Skip to main content

Perempuan Dalam Teropong Sanie B Kuncoro


Perempuan. Kata yang tak pernah habis dikaji maknanya. Terlalu banyak hal yang mampu dijelajahi dari kata beralfabet 10 ini. Keluasan jelajah inilah yang menjadikan Sanie B Kuncoro menuliskan novel pertama “Garis Perempuan”.

Aku menduga kata perempuan yang dipakai adalah untuk menjelaskan bagaimana masyarakat melihat perempuan sebagai kelas di bawah pria. Selain itu kata perempuan juga terasa sedikit tradisional dibanding kata wanita yang terkesan modern dan sejajar. (Mungkin karena itu emansipasi dikuti kata wanita, bukan perempuan).

Menurut definisi dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan, perempuan adalah orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui.(Sumber : http://teblong.blogspot.com/2009/09/definisi-perempuan-dan-wanita.html)

Garis perempuan menceritakan empat orang anak kecil yang berteman sejak kecil yang tumbuh dari latar sosial yang berbeda. Yang menyatukan mereka hanyalah karena mereka adalah perempuan yang bertumbuh menjadi perawan dengan segala garis batas yang mengungkuni secara tak kasat mata oleh tradisi, adat istiadat, ekonomi dan ras sosial.

Adalah Ranting, Gendhing, Tawangsri, dan Zhang Mey yang menjadi rangka pusat novel ini beralur. Cerita di mulai saat keempatnya bermain jual-jualan dikebun desa. Pada prolog pertama Sanie telah menggambarkan pola pandang keempat anak ini melihat dunia disekitarnya. Seperti Ranting yang memilih menjadi pembeli yang mengumpulkan pecahan-pecahan genteng yang dianggap sebagai uang.

“Ranting memegang erat bakul kereweng-nya, seakan-akan menjaga dengan sungguh-sungguh keeping-keping uanngya. Seakan-akan mnenggenggam erat impiannya supaya tak terlepas imajinas itu darinya karena sesungguhnya tak dimilkinya kepinh harta di dunia nyata.” (Hal 9)

Pada prolog ini Sanie telah menggambarkan sebuah kemiskinan yang menjerat Ranting, perempuan pertama yang dikisahkan pada bab selanjutnya. Pengarang lantas menggiring pembaca pada kondisi di mana keempat anak itu mendapatkan bancaan (makanan yang berisi nasi, sayur santan rebus, secuil telur rebus, dan sepotong ikan asing. Biasanya dibagikan saat upacara adat Jawa. Semisalnya saat anak perempuan mendapat periode mens pertamanya).

Bancaan dari temannya yang mendapat siklus haid pertmanya yang menjadi petanda bahwa sang gadis kecil telah menjadi perawan. Kempat anak kecl tersebut lantas mempertanyakan apakah perawan tersebut.

Dari sini cerita pun bergulir . Ranting dengan kondisi ekonomi yang miskin harus rela menjadi istri ketiga untuk membiayai pengobatan simboknya. Gendhing yang hampir menjual keperawanannnya untuk membayar utang keluarga. Tawangsri yang menemukan kehangatan kasih seorang ayah pada duda beranak satu. Serta Zhang Mey yang terbentur pada tradisi dan pandangan tradisional keluarganya yang memandangi ineren sebagai masyarakat lapis kedua
yang harus jatuh cinta pada seorang pribumi.

Keperawanan menjadi tema utama yang dieksplore oleh Sanie B Kuncoro. Ia memaparkan bagaimana perempuan dijadikan subjek dan objek dari sebuah keprawanan. Pengarang memintal ide-ide cerita yang selalu mampu ditemukan di kondisi kemasyarakatan. Misalnya perempuan yang menjalani pernikahan poligami. Keperawanan yang dinilai dengan nominal uang. Juga pada perdebatan pentingnya keperawanan untuk dipersembahkan ada suami atau tidak. Dan juga pada kemerdekaan perempuan untuk menentukan pada siapa ia berhak mempersembahkan keperawanannya.

Meski mengangkat tema keperawanan, Sanie B Kuncoro mampu menyajikannya dengan sangat elegan tanpa kevulgaran. Pilihan kata yang dihadirkan bagiku serupa coklat putih yang diemut. Terasa manis. Kemiskinan yang digambarkannya pun serupa gula meski tetap mampu mewakilkan perbedaan derajat social. Dengan perempumaan cerdas.Misalnya pada paragraf

“Mengapa aku dinamakan Ranting, Mbok?
“Karena Cuma itu yang dimiliki bapakmu untuk membujuk hatiku” jawab Simbok.
“……Setiap hari diambilnya ranting kering dari pohon-pohon itu untuk kayu bakar penggoreng karak-ku. Ranitng- ranting itu selalu ada setiap hari...” (Hal 35)

Atau pada dialaog

“Aku pemantik birahi itu, tapi jangan biarkan percikan bunga api menyalakanmu. Jagalah sumbumu agar tetap padam.”
“Karena kau perempuan…..Perempuan lebih mempunyai kekuatan kuat untuk bertahan, semesntara aku laki-laki sangat lemah dalam pertahanan semacam itu.Tidak ada laki-laki mana pu yang memiliki kekuatan setangguh perempuan dalam mendindingi dirinya dari jangkauan birahi.Maka, janganlah menyerah karena bila kua menyerah, apalagi aku?Sungguh aku tak mampu menjagamu, justru dari diriku sendiri. Kumohon, bertahanlah…” (hal 348)

Dialog-dialog intrapersonal para tokoh pun dioleh dengan sangat cerdas. Sanie B Kuncoro tidak hanya menggunakan perumpamaan seperti teknologi kereta api Jepang, atau pesawat Super Sonic Concorde. Pengarang juga menggunakan pengistilahan psikologi berupa teknik pembebasan emosi untuk tak meningkari rasa cinta yang dimiliki Tawangsri. Hingga perumpaan sangkar faraday, metamorphosis kupu-kupu, pendar cahaya kunang-kunang yang berisi zat lusiferin, hingga perempumaan transaksi dibursa saham serupa upaya lindung nilai atau hedging.

Membaca garis perempuan tidak hanya melihat sebuah permasalahan keperawanan dari sisi tabu. Pengarang mengajak pembaca untuk mekukan dialog-dialog tentang esensi sebuah keperawanan. Perempuan bukanlah sebuah objek seksual yang tak memiliki hak atas dirinya. Lewat tokoh-tooh yang dihadirkan sanie B kuncoro memaparkan bahwa perempuan adalah manusia merdeka yang mamiliki hak atas dirinya sendiri. Bahwa seorang perempuan adalah tameng yang tangguh untuk dirinya sendiri.

Buku ini disajikan dalam empat kisah berbeda dari keempat tokohnya. Tapi prolog dan epilog menyatukan mereka dalam satu kesatuan novel. Bagiku sendiri cerita yang paling menarik adalah cerita tentang Ranting dan Zhang Mey. Tapi aku pun menyukai perdebatan pemikiran yang dialami oleh Gedihng dan Tawangsri .

And Then….aku menyukai novel ini. Dan merekomendasikan padamu untuk membacanya. Mungkin terlihat terlalu berat secara tema, tapi Sanie B kuncoro telah menyajikannya dengan begitu ringan. Selamat membaca perempuan!(*)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s