Skip to main content

Bunda dan Mawar Biru

Bunda sangat menyukai tanaman. Sepetak kecil tanah depan rumah telah berubah menjadi taman bunga cantik karena tangan dinginnya. Ia memiliki berbagai macam jenis bunga. Jika ke rumah jangan berani-berani memetik setangkai bunga sekuncup sekalipun. Karena sangat dipastikan bunda akan tahu. Ia sangat mengetahui detail tanamannya. Seberapa banyak kuncup dan berapa banyak kembang yang telah mekar.

Namun, satu yang paling mampu menyulut kemarahan bunda. Tanaman mawar biru. Mawar tersebut telah beranak pinak dari ketelatenan bunda. Tapi jangan pernah berani menyentuh mawar biru dalam pot tanah liat bercorak warna-warni. Bunda akan sangat marah. Pernah sekali adik menyenggol potnya hingga jatuh untungnya tidak pecah dan reaksi bunda adalah diam dengan wajah tanpa ekpresi. Ketika diam maka bunda sedang marah besar. Atmosfer rumah akan berubah menjadi sangat tidak nyaman.

Aku selalu bertanya-tanya mengapa bunga itu begitu dijaga oleh bunda. Bunda seolah-olah overprotektif terhadap tanaman itu. Setiap aku menanyakan pada bunda maka ia hanya tersenyum dan mengatakan " ada cinta dalam bunga itu". Ia tak pernah benar-benar mau menceritakan detailnya.

Hingga suatu hari aku mendapati catatan harian bunda. Tak sengaja kubaca catatan itu. Catatan yang terselip di salah satu novel koleksinya yang masih tersimpan rapi. Novel itu dimilikinya saat kelas 2 SMP.

14 februari 1992
Hari ini ada pelajaran berkebun. Tiap siswa kelas 2 dan kelas 3 membawa tanaman dari rumah. Kelas 3 membawa tanaman bunga, sedangkan kelas kami membawa macam tanaman untuk obat rumah tangga. Tak ada yang istimewa sebenarnya. Hingga pada saat berkebun, Edi, kakak kelasku yang selalu kucuri pandang di setiap kesempatan datang menghampiriku.
"Tanaman bungaku berlebih. Buatmu saja" katanya padaku sambil mengulurkan tanaman bunga mawar biru yang berakar dengan kuncup yang mulai layu.
Aku gugup. Grogi dan salah tingkah. Tanganku meraih tanaman bunga itu. Ia tersenyum jenaka padaku."Aku tahu kamu bisa menjaganya dan tetap tumbuh" katanya lagi sambil berlalu.
Ia mungkin tak pernah sadar bahwa hari ini adalah hari valentine. Tapi aku telah mengganggap bunga ini adalah hadiah valentine darinya. Hadiah yang tak pernah ia maksudkan untuk memberinya kepadaku. Hadiah dari lelaki pertama yang membuat hatiku berdesir saat mencuri liat padanya dan menciptakan ribuan kupu-kupu terbang di perutku saat ia berbicara padaku.
Aku akan menjaga bunga ini. Aku janji...

Oh, akhirnya aku tahu mengapa bunda begitu menyayangi bunga itu. Bunga itu adalah hadiah dari cinta pertamanya. Sekarang aku mengerti mengapa bunda selalu berkata bunga tersebut memiliki cinta.


#15harimenulisdiblog #9 #hadiah
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...