Skip to main content

Gadis Kecil Di Blog


Aku punya penjaga blog. Gadis cilik berbaju hangat warna pink. Aku suka dia berdiri di terasimajiku dan menyapa para pembaca. Namun, beberapa orang mengkomplain keberadaannya. Mereka agak terganggu dengan kehadirannya berdiri menghalangi tulisan-tulisan di blogku.

Sampai saat ini ada tiga orang yang mengajukan protes. Mereka semua menggunakan netbook untuk mengakses blog ini. Tampilan blogku di laptop ukuran 14 inci atau lebih besar dari netbook memang cukup berbeda. Untuk Di laptop biasa, kehadiran gadis kecil itu tidaklah masalah. Karena ada ruang kosong yang ditempatinya sehingga tidak mengganggu tulisan-tulisanku. Namun pada netbook, tampilan blogku sedikit berubah. Ruang koong tersebut menjadi hilang. Layar terlihat padat dan gadis kecil itu pun harus berdiri menghalangi tulisan-tulisan di blog. 

Beberapa mata pembaca agak kesulitan dengan itu. Aku pun harus memperhatikan saran para pembaca. Meski blog ini sifatnya pribadi, namun aku tak ingin setiap orang yang berkunjung ke blog ini merasa tidak nyaman. Dulu pernah aku pasang lagu di blog ini, namun aku buka karena membuat para pembaca tidak nyaman. Ingin kuganti gadis kecil itu. Namun aku belum sempat memilih-milih animasi yang sesuai dan tidak menghalangi para pembaca. 

Aku akan merindukan gadis kecil ini....Goodbye...

Comments

  1. salam kenal :
    kunjungan perdana nih, hehe

    sama halnya dengan blog ku, banyak juga yang complain gara-gara kehadiran animasi pinguin di blogku seperti gadis kecil di terasimaji kaka' hehe. kalau kaka' dapet animasi yang sesuai dan tidak akan menghalangi para pebaca lagi, boleh share yah kak hehe :)

    ReplyDelete
  2. salam kenal juga. iya nih, lagi cari animasi yang nda terlalu menghalangi pembaca.

    ReplyDelete
  3. dwi, thankyou udah jadi blogger yang baik yang mau denger saran pembacanya yaaa :)) hehe.. aku jadi bisa baca dengan baik lagi.. tapi at the same time, moga kamu bisa nemu pengganti si gadis kecil secepetnya :) mungkin dengan gambar siput atau si mini tinkerbell yang imut??? hehehe...

    ReplyDelete
  4. Ribka ; iya. supaya pembaca nyaman dan rajin komentar. heheheehe. nanti aku cari lagi pengganti gadis kecilnya :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

June, I Wont Remember

Ada yang ironi membaca judul yang kubuat di atas. Mengapa? Karena dua tahun lalu saya mengumpulkan cerpen-cerpen dan prosaku dalam satu buku yang kuberi judul "June, I Remember".  June, you come. As usual. Once in a year. Setia seperti matahari pagi yang terbit. Sayangnya, Juni kali ini tidak begitu kunantikan. Ada satu, dua dan beberapa alasan kenapa saya tidak begitu senang dengan Juni. Ini hanyalah pendapat pribadi dan hanyalah pada tahun ini.  Kenangan dan ingatan akan bulan juni di masa silam terlalu romantis di kepalaku. Membulat dalam ruang kosong hampa dan beterbangan di sana. Kemudian Juni tahun ini seperti chaos yang meluluhlantakkan  ruang kosong itu. Angan membuyar, debu kenangan mengabut. Namun, sekalipun demikian kenangan-kenangan itu melekat samar di benakku. Karenanya Juni tahun ini datang membawa hawa tak menyenangkan. Saya perlu berlari. Chaos pastinya tak mampu terelakkan namun pergi adalah langkah paling kongkret untuk meminimalisir kesakitan. Maka, Juni,

Kartu pos Bergambar Usang

 Setelah vakum 3 tahun lebih, saya akhirnya kembali mengaktifkan kembali akun Postcrossing. Setelah memastikan   alamat rumah gampang ditemukan oleh pak pos dan pengantar barang, maka saya yakin untuk kembali melakukan aktivitas berkirim kartu pos ke berbagai penjuru dunia dan berharap kartu pos-kartu pos dari berbagai penjuru dunia mendatangi rumahku. Rumah pertama yang harus saya kirimi kartu pos beralamat di Jerman. Saya pun memutuskan untuk mencari kartu pos. Tempat yang paling pasti menyediakan kartu pos adalah di kantor pos dan toko buku. Saya memilih membeli di toko buku saja. Mutar-mutar di Gramedia dan bertanya ke karyawannya dimana bagian kartu pos,sejenak sang karyawan tertegun, kemudian balik bertanya “postcard?”. Next time, saya harus bertanya postcard alih-alih kartu pos. Ia kemudian mengantarku ke satu rak putar yang berada di sudut toko.  Di rak itu bertengger kartu pos-kartu pos berwarna putih, bergambar alam Indonesia, dengan signature khas Indone