Skip to main content

April


Ada april di tengah malam yang mengetuk jendela kamarku. Gemerisik tikus membuat paduan denting jendela kamar terasa begitu meributkan. Menerbangkan kantukku yang memberatkan mata. Ada apa dengan April? Rasanya aku tak pernah memiliki dendam dengan April. Telah 24 bulan kulalui bersama bulan April dan kurasa kami memiliki hubungan yang baik-baik saja meski tak juga begitu spesial.

Ya, tak ada yang spesial di bulan April. Bagiku april adalah bulan yang sunyi. Bulan ketika sekolah dulu dijejali oleh siswa-siswa tingkat akhir yang harus ujian. April adalah bulan yang meminta hati untuk bersedia merasakan kehilangan. Merasakan kepergian dan memulai siklus perubahan yang baru. Pada april dulu aku selalu merasa sebagai sosok kesatria perempuan yang harus mengangkat pedang dan meretas jalan agar bertemu Mei. Dulu tak pernah kusangka April seperti itu. Baru akhir-akhir ini aku menyadari april seperti demikian adanya.

Penulis TS Eliot dalam puisinya menuliskan “ April is the cruelest month”. Sejahat itukah bulan April? Entahlah. Tapi rasanya aku harus kembali seperti dulu. Memakai jubah zirahku, mengangkat pedangku, dan meretas jalan menuju Mei. Banyak yang akan berubah dan bulan April memulainya. Hati harus berada pada titik terikhlasnya. Jika ada yang pergi maka selalu akan ada yang datang.

Dan mungkin April memulainya dari hujan. Tak ada lagi rintik yang menyapaku pada pukul sepuluh. Yang ada hanya mendung yang terlihat berat di langit dan angin dingin yang lumayan kencang. Padahal hujan pukul 10 pagi selalu menyenangkan untuk disaksikan titik-titik airnya dibalik jendela. Melayarkan mimpi dan menerbangkan imajinasi.

Selamat datang April…Semoga TS Eliot salah terhadapmu.

Comments

  1. kayaknya memang april terlihat begitu kejam pada awalnya..entahkah akan menajdi bulan pertaruhan ego..
    tidak seperti maret yang sedikit memberikan kedamaian..

    hehehehhehehe...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kura-Kura hijau

Tadi waktu ke Mall aku sempat melihat kura-kura hijau kecil yang djual. Ada puluhan ekor dalam satu akuarium besar. Ada yang berdiam diri di batu buatan dalam akuarim kaca itu, adapula yang berenang-berenang. Banyak orang yang singgah untuk melihat-lihat. Dijualnya berpasangan. Kura-kura mungkin makhluk yang gampang kesepian. Jadi jika harus dijual harus berpasangan. Sepasang kura-kura dibrandol dengan harga 70.000 plus akuarim kecil ukuran 20x15x15 cm. Kura-kura itu tampak lucu. Selain kura-kuranya dijualnya turtle food buat sang kura-kura. Aku tertarik untuk membelinya. Tapi aku bukanlah orang yang telaten dalam merawat sesuatu. Aku takut kura-kura itu akan mati jika aku beli. Mungkin jika sang kura-kura beruntung aku pun akan melakukan seperti yang dilakukan Dee, melepas kura-kura. Tapi janganlah aku membelinya. Biarlah orang lain yang lebih telaten yang merawatnya. Semoga kura-kura itu mampu bertahan hidup.

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...