Skip to main content

Susah Jadi Tukang Download


Baru-baru ini saya belajar mendownload film dari Bang Joy (mountainmama.blogspot.com). Apa yang saya dapat? Seorang yang mendedikasikan dirinya di dunia download film adalah seseorang yang tak memiliki kerjaan, lelah berselancar di internet, tak tahu lagi mo browsing apa, memiliki pribadi yang sabar, stamina yang kuat, dan pemahaman di dunia download mendownload.

Bagaimana dengan saya? Baiklah pada point-point awal saya memiliki persyaratan tersebut. Tak ada kerjaan, capek online tidak jelas, dan tidak tahu mo mengklik situs apalagi. Mulai dari youtube, komik, hingga, hal-hal misteri. Tak jarang tersesat di situs porno. Kadang bosan juga untuk melihat,menyimak, dan mengetahui hal-hal itu saja. Atau ketika tak lagi memiliki gairah untuk menulis dan hanya tersesat di laman blog milik sendiri. Bahkan untuk memberi makan ikan di kolam blogku pun saya mulai malas. Saya adalah pribadi yang cocok untuk memulai karir mendownload film.

Memiliki pribadi yang sabar dan stamina yang kuat? Ini teruji pada saat kamu mulai mendowload. Pemahaman akan dunia download mendowload? Hmmm...sepertinya syarat itu yang tak saya miliki. So far saya hanya berhasil mendownload satu film yang saya tunggu selesainya terdownload dari tengah malam hingga pagi. Untungnya tidak mati lampu. Saya cukup sabar untuk tidur ayam-ayam. Terbangun dan mengecek sesekali persen dan garis-garis hijau di kolom downloadku. 

Namun pada film kedua, saya benar-benar harus belajr lebih bersabar. Dead Poets Society, film yang telah lama saya cari di belantara penjualan dvd bajakan dan tak pernah berhasil. Untuk film ini, saya harus mendownloadnya hingga 6 kali (ini kali ke 6 dan saya  belum berhasil mendownloadnya). Kali pertama, harus terinterupsi karena jaringan lambat. Kali kedua, laptopku hang. Kali ketiga entah mati dengan sendirinya. Kali ke empat mati lampu ketika mencapai hasil 30 persen. Kali kelima, saya ketiduran dan laptop saya mata yang secara otomatis mematikan koneksi internetnya. Kali keenam, tidak berhasil lagi. Internetnya dodol. Tiba-tiba lampu modemku mati dan tidak menyala-nyala. Entah saya akan menyerah atau tidak. Tapi saya masih tergoda untuk terus mencoba mendownload film ini. Saya mencobanya lagi sekarang. Entah sampai kapan.

Butuh pengetahuan yang lebih dari sekedar mengklik kiri kanan semua tombol-tombol di laptop. Saya harus paham software. Yang sayangnya menjadi kelemahan terbodohku. Pertama, saya paling tidak tahu kalo belajar sendiri apalagi di tengah intruksi yang kesemuanya berbahasa Inggris. Mata dan otakku tak bisa mensinkronkan informasi yang kubaca dan kuterjemahkan dalam saraf-sarafku. Kedua, perlu pengetahuan tinggi untuk mengetahui software download yang bisa membantu di segala kondisi. Ketiga, butuh banyak trial dan error. Mungkin disinilah kekuatanku. Terus mencoba.Atau saya takutnya ini telah menjadi sebuah candu yang tak bisa dihentikan.Belum lagi cara mencari subtitle yang gampang-gampang susah. Dan bagaimana memasangnya saat sudah terdownload. Maka, wajiblah saya berbahagia kepada para penjual DVD bajakan yang menyediakan film dengan kualaitas bagus dengan harga terjangkau tanpa perlu harus merelakan diri dalam sebuah ketidakpastian download yang berhasil.

Download paling enak adalah saat tengah malam. Tapi saya tak punya stamina untuk tetap terjaga dan menjadi serupa manusia yang merindukan pagi dan beraktivitas kala malam. Mungkin penyedia internet perlu memberikan sarana khusus buat para downloader sejati. Kecepatan dan kekuatan jaringan sangat perlu di sini.Dan jangan lupa, listrik yang selalu menyala.

