Skip to main content

Ara Yang Mulai "Nakal"

Saya sadar bahwa akan berada di situasi ini dulu tapi tidak secepat ini. Ara, bayi kecil yang rasanya baru kemarin saya lahirkan sudah besar dan mulai nakal. Ada-ada saja hal yang mampu membuatku menyadari bahwa dirinya bukan lagi bayi yang memakai popok kain yang kerjanya h
anya tiduran saja.

Sekarang ia mulai sibuk dengan dunianya sendiri. Bermain dengan imajinasinya. Melancarkan protes. Mengajukan pendapat dengan caranya. Melakukan hal-hal lucu yang menurutnya menyenangkan. Belajar meniru dan bergerak.

Dia paling senang bermain dengan Ayahnya. Ayahnya selalu menyenangkan buatnya. Menemaninya melakukan gerakan lucu-lucu yang membuatnya tertawa cekikikan dan terbahak-bahak. Atau rela menonton youtube dan menyanyi bersama lagu "if you happy and u know it" ratusan kali tanpa bosan. Tiap hari lagu itu tak pernah absen terdengar. Dengan Ayahnya, ia selalu berjalan-jalan mengitari rumah. Dan datang menghampiri dengan wajah cengengesan. Berkomplotan dengan ayahnya minta dipuji. Duh! Tapi biarlah untuk mengapreasi usahanya latihan jalan meski dia malas melakukannya.

Ia pun mulai mampu menirukan gerakan sholat. Setiap saya membentangkan sajadah maka dia akan datang menghampiri sambil tersenyum. Duduk di atas sejadah berikutnya ada merebahkan kepalanya seperti orang sujud. Kemarin adalah hal terlucu yang dilakukannya. Sambil memperhatikan saya sholat, ia dengan nakalnya berbaring melintang menghalangi saya untuk sujud. Saya bergeser satu langkah. Tapi ternyata ia tidak kehabisan ide, ia lurus berbaring tanpa gerak. Benar-benar menghalangi ruang untuk saya duduk dan sujud. Kemudian sambil senyum-senyum melihat reaksiku.

Duh, anak ini. Bikin ngangenin sekalipun dekat dengannya. Ada-ada saja hal ajaib yang dia lakukan tiap hari. Sayangnya saya nda tau berapa berat badannya sekarang. Dia sudah dua bulan tidak menimbang berat badan dengan timbangan yang pas. Di sini pola makanannya sangat western. Makan sereal, jagung manis kalengan, buah kiwi. Untungnya ada pisang murah yang selalu setia menemani.

Sehat selalu ya Ara...(*)

Riverpark, 00.40, Tuesday, 18 Sep 12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. semoga dia cepat ikutan wic, disana pertumbuhan dan perkembangannya akan dipantau secara berkala oleh dokter, free pula :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ara Belajar Ngomong

Serius Nulis Ara mulai suka ngoceh. Ada saja suara keluar dari mulutnya. Kadang jelas kadang juga tidak. Beberapa berhasil saya terjemahkan maksudnya. Beberapa mengalami missunderstand berujung pada rengekan atau aksi menarik tangan. Selain nonton lagu anak-anak, beberapa film anak-anak yang menurut saya cukup edukatif menjadi pilihan tontonannya. Saya memutarkan film Blue's Clues, Super Why, hingga Pocoyo. Serial Blue's Clues sudah kami tonton semua. Mulai dari sang pemilik Blue bernama Steve hingga beralih ke Joe adiknya di serial itu. Yang paling nyantol di kepalanya Ara adalah kata "think" sambil telunjuk memegang dahi. Itulah kata pertama yang ia ucapkan secara jelas setelah kata Mama dan Ayah. Entah kenapa kata ini yang melekat di kepalanya. Mungkin karena si Steve sangat aktraktif menyanyikan lagu jingle Blue's Clues terlebih dibagian "Sit down in thinking chair. Think, think, think". Ara juga suka bagian ketika surat datang. Dia akan i...

Norwegian Wood

Cukup melelahkan membaca Norwegian Wood karya Haruki Murakami. Buku yang telah kulihat wujudnya sejak tahun 2004 baru aku baca di tahun 2013. Saya tidak terlalu akrab dengan karya-karya Haruki Murakami. Buku Norwegian Wood ini adalah karyanya yang pertama saya baca.  Mengapa saya berkata buku ini cukup melelahkan? Karena buku ini bercerita tentang kematian dan sangkut pautnya dengan orang-orang yang ditinggalkan. Bukan kematian yang disebabkan sakit atau tua. Tapi kematian orang-orang muda yang memilih bunuh diri.  Bersetting tahun 1970an di Jepang, sang tokoh utama, Watanabe menceritakan kembali kisahnya. Ia bertemu kembali kekasih almarhum temannya yang memilih mati bunuh diri di usia 17 tahun. Sekalipun tidak akrab mereka selalu bersama. Berkeliling mengitari Tokyo tanpa tujuan. Hingga sang perempuan, Naoko masuk panti rehabilitasi gangguan jiwa. Ia lantas bertemu Midori, perempuan nyentrik yang selalu berkata seenak dia. Perempuan yang selalu jujur mengatakan apapun yang i...

Dari Dapur Aku Merindukan Rumah

Pallu Mara buatan saya (Foto : Dok. Pribadi) Setiap berada di dapur aku selalu merindukan rumah. Setiap harus masak sesuatu yang tiba-tiba merindukan rumah. Bukan karena kalo di rumah ada yang memasakkan (meski sebenarnya hal itu adalah salah satu yang membuatku rindu) , tapi karena di rumah begitu mudahnya menemukan bahan-bahan makan yang akan diolah. Lengkap dengan bumbunya yang segar. Dua hari lalu, saya sangat ingin memakan pallu mara. Pallu mara adalah masakan khas sulawesi Selatan. Masakan ikan ini sebenarnya sangat biasa. Kalo di rumah, setiap hari saya bisa memakan masakan ini, bahkan sampai bosan. Bedanya adalah kalo masakan rumah biasanya tidak diberi serai, lengkuas, dan gula merah. Bumbu utamanya adalah asam, kunyit, dan garam. Di rumah saya masakan ini disebut "ikan masak". Baru saat kuliah semester akhir saya mengetahui bahwa nama masakan ikan ini disebut Pallu Mara oleh orang Makassar. Nah, yang saya ingin masak adalah Pallu Mara lengkap dengan serai, ...