Mimpinya aneh-aneh. Terpotong-potong. Dan tak pernah menjalin sebuah cerita utuh. Bayangkan kalo mimpinya satu jalinan utuh kan keren. Bisa jadi inspirasi menulis seperti Stephanie Meyer penulis Twilight Saga. Atau kalo tidak dituliskan hitung-hitung seperti menonton film dalam mimpi.

Mimpi pertama, aku ke toko buku dan menemukan buku karya Dee. Aku belum pernah membaca buku itu tapi dari sampulnya buku itu sudah sangat tua. Tampaknya buku itu hanya diproduksi sebagai suplemen hadiah sebuah permen. Ketika aku menawar pada salesnya ,mereka tetap ngotot dengan harga yang menurutku tidak sesuai dengan harga buku butut dan hanya berupa suplemen hadiah permen. Tapi aku yakin buku itu bagus karena itu karya Dee, penulis Supernova dan Perahu Kertas. Sayangnya di mimpi itu aku tak membaca synopsis novelette itu.

Mimpi aneh kedua, aku dengar kabar dari teman-teman kantorku yang dulu kalo banyak yang telah mutasi ke Makassar. Bahkan yang tertinggal di Bone hanyalah Sekretaris, Accounting, Spv Ops, dan Wapim Ops. Di mimpi itu aku dating berkunjung dan kantorku yang dulu serupa kuburan sepinya. CS, Teller, dan Funding semua mutasi ke Makassar dan menempati satu cabang. Dan di kantor yang dulu aku harus sedikit turun tangan karena SDMnya kurang.

Mimpi aneh ketiga yang paling singkat. Aku seperti janjian dengan seseorang. Dan ia menjemputku dengan kendaraan berplat tiga angka yang sama. Hmmm…aku tak mengingat pasti dua huruf terakhirnya. Ini mungkin mimpi yang paling sekejap yang aku alami. Karena seketika aku tersadar aku bermimpi. Berusaha kembali tidur dan berharap menemukan kelanjutannya tapi tak kutemukan lagi mimpiku. Aku melanjutkan tidur tanpa mimpi lagi.

Bagaimana mimpi-mimpi aneh ini terjadi? Mari kita lihat bagaimana Sigmund Freud menjelaskan tentang mimpi. Sebelumnya mari kukenalkan siapa Sigmund Freud. Dia adalah bapak Psikoanalisis. Sebuah aliran dalam Psikologi yang melihat dan menjelaskan tingkah laku manusia dipengaruhi oleh libido seksual. Michael H.Hart yang menuliskan buku 100 orang yang paling berpengaruh di dunia memasukkan Freud dalam daftar orang-orang berpengaruh tersebut.

Dalam bukunya Interpratation of Dream, Freud menjelaskan bahwa mimpi adalah proses psikis di alam bawah sadar manusia. Ini erat kaitannya dengan alam nyata yang dialami manusia. Materi mimpi yang psikis ini adalah segala sesuatu yang dilihat,didengar, dan dialami oleh manusia di alam nyatanya. Freud juga mengaitkan antara perilaku neouris (gangguan kejiwaan) dengan mimpi (Alam bawah sadar).

Freud juga menjelaskan bahwa mimpi terkait ada keinginan dan pemenuhan. Mimpi menjadi sebuah penggambaran dari ketakutan, keinginan, dan emosi yang ada di bawah alam sadar manusia. Adanya norma-norma yang melarang manusia untuk mengekpresikan keinginan, emosi maupun ketakutannya pada saat tersadar menyebabkan tersampaikan pada alam bawah sadar.

Hmm….mimpi-mimpi itu benar adanya. Mungkin aku sangat menginginkan membaca karya terbaru Dee, atau mungkin aku yang sangat ingin menulis sebuah buku. Mungkin aku sangat kangen dengan teman-teman di kantor. Kangen untuk bercerita dan jalan-jalan. Melewatkan banyak waktu untuk tertawa bersama.Ya mungkin mix dream ini hanyalah bentuk emosi kerinduan akan saat-saat yang telah berubah.Ya Mungkin.(*)

Comments

  1. Seperti yang dituturkan oleh Freud kalau interprestasi mimpi adalah sebuah penggambaran dari segala perasaan yang ada di bawah alam sadar manusia. Maka dari itu kalau kita punya mimpi dan kemudian kita tersadar kita punya mimpi, kejarlah mimpi tersebut.

    ReplyDelete
  2. iya.terima kasih untuk berbagi semangat mengejar mimpi.salam kenal

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan