Skip to main content

Curhat Sahabat

Dia bercerita tentangmu padaku. Aku melihat ada cinta di matanya. Aku lihat ada pijar bercahaya dibening mata itu ketika ia bercerita tentangmu.

Ia menceritakan kisah cintanya, yang juga kisah cintamu. Tak hanya ada dirimu dan dirinya. Tapi juga ada orang yang lain lagi. Tak beruntungnya ia tak pernah bisa menjadi yang pertamamu. Ia menjadi yang kedua bagi hatimu dan menjadi orang ketiga diantara kamu dan orang lain itu.

Ia menceritakan padaku bagaimana kalian menjalani rasa itu. Rasa yang mungkin bisa disebut cinta. Kamu menempatkannya pada posisi kedua. Berusaha meyakinkan diri bahwa kalian hanyalah sahabat baik. Dirimu tetap yakin bahwa orang lain itu adalah pertama dihatimu. Kau menyebutnya pacar.

Dia tak pernah keberatan akan itu. Ia tahu dimana posisinya. Bahkan meski kau tak mengatakannya sekalipun. Namun dirimu selalu menyebutkan dan menegaskan posisinya. Ia bukanlah siapa-siapa. Meski pernah kau mengakui bahwa hatimu telah terikat di hatinya. Aku yakin kamu pernah menghapus nomor kontaknya di daftar phonebookmu. Tapi aku pun yakin kau menyimpannya di hatimu. Agar alibimu tetap baik. Agar otakmu tetap menganggapnya bukan siapa-siapa. Tapi hatimu telah menganggapnya siapa-siapa.
Ketika kau mencari teman yang bisa mengiyakan semua permintaanmu, kau akan berlari padanya. Ketika kamu ingin memarahi seseorang ia adalah orang yang kamu cari. Ketika kamu butuh seseorang yang menemanimu ke kampus sekalipun ia satu-satunya orang yang kamu hubungi. Memintanya membelikanmu keperluan remeh temeh. Roti keju atau sekedar teman yang menemani ngobrol diujung telepon.
Ilustrasi

Cinta bekerja dengan caranya. Bersemi diladang hati kalian berdua. Ketika kau mengatakan “Berhentilah menghubungiku” sesungguhnya itu hanyalah sebuah tameng diri yang tak ingin menyadari keberadaannya. Kamu malah sangat ingin ia menghubungimu. Sekedar menanyakan kabar atau menemanimu melakukan percakapan yang tak jelas jelang tidur. Ia mampu menghadirkan rasa nyaman dihatimu. Rasa yang mungkin melebihi cinta yang kau dapatkan dari seseorang yang kau sebut pacar.

Kau menarik ulur. Ia sangat sadar akan itu. Ia tahu posisinya dimana. Tapi ia akan tetap ada untukmu. Ia akan tetap menemanimu ke kampus. Mendengarkan rengekan manjamu yang selalu berubah-ubah. Bersedia membelikanmu roti keju atau peralatan kuliah saat tengah malam.

Ia akan tetap mencintaimu seperti langit pada bumi. Ia takkan meninggalkanmu sekalipun kau berkata “Tinggalkan aku”dengan mata yang memanas. Dia akan tetap di sana menungguimu hingga kamu menyeka air matamu. Ia menyediakan bahunya untukmu bersandar. Menyediakan tangannya untuk kau tepis ketika ia ingin memegangnya. Ia masih menyimpan puluhan pesan singkatmu. Ia ingin tetap mengingat akan dirimu yang menyayanginya.

Ia tak peduli jika kau mengurutkan ia pada tingkatan angka. Yang ia pedulikan hatinya menyayangimu dan ia ingin menunjukkan itu padamu. Hingga tiba pada masa kamu telah benar-benar yakin bahwa ia memang bukan siapa-siapa. Hingga tiba pada masa hatimu tak lagi menyimpan nomor kontaknya dan tak lagi mencarinya untuk tiap rengekan manja dan kekanak-kanakanmu. Tapi yakinlah ia tetap berusaha untuk mencuri seluruh hatimu.Membuatmu sadar akan dirinya yang memang pantas untukmu. Satu kalimat terakhirnya padaku, jika kelak dirimu tak bersamanya ia tetap menyiapkan ruang indah di hatinya untukmu, meski hati itu bukan milikmu lagi.(*)

Moday, September 27 2010

Comments

  1. Anonymous9/28/2010

    terhapus di hape... tapi tidak di kepala...

    ReplyDelete
  2. iya...tersave di hati...:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Sengsara Membawa Nikmat

  Judul : Sengsara Membawa Nikmat Penulis : Tulis Sutan Sati Penerbit : Balai Pustaka Midun, lelaki muda baik budinya halus pekertinya disukai warga sekampung. Namun, hal ini menciptakan kebencian Kacak, kemanakan Tuanku Laras, kepada Midun. Segala cara dilakukan Kacak untuk menjebak Midun. Hingga akhirnya ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Midun. Untungnya, Midun masih mampu menghindar dari tikaman pisau. Namun perkelahian itu menjebloskan Midun ke penjara. Membuatnya terpisah dari keluarganya. Penderitaan tak berhenti di situ, di penjara pun Midun menerima siksaan. Hingga masa ia bebas, ia memilih tak pulang ke Bukit Tinggi. Ia memilih mengadu nasib ke Betawi mengantar Halimah, perempuan yang ditolongnya pulang ke Bogor. Di tanah Jawa inilah lika liku hidup membawanya menjadi asisten demang dan pulang ke tanah Padang.  Judul buku ini cukup mencerminkan cerita lengkap sang tokoh utama. Kemalangan silih berganti menimpa sang tokoh utama. Namun berpegang pada keyakinan ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...