Skip to main content

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

 
sumber foto : Facebook Be.Bob


Kata seorang teman memilih alas kaki  sama seperti memilih pasangan hidup,  harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual, feminine, atau sporty.

Pilihan saya jatuh pada flat shoes. Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus.

Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan sepatu. Beruntungnya saya meminjam sepatu high heels milik teman dan diizinkan kembali mengkuti perkuliahan. Cerita konyol lainnya saat saya buru-buru ke warnet dan tidak lagi memperhatikan alas kaki yang saya pakai.  Saya terpaksa lari dan asal mencomot sandal jepit. 

Saat di angkot saya baru sadar sandal sebelah kanan berbeda dengan sandal sebelah kiri. Saya hanya bisa menatap nanar keluar jendela angkot sembari mendengar cekikikan penumpang lain.  Kejadian bodoh lainnya, saat ke acara perjamuan resmi, saya datang dengan menggunakan sepatu kets sedangkan semua orang menggunakan sepatu pantofel dan high heels. Duh, pengen kabur rasanya.
sumber foto : Facebook Be.Bob

Saat pertama kali kerja kantoran, saya mulai memakai sepatu high heels. Belajar macam-macam sepatu, meski yang saya paham bentuknya hanya High heels dan Wedges. Dari teman-teman kantor saya lalu mengenal merek BE.BOB. Iseng-iseng saya mengunjungi website BE.BOB Shoes. Ternyata banyak macam sepatu dan sandal yang bisa dibeli yang pas dipakai untuk acara resmi maupun santai tetap terlihat modis, atau istilah kerennya Fashionable daily shoes. Jangan khawatir mati gaya kalo memakai BE.BOB Shoes.

Yah, sepertinya  memang benar mencari alas kaki itu layaknya mencari pasangan hidup. Nyaman di kaki dan di hati. Alas kaki secara fungsi hanyalah untuk melindungi kaki, namun secara psikologis ia berfungsi menambah kepercayaan diri. Anda pasti tidak ingin berakhir seperti saya memakai sandal terbalik atau salah pake sepatu. Saya pun mengamini percakapan drama korea Boys Before Flowers, sandal yang baik, menghantarkan seseorang menuju pada sebuah kesuksesan”.

Comments

  1. Anonymous3/06/2013

    setuju mbak, nyari alas kaki buat aku faktor utama juga nyamannya, seperti nyari pasangan. faktor kedua, muat apa ndak, ukuran kaki sih 39 tapi bentuk kaki yang melebar ke samping yg bikin agak susah nyari yang klop di kaki. kadang nemu yg pas di kaki tapi warna atau model ndak cocok, kadang model cocok tapi ukuran g ada yg pas. hehe.

    aku suka kalimat yg ini mbak, " Alas kaki secara fungsi hanyalah untuk melindungi kaki, namun secara psikologis ia berfungsi menambah kepercayaan diri ". So true :)

    salam kenal,
    omnivoreme.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga ...aku sudah blogwalking ke blogmu :)

      Delete
  2. :-) salam kenal,,, artikel yang bagus ,,,,, silahkan mampir juga ke blog sya ya sist...

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku sudah mampir ke blogmu,syg aku nda bs komen. tulisanmu komplit deh:)

      Delete
  3. bener banget, kapan hari saya jalan kaki sekitar 10 kilometer nah karna pake alas kaki yang gak nyaman kaki saya jadi lecet2 :( butuh waktu 2 hari untuk bisa berjalan dengan baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. duh pasti sakit banget. favoritku flat shoes. nyaman dn modis.hehehe

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tips Memilih Majalah Anak Untuk Buah Hati

Menanamkan hobby membaca pada anak perlu dilakukan sejak dini. Kebiasaan membaca haruslah dimulai dari orang tua. Memberi akses pada buku-buku bacaannya salah satu langkah penting. Namun, membacakan cerita dan mendapatkan perhatian anak-anak merupakan tantangan tersendiri.  Ara dan Buku Bacaannya Saya mengalaminya sendiri. Ara (3 tahun) cukup gampang untuk bosan. Memintanya fokus mendengarkan kala saya membacakannya buku cukup susah. Pada waktu-waktu tertentu ketika dia menemukan buku yang menarik perhatiannya, dia dengan sukarela memintaku mengulangnya berkali-kali. Namun, ketika saya membacakannya buku yang tidak menarik minatnya, dia memilih bermain atau sibuk bercerita sampai saya berhenti membaca. Untuk menarik minatnya akan buku, setiap kali ke toko buku saya membiarkannya memilih buku apa yang ingin dia beli. Kebanyakan pilihannya ada buku cerita dengan karakter favoritnya, Hello Kitty. Untuk buku anak- anak pilihanku, syaratnya adalah ceritanya pendek, kalimatnya mudah ia paham

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar