Skip to main content

Kisah Eksil Politik yang Hendak Pulang


Kemana gerangan diri hendak pulang ketika tempat yang disebut rumah menghapus jejak keberadaan diri. Menolak tubuh dan menistakan sejarah masa silam yang buram. Sejarah adalah milik penguasa. Merekalah yang memiliki kuasa menarasikan kepada generasi berikut. Memilih yang bagian mana yang akan diceritakan dan tokoh mana yang menjadi antagonis.

Adalah Dimas Suryo, seorang wartawan yang tak memilih arah politik terlibat dalam pergolakan politik tahun 1965. Ia menjadi salah satu dari eksil politik yang tidak bisa pulang ke tanah air ketika terjadi penangkapan besar-besaran serta perburuan terhadap orang orang yang dicurigai terlibat partai komunis.

Dia tak pernah menyangka dirinya bakal "terbuang" dari tanah air. Kehilangan paspor dan menjadi stateless di negeri orang. Tercatat sebagai sejarah kelam yang pekatnya berakibat ke anak cucunya. Dimas tak pernah ikut dalam pergerakan politik manapun. Meski ia kadang membaca buku-buku berpaham komunis dan bekerja sebagai jurnalis. Ia menganggap dirinya sebagai wilayah netral dalam perbedaan paham politik di surat kabar tempatnya bekerja. Ia sering berdiskusi dengan Hamanto yang menjejalinya buku-buku Marx dan pemikir lainnya. Namun ia pun diterima baik oleh Bang Amir, rekan kerjanya yang aktif di masyumi. 

Saat perpolitikan tengah kisruh, dimas diutus ke luat negeri menghadiri konfrensi asia afrika bersama rekan kerjanya. Menggantikan mas Hamanto. Bersama Mas Nugroho, Risjaf, Tjai mereka terkatung-katung di luar negeri. Pindah dari satu negara ke negara lain. Bertahan hidup dengan kerja serabutan untuk satu keinginan kembali pulang ke rumah. Indonesia. 

Berempat mereka mendirikan Restoran Tanah Air di kota Paris. Menghadirkan Indonesia pada masakan yang mereka sajikan. Restoran itu menjadi oase untuk dahaga kerinduan akan Indonesia. 

Tahun berganti, roda zaman berputar, namun Indonesia di Restoran Tanah Air berhenti di tahun 1965. Mereka hanya sayup-sayup mendengar kabar tentang Indonesia. Lewat layar tv asing, surat dari keluarga, hingga kabar dari teman. Namun, peristiwa 1965 tetap dikaitkan pada mereka. Peristiwa yang membunuh para sahabatnya, memberikan pantulan suram pada keluarga dan anak cucu sebagai salah satu pengkhianat bangsa. Menjadikan restoran tanah air dicekal oleh kedubes Indonesia di Perancis. 

Adalah Lintang anak dari Dimas Suryo yang mencoba melihat kembali sejarah kelam yang menjerumuskan ayahnya pada stempel stigma komunis yang juga menempel di pipinya. Perjalanannya membawanya ke Indonesia bertemu Segara Alam anak dari Hananto dan Surti, perempuan yang dicintai ayahnya. Ditengah ceceran sejarah yang dia pungut, ia pun harus berhadapan dengan peristiwa 1998. Peristiwa yang menjungkal kekuasaan selama 32 tahun. 

Pulang karya Leila S Chudori mengangkat kisah para eksil politik di luar negeri yang tidak bisa kembali pulang karen cap PKI yang stigmakan kepadanya. Ia mengangkat kisah cinta dengan bumbu sejarah yang sangat lezat. Buku ini mengingatkan saya pada novel November karena latar kisahnya yang sama. 

Kisah percintaan para tokoh menjadi kekuatan menarik buku ini. Saling sengkarut namun tidak juga picisan. Latar sejarah membuatnya lebih cerdas. Ditambah setting tempat di Perancis seolah olah membawa pembaca ikut menyusuri bangunan-bangunan indah hingga perkuburan yang romantis di kota Paris. 

Buku ini layak untuk dibaca. (*)

Baubau, 15 Juli 2013

Comments

  1. Kak pinjam dong ini bukunya >.<

    ReplyDelete
  2. Bukunya kakakku yg saya sandera ke bau2 :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...