Skip to main content

Review #1 Trilogi Jendela-Jendela, Pintu, dan Atap


Akhirnya saya menamatkan trilogi Jendela, Pintu, dan Atap karya Fira Basuki. Membaca buku ini terbilang cukup telat mengingat buku ini ditulis pada tahun 2001 dan sudah mengalami 10 kali cetak ulang. 

Untuk pertama, saya ingin mereview buku Jendela-Jendela.Review berikutnya akan ditulis terpisah. Nah, sebelumnya saya bukanlah pembaca Fira Basuki. Sejauh ini saya hanya membaca buku Astral Astria dan Biru karyanya. Dua buku yang ditulis kemudian setelah menuliskan trilogi ini. 

Jendela-jendela bercerita tentang seorang perempuan bernama June yang mengalami cukup banyak perubahan dalam hidupnya. Mulai dari kuliah di Amerika, menjadi editor majalah Cantik di Indonesia, kemudian menikah dan pindah ke Singapura. Menepati rumah susun sederhana dan menjadi ibu rumah tangga. Ceritanya mirip-mirip hidup saya pas bagian ibu rumah tangga. Hahaha. 

Transisi hidup yang cukup glamor saat kuliah di Amerika dengan tanggungan orang tua serta limpahan hadiah mahal dari pacarnya ke kehidupan yang pas-pasan dan serba berkecukupan membuat June menjadi galau. Ia mencoba mencari kerja dan aktivitas. Ia menemukan dinamika kerja yang penuh persaingan. Tak cukup dengan itu kehidupan percintaannya pun diisi oleh pihak ketiga. Ia jatuh cinta pada sahabat suaminya sendiri. Kisah June bergulir hingga Mr. X diam-diam menjadi secret admirernya. 

Fira Basuki menggunakan teknik flashback dalam mengisahkan ceritanya. June sebagai sosok pencerita membawa pembaca mengarungi hidupnya. Menceritakan kembali tentang suasana Pitsburg, Kansas yang asri tentang masa-masa kuliah yang dialami sang tokoh yang juga merupakan pengalaman sang penulis.

Saya menyukai bagian ketika June menceritakan tentang kota Pitsburg. Deskripsinya benar-benar seperti kampung Athens, Ohio. College town yang nadinya adalah universitas. Dikelilingi oleh gunung, padang lapang, sera kafe- kafe baca dan diskotek.

Membaca cerita Pitsburg membuat saya kembali mengingat Athens. Dan rasanya benar-benar kembali ke sana.

Cara bertutur Fira Basuki cukup simple. Malah kalo boleh saya bilang cukup runut dengan pola menulis yang cukup biasa di buku Jendela ini. Mungkin karena ini adalah buku pertama yang dia tulis. Diksinya pun tidak begitu indah, tapi malah membuat buku terkesan sederhana dan gampang dimengerti. Kekuatan ceritanya mampu membuat saya membaca hingga halaman terakhir dalam waktu sehari. 

Buku Jendela-jendelaini mampu memberi gambaran tentang luar negeri khususnya Singapura yang tidak melulu nyaman. Nah, selamat membaca. (*)

Bengo, 30 juli 2013

Comments

  1. Wah ada cover barunya ya? ^^ Punya ku yang terbitan lama~

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kayaknya. ini buku koleksi kakakku :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...