Skip to main content

Twilight, New moon, Eclipse



Tiga hari duniaku tersita oleh orbit bulan, langit, dan semesta. Dunia kecilku tersedot dalam tumpukan tiga buku tebal berhalaman 650an. Twilight, New Moon, dan Eclipse. Mereka menawanku dalam galaxy dengan orbit-orbit cerita yang menyedot duniaku dalam sebuah black hole. Sebuah lubang yng menyenangkan dan menegangkan.

Jika Harry Potter membuatku tersihir, kali ini Stephenie Meyer telah membuat galaxy khusus dalam koleksi cerita dalam benakku. Aku begitu kagum pada caranya menuturkan cerita. Pilihan kata yang diambilnya. Dan kejutan-kejutan yang mampu menguncang emosiku. Aku tak mampu bernafas. Jantungku berdetak begitu kencang. Paru-paruku sesak saat membaca. Ketegangan ikut tersektsa dalam film di imajiku.tunduk patuh pada kata-kata yang dia tuturkan.


Aku tertawan oleh tokoh-tokoh ciptaan. Pada alur cerita yang dibuatnya. Tiga hari terakhir ini aku hanya bercinta dengan tokoh vampire rekaannya. Vampire rupawan berwajah malaikat yang vegetarian, Edward Cullen. Aku tak pernah bisa melepaskan buku-buku itu hingga halaman akhirnya. Hingga buku ketiga yang baru saja aku selesaikan.


Stephenie telah membuatku jatuh cinta pada Edward. Pada tiap tutur kata abad pertengahan yangbegitu romantis, laku sopannya, dan juga wajahnya yang bagai patung pualam Michelangelo. Namun yang paling menawan hatiku pada cara dia mencintai Bella, pacarnya yang manusia.
Ia pun berhasil membuatku membenci Jacob, membuatku memaki Bella yang plin-plan. Tak bisa menentukan hati siapa yang akan menjadi belahan miliknya.

Edward tergambarkan begitu sempurna mencintanya dengan sepenuh hati. Meski godaan bau manusia Bella begitu kuat.
Aku tiba-tiba jatuh cinta pada Edward. Jika aku bertemu vampire yang seperti dirinya, hati ini pun akan tertawan.

Adakah orang yang mencintaku begitu sejati hingga berkata
“Aku akan menghormati pilihanmu, asal kamu bahagia”

Aku akan mengatakan padanya
“Hatimu telah kau titip. Akan ku jaga baik-baik”.


Tapi sepertinya aku telah memilikinya. Aku tahu dia seperti Edward cullen. Jauh sebelum novel ini dibuat dia selalu mengatakan “terserah apa pun pilihanmu, asal kamu bahagia”.
Dia lebih Edward daripada Edward….

Begitu banyak buku di dunia ini dan begitu sedikit waktu yang dimiliki manusia-yeah manusia- untuk membaca. Tapi menurutku membaca buku-buku Stephenie meyer merupakan sesuatu yang tak sia-sia. Buku-buku itu akan menemani anak-anakku tumbuh kelak. Harry potter di usia 10-17 tahun, dan tetralogi twilight setelahnya.

Mungkin sangat fantasi, tapi mereka memiliki bakat ibu dan bapaknya dalam soal imajinasi….
Dan terakhir, salut buat stephenie meyer yang telah membuatku kecanduan seperti kecanduan bella terhadap Edward. Aku berdoa semoga aku bisa mencapai pencapaian seperti dirinya.

Ia begitu hebat. hanya terilhami dari sebuah mimpi dan ia telah begitu dengan lihai menarikan kata dalam jalinan kisah. Dan seperti aturan yang tak kasat mata yang telah dipatuhi oleh para pengarang, tiap buku serial akan makin suram bercerita hingga ada bahagia di akhir jilid terakhir.
Dan Ia pun patuh pada itu…

Dan untuk Edwardku tersayang yang telah memperkenalkan buku ini padaku. Membuatku harus menonton DVD bajakan yang belum dicopy dari originalnya hanya untuk menyamakan imajiku dengan filmnya. Dan sekali lagi, buku masih lebih hebat membantu mensketsa filmku sendiri.


“Aku memiliki vision, layaknya alice menjadi the next fan-atic of Twilight. Jadi bawakanlah "Breaking Dawn" pulang setelah kamu berburu….
Aku tahu kamu lebih Edward daripada Edward sendiri, sayang. Aku mencintaimu…"

Comments

Popular posts from this blog

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...

Nomaden

Ilustrasi Perlu mengalami kepergian untuk dapat meresapi sebuah kepulangan. Dan kadang kepergian itu serupa perjalanan tak tentu arah dan berpindah. Merasakan nomaden. Tak hanya nomad di alam materi namun juga di alam jiwa. Nomad serupa pengembaraan dimana kamu tak menetap di sebuah tempat. Kamu berpindah. Bergerak. Setiap hari adalah sebuah kepergian dan hidup adalah sebuah jalan yang perlu ditempuh. Seperti sebuah teka-teki labirin yang sering aku temukan di majalah atau bungkus kemasan makanan. Pertanyaannya adalah membantu sang tokoh kartun dari awal labirin untuk sampai dirumahnya dengan jalan berliku. Sangat mudah menebaknya. Otak jaman SDku mampu menjawabnya apalagi jika aku gunakan otakku yang sekarang. Yang telah dipenuhi hal-hal yang lebih rumit dari sekadar gambar labirin di majalah anak-anak. Labirin di majalah itu gampang. Aku bisa melihat semua kemungkinan jalannya. Jika aku tersesat aku dengan mudah untuk kembali ke awal dan mencari alterative lain. Namun soal tek...

Ketika Salju Kembali Turun

Salju kembali turun. Saya senang jika salju turun. Itu berarti saya bisa main-main salju lagi. Setiap kali salju maka ribuan khayalan yang ingin saya lakukan di benakku. Dulu saya belum sempat membuat boneka salju. Frosty selalu menjadi mainan yang asyik ketika musim salju seperti yang saya lihat di televisi. Dan kemudian saya ingin membuat Snow Angel. Berbaring di salju dan kemudian menggerak-gerakkan kaki dan tangan sehingga membuat saljunya membentuk malaikat lengkap dengan sayap. Snow Bird bikinanku Karenanya ketika salju kembali turun saya tidak lagi berniat narsis dengan foto-foto biasa di tengah salju. Saya mau buat Snowman dan membuat cetakan snow angel. Kali ini kaos tangan khusus salju menjadi senjata lengkap. Saya tidak ingin membuat tangan saya beku sebelum membuat boneka salju. Atau at least menyerupai boneka salju. Sebelum ke Athens, Ema sempat memberiku syal rajutannya. Kujanjikan padanya akan kukalungkan manusia salju yang kelak saya buat. Dan akhirnya saya memenu...