Skip to main content

Rindu

Pernah kutanyakan padamu seberapa penting kamu mendengarkan seseorang mengatakan padamu "aku mencintaimu". "Aku lebih suka ketika orang mengatakan "aku merindukanmu". Rasanya lebih dahsyat dari kata aku mencintaimu. I miss u mungkin tingkat rasanya lebih umum dari I luv u. Tapi yakinlah kalimat I miss u lebih jujur dari I luv u" jelasnya padaku sambil tersenyum. Saat itu aku masih bersikukuh tapi hari ini aku tersadar akan pendapatmu.

Rindu serupa pohon bertunas di dalam hati.Disirami hujan yang berjarak. Tumbuh di ladang yang bernama cinta yang sebenarnya. Cinta yang tak mesti diucapkan tapi begitu kuat menggrogoti hati. Dalam rindu ada ketakberdayaan. Ia mampu melemahkan. Mengaburkan mata. Tapi jika kamu melihat lebih dekat dalam rindu ada kesabaran. Ada kekuatan untuk bertahan. Kekuatan itu kelak akan kamu semai ketika jarak tak lagi membentang.

Rindu yang paling rindu kupikir ketika dua orang bertemu setelah sekian lama berpisah. Bercerita banyak hal. Dan ketika diam mencuri waktu diantara mereka salah satu lalu berucap "I miss u". Rindu yang paling rindu adalah serupa percakapan text di handphone yang hingga pulsa bersisa satu kali untuk mengirim pesan yang ia tulis adalah "I miss u". Rindu yang membutuhkan kesabaran. Tak terburu-buru diungkapkan. Menunggui saat yang tepat di tempat yang tepat dan suasana yang tepat.

Rindu yang paling rindu pun bisa jadi harus terwakilkan kata. Ketika bertemu kamu hanya perlu membaca bahasa tubuh. Pelukan, jabat tangan, kerlingan mata, atau senyum yang merekah. Kamu hanya butuh membaca gestur tubuh.

Tapi kata seseorang rindu yang maha dahsyat rindu adalah ketika tak ada sarana dan saluran yang kamu pakai untuk mengungkapkannya namun kamu diam-diam mendoakan dirinya setiap saat. Kamu menitipkan dirinya di sedikit ruang di benakmu. Kamu mengingatnya tiap hari dan mengirimkannya doa.

Dalam keterpisahan rindu selalu seperti samurai yang menebas kepedihan. Jangan pernah mengabari "miss u already" ketika ia masih mampu jangkau oleh tubuhmu.

Jika aku berpisah denganmu dan dalam jarak 5 meter kamu telah mengabariku "miss u already" yakinlah aku akan menghentikan langkahku. Berbalik dan berlari ke arahmu. Setengah menubrukmu dan memelukmu. Memelukmu lebih kencang dari semua pelukan yang pernah kamu rasakan. Aku takkan mengatakan apapun. Biarlah seperti dugaanku bahwa jantungmu dan jantungku saling berdekatan. Biarkan mereka saling berucap " I miss u".
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Suka bagian ini, "Rindu serupa pohon bertunas di dalam hati.Disirami hujan yang berjarak."

    ReplyDelete
  2. Anonymous10/21/2011

    setuju, saya lebih bahagia mendengar IMU daripada ILU, getarnya sampai ke sum2 tulang, lutut tidak mampu menopang tubuh karenanya :D
    (emsky_)

    ReplyDelete
  3. suka sekali tulisanx kak...
    "rindu"....

    ReplyDelete
  4. @ iqko : ini rinduku, apa rindumu :)?

    @ema : ini percakapan kita sayang..hihihhi

    @fireflies : makasih ya...keep reading. aku jalan2 ke blogmu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Parende Mama Jana

Apa makanan khas Buton? Saya tidak menemukan perbedaan yang begitu mencolok antara makan khas Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Kalo soal jenis dan macam, maka Sulawesi Selatan juaranya. Tapi itu bukan berarti di Pulau Buton khususnya di Baubau nda ada kuliner enak.  Daerah ini terkenal dengan makanan khas bernama Kasuami, terbuat dari tepung singkong yang dikeringkan. Tapi, entah kenapa sampai sekarang saya belum berniat mencicipinya. Selain Kasuami ada juga makanan khas yang lain. Namanya ikan Parende. Masakan ikan dengan cita rasa yang khas yang berbeda dengan Pallu Mara di Sulsel.  Meski sama-sama ikan masak, antara olahan antara parende dan pallu mara cukup berbeda. Jika pallu mara menekankan pada ikan bolu dengan banyak kunyit dan asam serta diberi sedikit gula merah, maka ikan parende menggunakan ikan laut yang entah apa namanya. Rasa kecutnya diperoleh dari belimbing atau mangga.  Di Baubau saya telah mencoba tiga masakan Parende di tiga tempat makan berbeda. Tidak ada pe

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar