Skip to main content

Bahagia Bahagia Bahagia


Kita bertumbuh bersama. Banyak hari yang kita lalui. Menonton film kartun bersama, serial Party of Five, Popular, hingga film-film anak-anak di Indosiar yang waktu Aku SD dan dirimu SMA selalu hadir dipukul dua siang. Membeli buku-buku bacaan yang kita sukai.Kita menggilai boyband yang sama. Menyukai sosok blondie yang sama. Menonton konsernya, teriak bersama ketika melihat video klip terbaru mereka, atau bahkan mengharu biru bersama. 

Masih ingatkah kamu ketika kita merekam dengan kaset tape single terbaru mereka sedangkan mama membaca Al-Qur'an dengan suara yang dikeraskan? Huaaa....rasanya kesal sekali. Tapi mau bagaimana lagi, berargumen dengan mama tentang idola kita dan aktivitasnya adalah sebuah hal yang mustahil. Terpaksa kita menunggu lagi video klipnya di MTV. Kita adalah generasi MTV, lahir dan besar dalam pengaruh layar kaca televisi. Saat itu kita punya mimpi. Kita punya khayalan. Kita bahagia dengan mimpi dan khayalan itu. Tak peduli itu apakah kelak khayalan itu jadi nyata atau tidak. Tapi kita telah memilih bahagia. 

Kita bertumbuh. Menjadi pribadi yang dewasa dan berusaha memahami hidup. Kita tak lagi menyukai hal yang sama. Semua berubah. Aku dengan hobby yang aku sukai. Dirimu dengan upaya mencapai mimpimu. Kita tak lagi bertumbuh dalam atmosfer yang sama. Serasa kita memiliki dunia kita masing-masing. Dan kita tetap berbahagia. Kita masih saja mampu tertawa bersama. Tetap mengilai boyband itu. Membaca Harry Potter.Dan tetap memilih bahagia.

Hari ini aku mempertanyakan kembali apa definis bahagia? Beberapa orang bijak dalam tulisan-tulisannya menyebutkan bahagia itu sederhana. Ia ada dalam diri kita. Ia berasal dari diri. Bukan dari orang lain. Sesederhana ketika kamu membuka jendela kala pagi dan merasakan hawa dingin yang menyapu lembut pipimu. Kadang kita tak pernah menyadari kehadirannya. Ia seperti barang yang selalu kita miliki namun hanya saja ketika kita tak memilikinya kita baru sadar kehilangannya. Ketika ia ada bersama dirimu, kamu tak pernah sadar akan eksistensinya. Ketika ia tak kau rasakan, maka kamu hanya akan berfokus pada titik itu. pada kesimpulan bahwa kamu tak pernah bahagia.

Bahagia ada dalam diri. Dan tiap orang di luar diri manusia adalah instrumen-instrumen yang mampu membuat berbahagia atau tidak berbahagia. Sekali lagi, mereka hanyalah instrument. Ketika instrumen tersebut sedikit rusak, jangan menjudgenya bahwa ia adalah sumber ketidakbahagiaanmu. Mungkin ada piranti yang rusak atau kamu terlalu mempresurenya. Aku pun merupakan salah instrumen yang bisa membuatmu bahagia atau membuatmu tidak bahagia. Tapi sekali lagi, kamu adalah pemegang kuasa atas dirimu. Dalam dirimulah bahagia itu sesungguhnya.

Beberapa pepatah juga mengatakan bahwa hidup itu kejam. Ya, hidup memang kejam. Karena jika ia sangat baik, artinya kita telah berada di surga. Setiap kita tak dilahirkan dengan selalu baik. Selalu ada dualitas agar tercipta keseimbangan. Tuhan menitipkan sifat-sifatNya ke manusia agar manusia bisa bijak melihat hidup. Namun kita juga memiliki sisi-sisi manusiawi yang menjadi penanda bahwa kita adalah makhluk lemah. Ketika kamu merasa tak bahagia, mungkin Tuhan ingin memintamu mengasah sifat-sifat Ilahi dalam dirimu. Melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda, dengan kacamata berbeda dan dengan pertimbangan-timbangan yang bijaksana.

Hidup adalah kompromi-kompromi. Tak pernah kenyataan berjalan sesusai ekspektasi. Aku, kamu, dan orang lain telah berupaya sekuat tenaga untuk membuatnya sesuai ekspetasi. Namun, ketika ekspektasi berbanding terbalik dengan kenyataan, mungkin kita tidak berusaha lebih keras.

Bahagia ada dalam diri tiap manusia. Bahagia itu pilihan. Tak peduli seberapa banyak orang yang memberi pertimbangan, dirimu adalah milikmu seutuhnya. Bukan aku yang menjalani hidupmu atau orang lain. Tapi dirimu sendirilah yang paling tahu tentang hidupmu. Hanya saja kutitip satu hal, jadilah bijak. Bukan untuk saat ini, tanpa juga nanti dan kelak. 

Aku takkan memaksamu untuk mengikuti jalan pikirku. Cukup, jadilah bijak.....

Comments

  1. Kebahagian itu terkadang diselimuti oleh berbagai situasi dan kondisi. di satu sisi terkadang dalam keadaan senang, dan bisa jadi susah. karena seseorang hanya dapat melihat terang, ketika malam telah semakin pekat (hitam).

    Bijak adalah kata kunci untuk memandang kebahagiaan.

    ReplyDelete
  2. sepakat mas...mari bijak melihat permasalahan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

The Faith (Korean Drama Series)

The Faith Dua mingguan ini saya termangu depan laptop menonton drama korea. Meski di Amerika tetap bisa nonton serial korea. Bedanya kalo di Indonesia perlu berburu bajakannya di sini saya cukup nonton online. Awalnya sih mau download, tapi tak ada download gratisan makanya saya cukup menontonnya via online saja. Saya bukan korean lover banget banget banget. Nonton film korea pun ada syaratnya. Cowoknya harus cakep. Dan standar cakepku sekarang adalah Lee Min Ho. Jadi bisa kamu tebak aktor utama The Faith tak lain dan tak bukan adalah Lee Min Ho. Saya sedikit agak telat mengikuti serial ini. Karena bulan agustus di Makassar DVD bajakannnya sudah bisa ditemukan di lapak-lapak MTC. Saya baru tahu serial The Faith pas liat foto-foto di fanpage Lee Min Ho. Setelah search di google ternyata bisa ditonton lewat online. The Faith atau The Great Doctor bercerita tentang korea di masa lalu yang dikenal dengan nama Dinasti Goryeo. Ratu menderita luka setelah lehernya terkena pedang ketik...

Kartu-Kartu Untuk Ayah

Karena Ayah ulang tahun dan seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, saya selalu mengajak Ara membuat kartu ucapan untuk ayahnya, maka tahun ini pun saya dan Ara membuat beberapa hasta karya.  Beberapa waktu lalu kami membeli buku kreasi untuk ayah. Di dalam buku itu terdapat banyak hasta karya berbahan kertas yang bisa dibuat. Saya memilih membuat bunga-bunga kertas. Ara memilih membuat kartu berbentuk dasi dan kaos. Buku ini disertai banyak stiker yang bisa dipakai untuk mendekorasi kartu ucapan.  Saya membuat pola, Ara menempel stiker dan menuliskan ucapannya. Ia juga menggambari kartunya. Membantu mewarnai meski pada akhirnya saya yang harus menyelesaikannya.  Ada yang baru untuk kartu ulang tahun ayah tahun ini. Jika dulunya saya yang selalu menulis kalimat "Selamat Ulang Tahun" atau semacamnya, tahun ini Ara, dengan tulisan tangannya sendiri, berhasil menulis kata Happy Birthday. Ayah. Dan namanya sendiri. Masih nyontek hurufnya sih, tapi at least kali ini dengan tul...