Skip to main content

Dari BJ, Kuberi Nama Ollo

Aku menemukan teman baru di fesbuk. Baru seminggu ia menerima permintaan pertemananku. Tapi kami (terlebih aku) merasa kami nyambung cerita banyak hal. Bagaimana aku mengenalnya? Hmmm...aku melihat fotonya di album foto teman di fesbuk. Liat profilnya yang ternyata seorang blogger.
Ini BJ, foto profilnya di Fb (hehehehe...terlalu gagah untuk mejeng di terasimajiku)


Agustus lalu, aku me-link blognya di blogku. Kala itu alamat blognya masih di wordpress. Last update-nya berbulan-bulan yang lalu. Selama aku men-link blognya di blogku, tak pernah sekalipun aku menemukan tulisan terbarunya. Tapi itu kubiarkan saja.


Seminggu yang lalu saat mengupdate blog, aku menemukan ia menjadi follower blogku. Ternyata dirinya telah pindah rumah ke blogspot.(Nama blognya aneh, mountainmama. Apa artinya ya )Aku pun meng-add-nya sebagai teman di fb. Gayung bersambut, ternyata dia menyenangkan diajak ngobrol. Kami sama-sama dari Bone. Sama-sama suka museum, sama-sama suka nonton, dan sama-sama suka nulis. Tapi dia pandai menggambar dan aku tidak. Hehehehehe.


Ollo (sayang formatnya kecil)
Aku memanggilnya BJ. Singkatan dari Bang Joy. Supaya singkat dan lain sendiri. Meski belum pernah ketemu , aku suka menyapanya via inbox fb. Aku suka gambar-gambar yang dia buat. Mengingatkanku pada Keenan, salah satu tokoh dalam novel Perahu Kertas-nya Dee. (Kemarin dia bertanya, apakah aku suka Dee. Aku menjawab iya, kenapa? Tapi sampai sekarang dia belum menjawab pertanyaanku. Kenapa BJ? Bisa temani Dwi mencari Dewi?:)


Aku iseng memintanya dibuatkan satu gambar kartun. Tanpa spesifik menjelaskan seperti apa. Senangnya, dia tidak menolak. Tadi aku menemukan gambarnya di inbox ku. Lucu. Gambar beruang menengadah ke langit. Paling suka karena ada gambar bintang dan bulannya. 


Tadinya aku berharap digambarkan cewek dengan muka seperti malaikat atau peri (maunya seperti peribiru yang sering aku tulis cerita dongengnya..hahahah...banyak maunya). Atau setidaknya mirip manga Jepang. Hahahahaha. Tapi dapatnya beruang. "BJ, itu cewek atau cowok?" tanyaku. Dia jawab "terserah". Baiklah aku anggap dia cowok. (Supaya nanti dibikinkan gambar cewek-kalo BJ mau-). Aku memberi nama Ollo pada beruang itu. Pelafalannya seperti mengucapkan kata "Hallo". Mengapa nama itu. aku terinspirasi dari film Megamind dan sms yang kuterima pagi tadi.


Kami sempat bercerita tentang tulisan yang akan aku tulis. Aku tak punya ide sama sekali. Tapi setelah melihat si Ollo, aku jadi ingin menempatkannya di blog ini. Makasih ya :)


BJ, makasih ya gambarnya. Aku suka skali. 

Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...