Skip to main content

Kau Melengkapiku

Birth of Venus
Kami mendiskusikan tentangmu. Ia memberikan paparan alasannya. Aku pun demikian. Pernah kami sejalan, namun aku kemudian berpikir lain. Karena sebab itu. Sebab yang mungkin langka buat kami. Ia menyayangimu. Begitu juga aku menyayangimu. Kamu telah ada saat cinta ini mulai tumbuh. Kami mengangankan tentangmu.

Di alam ide dirimu telah sangat matang. Kau telah setua cinta ini. Kami menyayangimu dengan cara kami. Cara yang mungkin orang lain tidak lakukan. Kami membuatkanmu taman bermain di langit khayalan. Ribuan cerita telah kami tuliskan untukmu. Semua hanya untukmu. Kamu telah menjadi bagian dari mimpi kami.Kamu telah ada dalam kendi-kendi mimpiku. Dan Yakinlah ia juga telah menyisipkan namamu di sana.

Aku tak pernah tak menginginkanmu. Aku selalu membayangkan mengandungmu. Menuliska cerita tentangmu. Memotret momen-momen pertamamu dengan mataku. Menuliskan jurnalmu. Melihat seberapa banyak pengaruh kami di dirimu.

Aku butuh jatuh cinta lagi. Dan aku ingin cinta itu jatuh padamu.Cinta yang setua semesta. Apakah aku siap akanmu atau tidak. Aku tak mempedulikannya. Aku ingin membiarkan semua ini mengalir begitu saja. Aku tak ingin takut akanmu. Aku tak ingin sekelilingku memerangaruhiku akan hadirmu. Aku tak ingin kamu beranggapan bahwa aku tak menginginkanmu.

Aku ingin kamu tahu bahwa aku mencintamu. Kau melengkapiku. Saat ini atau kelak semua sama saja. CInta itu tetap ada untukmu. Akan kujaga mekarnya khusus buatmu.

Biarlah tangan Tuhan yang melukis cinta ini….

( Memikirkan tentangmu-18092010)

Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...