Skip to main content

Gloomy Heart

Pagi ini kelabu. Awan menggantung. Gloomy day bring gloomy heart. Lagu Cristina Perry mengalung pelan. Lagu romantis yang membawa galau. Sekalipun lagu itu bukan tentang patah hati.I have died everyday waiting for you Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand years. And i'll love u A thousand more. 

Puluhan lagu sedih menari di benakku. tiap lirik berlompatan. Berebutan menjadi soundtrack kelabu hari ini. Selalu seperti ini. Rasa ini selalu ada. Seperti kosong yang tak ada isi. Seperti ombak yang terhempas di batu karang. Ia lepas dan tak punya rasa. Seperti terbuang. Seperti kapas yang mengangkasa tertiup angin. Rasa yang selalu aku sebut sebagai mood paling pas untuk membuat cerpen sad ending.

Ini seperti candu. Tak ingin merasakannya tapi ingin lepas darinya. Dan ketika tak merasakannya ada rindu yang ingin kembali pada rasa itu. Melemahkan tapi juga menguatkan. Batu kripton mungkin untuk sang superman? Bisa jadi. Jika saya adalah tokoh dalam sebuah cerpen maka saya adalah tokoh hiburan. Perannya tidak begitu baik. Sedikit antagonis. Selalu berusaha bergabung pada titik fokus tapi tempatnya memang cuma figuran. Tidak berada pada point of interest. Akan selalu diabaikan pada saat-saat penting. Tapi kemudian dicari ketika dibutuhkan.

Mungkin saya harus memerankan tokoh penyihir jahat. Merapalkan semua kutukan. Menjadikan tokoh utama seperti beast dan membuat cerita yang sedikit agak sedih. Tapi saya memilih untuk menjadi penulis cerita. Saya bisa membuat tokoh yang tidak saya sukai mati, terbunuh, atau menjadi orang yang menyesal seumur hidup. I can make it. Trust me...

Setiap orang memainkan bagiannya. Saya dengan bagianku. Kamu dengan bagianmu. Dia dengan bagiannya. Mereka dengan bagiannya. Dan alam semesta dengan bagiannya. Biarkan sang Sutradara bergerak berdasarkan skenario milikNya. Aku tiba-tiba ingat pada pepatah Every clouds has a silver lining. Aku yakin ada heaven's light yang akan aku lihat dari kelabu awan hari ini. Dari kelabunya hati hari ini. Aku yakin akan baik-baik saja untuk setiap hal yang aku lakukan.

Bye....literally maybe. I have a tough heart. Always have. May God bless me with all my feeling. Amin (*)B

Comments

  1. semangat...
    semoga cahaya surga kan hadir untuk-mu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Telur Dadar Buatanmu

Aku mencintainya. Ia tahu itu. Ia pernah sekali mengatakan, ia menyayangiku. Sekali itu dan setelahnya tak pernah lagi kudengar. Aku berharap dia mencintaiku meski satu dan lain hal tak mampu membuat kami bersama. Kami seperti dua dunia yang berbeda. Dia adalah bumi dan aku adalah asteroid yang terlontar ke bumi. Untuk sampai ke tanahnya aku harus melewati lapis-lapis angkasa. Sakit dan membakar diri. Terbunuh dan hanya sisa debuku yang berhasil menjejak di bumi. Kami dekat. Lebih dari sekedar teman dekat. Bercerita banyak hal berbagi banyak hal. Saat aku sedih dia yang pertama kukabari. Begitu pula dirinya. Selalu ada upaya untuk kami agar bertemu dan saling bercerita. Bahkan pun jika tak lagi punya cerita kami sekedar bertemu saling berpandangan. Kata tak lagi mewakili kami. Dan biasanya kami ditemani oleh telur dadar. Satu dari sedikit yang sama diantara kami. Kami beda kota. Frekuensi pertemuan kami pun makin sedikit. Sesekali jika sempat kami meluangkan waktu bertemu. Cerita lebi...

it’s done honey

Akhirnya ujian itu aku lalui juga. Selalu ada imaji-imaji tentangnya sebelum aku benar-benar di situasi itu. Dan nyatanya imaji itu 50% tepat, 50% terlalu dibesar-besarkan oleh rasa pesimis yang selalu berada di hati. Lima orang dosen yang menjadi pengujiku. Lima orang yang membuatku tersudut dan merasa begitu kecil di ruang berukuran 3 x 4 m persegi itu. Ruangan sempit dengan AC jadul yang begitu ribut menambah ketegangan. Satu persatu memberi tatapan yang begitu menikam. Senyum tipis sedikit-sedikit tertuju padaku. Yang bagiku seperti seringai yang begitu menakutkan. Mata-mata itu menatapku tajam. Percik-percik api di membara di sudut mata itu. Rasanya begitu kecil, bodoh, dan sangat tolol berada di ruangan itu. Empat orang bertanya dan kesemuanya itu harus aku jawab. Hingga lidahku kelu dan tenggorokanku kering dan gatal. Kujawab dengan semua pengetahuan yang aku punyai saat itu. Kujawab hingga otakku tak lagi sinkron dengan gerak lidahku. Sampai aku tiba pada titik bahwa ku jug...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...