Skip to main content

Hajimemashite

Saya sangat menyukai film Chibi Maruko Chan.  Banyak adegan yang berkesan di kepalaku. Dengan cerita keseharian tentang seorang anak kelas 3 SD. Disini, saya tak akan membedah film itu. Saya hanya ingin meminjam satu scene dalam adegan itu. Saat Maruko bersama teman-temannya belajar bahasa Inggris di taman.Mereka dengan senang melafalkan kalimat-kalimat dalam bahasa inggris. How are you, School boy,school girl, Nice to meet you. 

Mas Depp Wanna be

Nice to meet you atau dalam bahasa jepang Hajimemashite. Biasanya hanya digunakan jika seseorang melakukan tatap muka dengan orang lain. Adakah pertemuan tanpa harus tatap muka? Aku mengenal seorang teman. Belum cukup enam bulan mengenalnya. Itupun lewat sarana Online dan jejaring social virtual. Jika dulu sahabat pena adalah saling berkirim surat secara intens dan berbagi kabar. Di jaman teknologi yang begitu memudahkan maka anggaplah ini juga adalah sebuah ritual bersahabat pena tanpa romantisme menunggu pak pos seperti lagu vina panduwinata jaman 80an.

Kami punya banyak kesamaan. Menyukai menonton, blogger, menyukai museum, menyukai Dee, dan menyukai Online tengah malam. Sama-sama dari Bone, meski dia tinggal di kota dan aku tinggal di kampung. Dia suka ngobrol, aku suka ngobrol. Dia menyukai berkhayal,aku pun suka berkhayal. Tapi dia pintar menggambar, aku tidak.hihihihihihihi:D

Aku tak banyak tahu tentangnya. Mengenal seseorang lewat sarana virtual adalah sebuah informasi yang sangat dangkal untuk mampu memahaminya lebih jauh. Tulisannya ini hanyalah kesan yang aku tangkap tentangnya selama beberapa bulan ini.
Zombie

Mengenalnya seperti mengenal satu paket zombie yang romantic percampuran Jhonny Depp dan Nicholas Saputra dalam peranakan Cina. Ia menyukai segala hal tempo dulu. Di fesbuknya dia menulis Richie Ricardo orangnya tampan, Tapi saying bruce lee cepat matinya. Dua ikon tersebut sudah memberikan gambaran bagaimana ia menyukai segala hal jaman kecilnya. Saya bahkan harus membayangkan sejenak seberap ganteng Richie Ricardo, maklum saya masih  kecil saat Richie Ricardo meninggal.
Rangga Wanna be

Ia asyik diajak ngobrol apapun. Mulai dari mengkhayal soal dunia di masa mendatang, meramalkan apakah zombie yang menjadi musuh bersama ataukah alien. Hingga hal-hal romantic serupa film Ada Apa Dengan Cinta.  Ada sisi-sisi kocak yang sangat lucu dari dirinya. Kau bisa menemukannya dalam status-statusnya yang kadang bikin senyum. Namun ada kala dimana dia menjadi pribadi introvert, sangat kasar, atau bahkan memaki. Di sisi lain, dia memiliki sifat yang penyayang. Ketika ia merindukan rumah saat natal atau ketika ia mengajari seorang gadis kecil menggambar. Ia sangat menyukai buku toto chan. Buku cerita yang ditetapkan buku wajib baca di sekolah-sekolah jepang. Selain Toto Chan, bacaannya pun Chicken Soup. Ia seperti mix fruit. Banyak rasa di dalamnya. 
Ini dia yang sebenarnya

Besok adalah ulang tahunnya. Meski tak pernah bertatap muka dengannya, rasanya sudah seperti berteman lama. Menyenangkan bisa mengenalnya. Namanya Ko Irwan. Tapi saya lebih suka memanggilnya BJ atau abang. Semoga kelak bisa bertemu dengannya. Jika bertemu aku akan berkata “Hajimemashite”.
 (030111)

