Skip to main content

Sebaris Kesan tentang Joel

Aku bertemu dengannya tiga hari yang lalu. Dalam sebuah English Meeting yang diadakan teman-teman kantor. Aku memiliki sejuta ekspektasi kepadanya saat kami merencanakan untuk mengundangnya dalam forum diskusi berbahasa Inggris.Hitung-hitung melatih diri bertemu dan berbicara dengan native speaker.

Aku mempersiapkan banyak pertanyaan untuknya. Semisalnya tentang buku Lost Symbol yang sedang say abaca.Saya ingin menanyakan topic-topik controversial yang sering dijadikan Dan Brown sebagai tema cerita. Saya juga ingin menanyakan pandangan ia tentang politik di Amerika, tanggapan ia tentang Obama, dan bagaimana pers di Amerika?

Tapi ketika saya bertemu dengannya , segala ekspektasi saya tentang ekspatriat ini tiba-tiba hilang. Yang ketemukan adalah sosok yang tidak menyukai perbincangan politik, tidak membaca Novel-novel terbaru, dan datang ke Indonesia dalam label “on Vacation”.

Jadilah topiknya diskusi hanya berupa mempertanyakan aktivitasnya di Amerika dan aktivitasnya di Bone. Ada satu pertanyaan yang membuat topic diskusi jadi menarik. Ketika seorang teman bertanya apa yang ia kerjakan. Dengan santai ia menjawab ia kadang menjadi pelayan restoran atau memotong rumput.

Apa????

Padahal lulusan university of north Carolina urusan Sastra Inggris. Kalo ia menjadi orang Indonesia, dia bakal dicapa sebagai si Doel anak Sekolahan. Seorang sarjana S! yang kerjanya jadi supir oplet. Kemudian saya bertanya padanya “Mengapa kamu tidak seperti kami? Menjadi seorang white collar employer. Work in office Menjalani rutinitas from 8 to 5?.
Dia bukanlah tipikal pekerja kantor. Dengan segala rutinitas 9 to 5. (di Amerika bekerja di mulai pukul 9 dan selesai pukul 5). Tiap orang memiliki pandangan berbeda tentang kerja. Dan ini adalah bagaimana saya memilih hidup, jelasnya pada forum.

“U reallu enjoy life”kataku padanya. Aku sepemahaman dengannya. Mungkin aku menggap saat ini aku sedang tidak menikmati hidup. Dan tidak membuat pilihan hidup. Tapi aku lupa aku tinggal di Indonesia dengan segala opini tetangga yang menyeruak. Apa yang bakal Etta ku bilang ya, jika saya memilih untuk berhenti bekerja dan Cuma menjadi pelayan restoran????

Comments

  1. Anonymous3/09/2010

    http://lumerkoz.edu I like it so much, http://epsaservicecenter.com/members/Buy-Lamisil.aspx cofco pinochet http://rc8forum.com/members/Buy-Azithromycin.aspx seaward familiarised http://soundcloud.com/furosemide carolers proteos http://www.comicspace.com/paroxetine/ lista http://www.lovespeaks.org/profiles/blogs/buy-prilosec ymcas

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Sprei Lembut, Ya Moods

Oke!!! Postingan ini bakal mereview produk. Saya cukup anti mereview produk apalagi buat lomba. Tapi kali ini reviewnya dari hati* eciiieecocwit *. Serius nih, maksudnya bukan karena lomba atau permintaan orang lain dan saya dapat uang - etapi kalo nanti ada yang mau bayar hasil review gue dari produsen sprei ato produk lainnya, gue terima dengan hati ikhlas eh maksudnya dengan hati senang - tapi karena saya puas sama produknya dan saya suka pakenya.  Kali ini saya akan mereview produk sprei yang saya pake sekarang. Mereknya Moods. Perkenalan saya dengan sprei ini sebenarnya tidak sengaja. Habis pindah kontrakan dari apartemen ke rumah kosong, otomatis bikin saya dan suami beli-beli barang untuk keperluan rumah. Nah, kasur menjadi benda wajib. Yang diikuti oleh spreinya, pasti.  Sebagaimana para ibu-ibu atau istri-istri kebanyakan produk yang ingin dibeli pengennya yang kualitasnya bagus dan harganya murah. Nah, kombinasi kedua syarat ini cukup susah sih. Karena produk bagus b...

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...