Skip to main content

Kawan-Kawan Baru

bersama Rama

Tempat baru berarti kawan baru. Begitu pula saya dan Ara. Kami mulai mengenal kawan-kawan baru di sini. Sabtu malam lalu, kami diajak ayah dan Mbak Dyah ke rumah Rama. Rama adalah anak kecil seumuran Ara yang lahir dan besar di Athens. Papanya (Mas Angga) dan Ibunya (Mbak Lina) warga Indonesia yang tinggal di Athens. Di rumah Rama, Ara agak pendiam. Pengaruh bangun dari tidur kali pas diajak ke rumah Rama. Tapi lama kelamaan Ara pun mulai bermain-main dengan mainannya Rama. Juga mulai berinteraksi dengan Rama. Rama lebih muda seminggu daripada Ara, tapi Rama sudah bisa jalan. Gaya jalannya lucu. Semoga setelah ketemu Rama, Ara terinspirasi buat berjalan.
Ara, Rama, dan Arin

Selain Rama, kami juga bertemu Cristine, Amanda, Moniq, serta Mas Sony. Serta tidak lupa tuan rumah yang begitu baik Papa dan Mamanya Rama. mereka mengadakan Potluck. Makan bersama dengan makanan berkuah diatas kompor. Seperti pangsit dengan sayur, tahu, telur ikan, bakso, dan sebagainya yang dimasak hingga mendidih. Sangat nikmat apalagi dimakan kala musim dingin.

Erika dan mama

Kami juga bertemu teman kampus Ayahnya Ara. Namanya Camilo. Camilo datang ke rumah bersama Erika (istrinya), Isabella, dan Violetta. Mereka menghadiahi Ara banyak sekali boneka dan baju-baju. Senangnya. Erika sudah setahun di Amerika. Ia juga seperti saya, mengikuti suami yang kuliah di Ohio. Erika akan menjadi kawan baru saya di kelas english for all.

Bersama Erick di Gereja Katolik
Saya pun berjumpa dengan Erik. Warga Athens yang tertarik dengan bahasa Indonesia. Sewaktu Kak Yusran pertama kali ke Athens, Erick yang menemaninya menjadi partner berbahasa Inggris. Erick tertarik pada tanaman dan obat-obatan. Saya lebih suka memanggilnya dengan sebutan Mas Erick. Semuanya menjadi kawan baru kami di Athens.(*)

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s