Sorry Bang, baru di upload tulisannya. Maklum saya nda isi voucher internet sampe 5 juta. Inilah foto-foto ini digunakan. Saya sudah ijin kan :p. Selamat ulang tahun, kalo mo kirim paket lagi jangan sungkan-sungkan ya.xixixixi

Comments

Popular posts from this blog

Punya KTP Amerika

Akhirnya saya punya KTP Amerika. Sok pamer? Mungkin iya. Gaya juga masuk dalam kategori itu. Secara selama ini saya cuma punya KTP Bone dan KTP Baubau. KTP Makassar saja nda punya sama skali. Padahal hidup di  Makassar hampir 5 tahun. Nah, dapat KTP Amerika yang disini lebih dikenal dengan nama State ID itu penting buat kelangsungan hidup saya di Athens. Meskipun tinggal 6 bulan lagi, tapi untuk mengisi dompet dengan kartu berbahasa Inggris saya anggap sedikit perlu. Biar sedikit gaya dan jadi kenang-kenangan kalo pulang nanti. Ngantri bikin State ID Saya sudah lima bulan tinggal di Athens dan baru ngurus State ID. Ckckckcckck. Padahal saya nda ada kerjaan di rumah. Telat pasalnya yang harus nemenin pergi ngurus sibuk kuliah. Pas musim libur ini baru deh sempat ditemani bikin. Saya menganggap penting State ID itu hanya karena persyaratan untuk menjadi anggota perpustakaan di Athens Library perlu pake State ID. Saya sangat ingin membaca serial ketiga The Lost Hero-nya Rick Ri...

Asyiknya Berkirim Kartu Pos

Kartu pos untuk teman-teman di Indonesia. Beberapa minggu ini saya lagi senang-senangnya berkirim kartu pos. Membeli kartu pos di court street. Menuliskan nama dan alamat yang akan dikirimkan. Menuliskan pesan yang akan disampaikan. Dan membawanya ke kantor pos dan memposkannya. Prosesnya itu begitu menyenangkan buatku. Terlebih lagi ketika orang yang saya kirimi kartu pos mengabarkan kalo kartu posnya sudah sampai, rasanya seperti mission completed deh. Selain mengirimkan kartu pos ke teman-teman di Indonesia, saya juga bergabung di Postcrossing . Sebuah web yang menyatukan para penggemar kartu pos seluruh dunia. Saya menemukan web Postcrossing ini tak sengaja ketika sedang mencari informasi berapa harga prangko untuk kartu pos luar negeri. Caranya gampang, daftar di webnya, kemudian kamu akan menerima 5 alamat yang harus kamu kirimi kartu pos. Saat pertama join kamu harus mengirim kartu pos. Ketika kartu pos itu diterima, maka alamat kamu akan disugesti untuk dikirimi kartu po...

Kartu pos Bergambar Usang

 Setelah vakum 3 tahun lebih, saya akhirnya kembali mengaktifkan kembali akun Postcrossing. Setelah memastikan   alamat rumah gampang ditemukan oleh pak pos dan pengantar barang, maka saya yakin untuk kembali melakukan aktivitas berkirim kartu pos ke berbagai penjuru dunia dan berharap kartu pos-kartu pos dari berbagai penjuru dunia mendatangi rumahku. Rumah pertama yang harus saya kirimi kartu pos beralamat di Jerman. Saya pun memutuskan untuk mencari kartu pos. Tempat yang paling pasti menyediakan kartu pos adalah di kantor pos dan toko buku. Saya memilih membeli di toko buku saja. Mutar-mutar di Gramedia dan bertanya ke karyawannya dimana bagian kartu pos,sejenak sang karyawan tertegun, kemudian balik bertanya “postcard?”. Next time, saya harus bertanya postcard alih-alih kartu pos. Ia kemudian mengantarku ke satu rak putar yang berada di sudut toko.  Di rak itu bertengger kartu pos-kartu pos berwarna putih, bergambar alam Indonesia, dengan signatu...