Dan pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa mendownload adalah sebuah seni. Seperti memancing, menggambar, atau melukis.Hahahahahaha. Anda tak sepakat?Terserahlah, tapi rasa-rasanya ini mulai jadi candu buatku. Tak peduli apapun. Mungkin bahkan hingga ratusan kali, saya akan tetap mencoba mendownload Dead Poets Society. Selamat mendownload.

Comments

  1. ahaa, tulisan yang sangat nasionalis... Mari membajak, eh mari mendowload. :)

    ReplyDelete
  2. Mendownload cuma memberikan kerjaan tambahan kepada sang komputer utk lebih produktif, tdk ada kata semenit istirahat, lanjutkan! continue menit ke menit, sampai hari berhari, jangan merasa bersalah :D.

    Seorang penDownload sejati tdk cuma mendownload buat hasil, tapi menikmati tiap klik-an, seperti menggali harta yg tak bernilai dan puas melihat hasil-nya terpajang di susunan folder (walaupun tdk ditonton)

    Tapi...seperti menebang pohon, sekali2 selesai menebang coba-lah tanam beberapa biar laen kali atau orang laen bisa memetik hasil-nya, jangan lupa comment gan! :D

    ReplyDelete
  3. saya pun seperti kamu dwi...ahahah setelah bosen surfing dunia maya, yg terakhir hanya bisa mendonlod, satu2nya film yang berhasil se donlod cuman film karya Gibli*Ponyo*...^^

    ReplyDelete
  4. Anonymous4/14/2011

    Pakai software Download Manager aja mbak: http://www.freedownloadmanager.org/

    Jadi kalau keputus di tengah jalan, bisa disambung lagi di lain waktu, gak perlu ulang dari nol.

    Lagipula, beberapa site download menawarkan opsi download dengan jalur BitTorrent. Pakai software ini untuk mendownload torrent: http://www.utorrent.com/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

The Faith (Korean Drama Series)

The Faith Dua mingguan ini saya termangu depan laptop menonton drama korea. Meski di Amerika tetap bisa nonton serial korea. Bedanya kalo di Indonesia perlu berburu bajakannya di sini saya cukup nonton online. Awalnya sih mau download, tapi tak ada download gratisan makanya saya cukup menontonnya via online saja. Saya bukan korean lover banget banget banget. Nonton film korea pun ada syaratnya. Cowoknya harus cakep. Dan standar cakepku sekarang adalah Lee Min Ho. Jadi bisa kamu tebak aktor utama The Faith tak lain dan tak bukan adalah Lee Min Ho. Saya sedikit agak telat mengikuti serial ini. Karena bulan agustus di Makassar DVD bajakannnya sudah bisa ditemukan di lapak-lapak MTC. Saya baru tahu serial The Faith pas liat foto-foto di fanpage Lee Min Ho. Setelah search di google ternyata bisa ditonton lewat online. The Faith atau The Great Doctor bercerita tentang korea di masa lalu yang dikenal dengan nama Dinasti Goryeo. Ratu menderita luka setelah lehernya terkena pedang ketik...

Kartu-Kartu Untuk Ayah

Karena Ayah ulang tahun dan seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, saya selalu mengajak Ara membuat kartu ucapan untuk ayahnya, maka tahun ini pun saya dan Ara membuat beberapa hasta karya.  Beberapa waktu lalu kami membeli buku kreasi untuk ayah. Di dalam buku itu terdapat banyak hasta karya berbahan kertas yang bisa dibuat. Saya memilih membuat bunga-bunga kertas. Ara memilih membuat kartu berbentuk dasi dan kaos. Buku ini disertai banyak stiker yang bisa dipakai untuk mendekorasi kartu ucapan.  Saya membuat pola, Ara menempel stiker dan menuliskan ucapannya. Ia juga menggambari kartunya. Membantu mewarnai meski pada akhirnya saya yang harus menyelesaikannya.  Ada yang baru untuk kartu ulang tahun ayah tahun ini. Jika dulunya saya yang selalu menulis kalimat "Selamat Ulang Tahun" atau semacamnya, tahun ini Ara, dengan tulisan tangannya sendiri, berhasil menulis kata Happy Birthday. Ayah. Dan namanya sendiri. Masih nyontek hurufnya sih, tapi at least kali ini dengan tul...