Skip to main content

Little Red Ink Drinker



Judul : Little Red Ink Drinker
Penulis : Eric Sanvoisin
Ilustrator : Martin Matje
Penerbit :
Harga : US $ 1 (second book)

Odilin adalah anak laki-laki biasa. Tapi hidupnya berubah ketika ia digigit oleh Drakulink, Sang Peminum Tinta. Ia hidup di Dracuville, tepat dibawa basement Library of The World, bersama para peminum tinta lainnya. 

Odilin kesepian hingga ia bertemu Carmila, ponakan drakulink. Bersama-sama mereka meminum tinta dari buku-buku bacaan. Setiap kali mereka meminum tinta, halaman-halaman buku menjadi kosong. Hingga suatu kali mereka meminum tinta dari cerita Little Red Riding Hood dan terisap ke dalam cerita. Mereka bertemu dengan Serigala dan Little Red yang memerangkap mereka dalam cerita sementara kedua tokoh itu keluar ke dunia. Apakah Odilin dan Carmilia yang berubah menjadi Serigala dan Little Red Riding Hood sanggup melarikan diri dari buku? 

Little Red Ink Drinker adalah cerita untuk anak-anak sekolah dasar  yang diterjemahkan dari buku bahasa Perancis berjudul Le Petit Buveur D'Encre Rouge. Warna hitam pada sampul buku ini tampak agak suram  dengan gambar bayangan hitam yang cukup menakutkan untuk  anak-anak pra sekolah. Ara yang melihat buku ini segera saja berkata "hantu" sambil menunjuk gambar bayangannya. Ceritanya pun sedikit memplesetkan cerita Little Red Riding Hood dan menempatkan karakter anak-anak ini  pada posisi antagonis. 

Buku ini cocok untuk anak-anak kelas 6 SD ke atas. Buku ini saya beri angka 3,5 dari 5 bintang. Sampulnya yang hardcover membuat buku ini asyik dikoleksi. Beruntungnya saya mendapatkan buku bekas ini dengan harga US $ 1 dalam kondisi bagus. Sedangkan harga sebenarnya mencapai US $ 9.95 :D. (*)

Bengo, 4 Januari 2014

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling