Skip to main content

Lost Symbol dan Sebuah Misteri Kuno


Aku telah menghabiskan buku terbaru dari Dan Brown. Buku stebal 705 halaman itu kuhabiskan dalam waktu seminggu. Ini adalah rekor terlama aku membaca buku-buku novel tebal. Biasanya untuk jumlah halaman yang hampir ribuan atau bahkan lebih dengan kualitas penulisan dan cerita yang penuh rekomendasi, aku bias menghabiskan dalm jangka waktu 48 jam.

Dan Brown masih menghadirkan Robert Langdon dalam perangkap teka-teki yang harus ditebak dalam waktu tak lebih dari 24 jam. Sejarah, bahasa, dan symbol-simbol dari berbagai penjuru yang berjarak dalam waktu sealu menjadi alat ampuh Langdon untuk menebak teka tekinya.

Dalam Lost Symbol kali ini, Robert Langdon harus menebak tentang Piramida Mason dan Harta karun yang bersembunyi di dalamya. Berbeda dengan Da Vinci Code dan Angel And Demon yang penuh dengan kontroversi, membaca Lost Symbol rasanya seperti memakan masakan koki terkenal dengan kekurangan bumbu rahasianya.

Pada saat melihat bukunya terpampang di Gramedia, aku sudah memiliki ekspektasi tinggi untuk sebuah perdebatan yang controversial lagi tentang apa yang diyakini manusia moden saat ini. Namun hingga halaman 400an kontroversi yang aku tunggu tidaklah menjadi kenyataan.
Mungkin juga karena pengetahuanku akan main topic dari novel ini tentang Freemansonry dan Piramidanya sangatlah dangkal. Selain itu minimnya pengetahuanku tentang sejarah Amerika serta visualisasi US.Capitol dan semua bangunan yang ada dikompleks itu. Aku hanya mampu meraba-raba dan mengira-ngira.

Pengetahuanku tentang Piramida Mason hanyalah pada uang kertas 1 USD ysng pernah kulihat digambar-gambar di buku Dan Brown yang lain. Sedangkan Washingtong DC dan seluruh bangunannya hanya mampu aku gali dari citra yang sempat aku tangkap di Film Night At The Museum 2 dan National Trasure 2. Membaca buku ini imaji seperti melihat Tom Hanks menggantikan peran Nicholas Cage berlari di perpustakaan Kongres. Mungkin perlu penambahan gambar yang lebih etail tentang semua gedung dan patung serta lukisan untuk menunjang deskripsi dari buku ini.

Tapi terlepas dari itu ketika saya menutup lembaran terakhir buku Lost Symbol, say percaya dan menyakini bahwa Tuhan adalah satu. Ia pencipta Alam Semesta ini. Dalam tiap diri manusia ada sisi-sisi keilahian yang bisa manusia asa. Bahwa Tuhan ada dalam diri. Dalam Islam ia lebih dekat dari urat lehermu.

Pada dasarnya bahwa semua ajaran agama dari sejak zaman dewa-dewa hingga saat ini semua mengajarkan tentang satu Tuhan yang Maha TInggi. TIap agama apapun pengistilahannya menjanjikan sebuah zaman pencerahan. Dan Agama-Agama itu meninggalkan jejaknya dalam buku-buku yang dikenal dengan kitab suci Agama itu.

Namun manusia membuat garis batas yang jelas antara Agama dan Ilmu pengetahuan. Padahal sesungguhnya dlaam tiap al kitab telah ada dijelaskan pengetahuan-pengetahuan yang bisa digali oleh manusia modern. Hanya saja manusia modern mulai menganggap bahwa kisah-kisah dalam al kitab hanya lah sebuah mitos untuk membuat manusia takut pada penciptanya.

Hal ini membuatku teringat pada nukilan buku Percy Jakson and The Olympian :
“bisa saja apa yang terjadi hari ini akan menjadi mitos di 500 tahun yang akan datang. Seperti itu pula mitos yang kita anggap saat ini, mungkin saja benar terjadi di masa lalu”.

Dalam Islam, agama yang saya yakini, dalam Al-Qur’an terdapat banyak hal-hal yang menyangkut ilmu pengetahuan. Misalnya dalam surah Ar-Rahman tentang ledakan bintang seperti bunga mawar. Kejadian ala mini pernah terekam oleh teleskop Hubble. Sesungguhnya terdapat tanda-tanda kekuasaan Tuhan bagi orang-orang yang mengetahui.
Terkadang saya agak bingung tentang pemilihan-pemilihan kata pada terjemahan Al Qur’an tentang kalimat “bagi orang-orang yang beriman” atau “bagi orang-orang yang mengetahui”. Tapi saya pun kemudian berasumsi bahwa untuk hal-hal yang menyangkut tentang ilmu pengetahuan kalimat yang diambil sering “bagi orang-orang yang mengetahui” sesungguhnya Tuhan meyuruh kita untuk terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan agar manusia menjadi tahu.Tapi ini hanyalah asumsi dari saya pribadi yang hanya berdasar pada logika piker saja. Tanpa dibarengi ilmu agama yang memadai.

Kembali ke Lost Symbol, buku ini juga menceritakan bahwa pikiran adalah sesuatu yang bisa terukur dan dalam kondisi tertentu mampu menggerakkan sesuatu dalam dunia fisik manusia. Mungkin inilah yang sering aku temukan di buku Paelo Coelho,dan The Secret tentang kekuatan pikiran. Bermimpilah karena segenap alam akan membantumu mewujudkannya.Juga pada sebuah buku tentang penelitian partikel air yang ketika dibacakan sesuatu Kristal airnya akan berubah.

Dan pada akhirnya manusia seperti saya sedang berproses. Becoming (menjadi). Mengasah pikiran, berusaha menyingkap hijab yang menyelubungi sisi saya sebagai manusia dan sisi keilhaian Tuhan yang ada pada diri saya.

Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...