Skip to main content

Lagi Ingin Melankolis

Pernah tersesat dalam belantara ramai ditengah jerit suara yang memekakan telingamu dan kau tetap merasa tak mendengar apapun?
Apakaha kau pernah merasakan matahari begitu meranggas teriknya, peluhmu telah membasahi tubuhmu namun hatimu tetap berasa dingin?
Pernahkah kau merasakan cinta yang tumbuh sesaat namun membelitmu begitu kuat? Seperti rantai tak kasat mata yang membelenggumu penuh dengan mantra-mantra kuat?
Adakah hatimu pernah merasakan cinta yang begitu semu namun hatimu masih tetap membenarkan setiap gerakmu menujunya?
Pernahkah kau merasakan cinta pada sebuah punggung. Cukup melihatnya saja. Memainkan peran serupa mata-mata dan dia bahkan tidak tahu dan tidak akan pernah tahu hadirmu?
Atau jika kau sedikit lebih gila, kamu mencoba menjadi malaikat untuknya. Hadir di sampingnya meski dia tetap tidak bisa merasakan hadirmu?
Atau yang lebih gila lagi ketika kamu mencoba menjatuhkan dirimu dari gedung tinggi, menjadi manusia, dan mendekatinya?

Cukup menyenangkan jika ia mencintaimu juga meski berpisah setidaknya kamu tahu dia mencintaimu.
Namun sangat menyedihkan jika kamu telah hadir, namun ia tetap tidak mencintaimu. Huh, dunia begitu kejam.
Ini cuma tulisan tidak penting. Sudahlah.....

Comments

  1. MMM... sems familiar, is it about Citu of Angel?
    film lama memang, tapi masih enak ditonton sampai sekarang. SO damn romantic, isn't it? ^^

    ReplyDelete
  2. " Atau jika kau sedikit lebih gila, kamu mencoba menjadi malaikat untuknya. Hadir di sampingnya meski dia tetap tidak bisa merasakan hadirmu? "

    jadi ingat adegan di Film City Of Angel...

    ReplyDelete
  3. btw girls. ini memang terinspirasi dari city of angels :)

    ReplyDelete
  4. ada quotenya saya suka kak..dan memorable skali buat saya, pas Seth blg sm teman malaikatnya " Aku memilih satu kehidupan dengan memeluknya, menciumnya, dan memegang tanganya daripada menjalani seluruh kehidupan di dunia ini tanpanya..." (kira2 begitu )

    wow...romansoy geboy kak..^^

    ReplyDelete
  5. salah satu film yang membuat saya tercengang disaat2 akhir. dengan soundtrack yang begitu romantis..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...