Skip to main content

Autumn In Paris : Ketika Cinta Tak Boleh Ada


Di dalam foto itu ia melihat dirinya dan Tatsuya. Ia ingat dengan jelas dimana mereka saat itu. Di Disneyland Paris. Sebelah tangan Tatsuya merangkul leher Tara dan tangan yang lain memegang es krim vanilla. Tatsuya terlihat sangat tampan saat itu. Tampan dan bahagia.
Dengan tangan yang masih gemetar Tara membalikkan foto itu.
“Aku dan segala yang kuinginkan dalam hidup”
 (Autumn in Paris,hal 253)

Bagian ini yang membuatku menangis di novel ini. Menangis seperti mampu merasakan sakit yang dirasakan Tara Dupont. Adakah cinta yang lebih menyakitkan dari sebuah ketidakmampuan untuk memiliki satu sama lain.

Sudah lama aku ingin memiliki Seasons Series milik Ilana Tan. Namun baru kemarin aku berhasil mewujudkannya meski seri Autumn in Paris saja. Seri metropop ini tidaklah bersambung satu dengan yang lain. Jadi tak masalah jika kamu mau membaca loncat-loncat. Memilih judul yang mana untuk dibaca terlebih dahulu.

Aku memilih Autumn in Paris setelah membaca beberapa komentar di group facebook majalah story yang sedang mendiskusikan tentang sosok imajiner dalam karangan fiksi yang seandainya diharapkan bertemu di dunia nyata. Beberapa menyebutkan Doraemon (pilihan bagus) ada juga yang meminta bertemu dengan Tatsuya Fujisawa. Beberapa komentar pun lantas sepakat dengan sosok imajiner tersebut.

Komentar-komentar itu lantas membuatku penasaran. Seberapa gagah pria itu dalam buku Ilana Tan. Meskipun aku harus menerima kenyataan bahwa dari komentar-komentar itu aku tahu bahwa ending buku itu begitu menyedihkan. Tak urung aku pun membeli buku itu.

Namun baru hari ini aku benar-benar membaca secara serius dan menuntaskannya. Bercerita tentang dua sosok manusia berbeda bangsa,berkenalan di Paris dan saling jatuh cinta. Namun jika cerita terlalu lurus tanpa banyak riak masalah, maka dia tak layak menjadi novel.

Di novel ini diceritakan tentang Tatsuya Fujisawa yang datang ke Paris tidak hanya untuk bekerja tapi juga mencari ayah kandungnya. Terpesona dengan seorang perempuan Indonesia blasteran Perancis dan dekat dengannya. Namun sayang, kenyataannya adalah cinta mereka tak pernah benar-benar bisa menyatu. Tak ada harapan.

“Permintaan? Tentu saja dia punya permintaan. Ia sudah meneriakkan permintaannya dalam hati berulang-ulang selama beberapa hari terakhir ini. Ia bahkan yakin Tuhan pun bisa mendengar teriakan hatinya. Namun ia masih cukup waras untuk menyadari keinginannya tidak akan pernah terkabul. Sekarang ia bahkan tidak berani bermimpi untuk berharap” (Hal .164)

Tatsuya Fujisawa, lelaki jepang tinggi. Fasih berbahasa Perancis dan Inggris. Bermata abu-abu,berambut gondrong dengan gaya ng lagi in di jepang. Pandai memasak.Arsitek yang menyukai jalan-jalan ke museum dan mengajak kencan perempuan lewat acara radio. (Ini nih sisi Kreatifnya).Tara Dupont, penyiar radio di perancis. Cerewet, bermata abu-abu,tidak menyukai museum,dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar.
Bertemu di kota Paris dan saling jatuh cinta. Hingga mereka menyadari kenyataan bahwa keduanya tak boleh saling mencintai.

Novel ini mungkin terlalu sempit. Terlalu kompleks dengan permasalahannya dan juga agak tidak masuk akal. Namun menurutku, sebuah novel memang mampu membuat sebuah dunia sendiri. Membuat dunia selebar daun kelor. Setiap tokoh bisa bertemu satu sama lain dan terjalin dalam masalah yang begitu kompleks. Karena itulah yang membedakan novel dengan realitas. Too good to be true atau too bad to be true. Itulah ruang-ruang imajinasi. Tempat yang tak ada batas.

Pengarang membuat aku harus bersepakat pada eksekusi terakhirnya. Kematian merupakan jawaban paling rasional untuk membuatnya  tidak begitu menyakitkan. Jika Dewi Lestari bilang ia tidak tega jika capek menulis novel kemudian diakhir kalimat para tokoh kemudian tak bersatu, maka aku sepakat ketika Ilana Tan membuat ending di Autumn in Paris ini ditutup dengan sedih. 

Dan kematianlah yang mampu membuat manusia lebih ikhlas…

February 23, 2011

Comments

  1. Saya juga sudah membaca novel tsb. cerita itu berhasil membuat saya menangis

    ReplyDelete
  2. ceritanya cakep bangeth...bikin nangis,,,

    ReplyDelete
  3. iya cerita.a bagus bgd..
    beneer* sampe ngebuat aku nangis...T_T

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya nih...dr semua serial season dr ilana tan, ini yg plg sedih :(

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western ...

Cowok Cakep Itu....

Lee Min Ho, I love u :*