Skip to main content

It's 31st of July



Kita menyukai buku. Harry potter adalah buku favorit kita bersama. Pernah tengah malam kita sama-sama ngantri di mall hanya untuk menjadi bagian dari orang- orang yang pertama mendapatkan versi bahasa indonesia dari buku best seller sedunia ini. 

Pernah kita terpisah banyak bangku duduk si bioskop hanya karena kita ingin menjadi yang pertama menonton film harry potter. Kita mengindentikkan diri kita sebagai penyihir. Mengoleksi topi sihir hingga tongkat sihir. Harry Potter menjadi salah satu yang menyamakan kita. 

Bahkan kita memilih tanggal 31 juli untuk pernikahan kita. Tanggal dimana harry potter lahir. Tanggal yang sama dimana sang penulis JK Rowling lahir. Tanggal dimulainya sekolah di Hogwart. Tanggal yang kita pilih untuk mengikatkan diri. Seperti Harry potter yang memulai harinya di hogwart pada 31 juli, saya pun selalu mengingat bahwa memilih bersamamu serupa memasuki dunia ajaib bernama Hogwarts. 

Kita memiliki banyak persamaan. Namun lambat laun kita menemukan banyak perbedaan. Saya terlalu demanding. Lebih demanding dibanding Flornoy atau Clemente, dosen-dosen yang menjejalimu tugas tiap minggu. Bahkan lebih demanding daripada Dolores Umbrige, Professor killer di Hogwarts. Tapi dirimu selalu mampu menundukkan ego. Membuatku terdiam dan memikirkan kembali pertimbanganku. Saya terlalu sering melihat sesuatu dari sisi negatif, tapi dirimu selalu berusaha menunjukkan sisi positif. Mengajarkan memandang dengan cara berbeda. Melihat hidup dengan bijak. Mengajarkan bahwa tiap persoalan adalah buatan pikiran yang mampu kita lawan. Beban berat  hidup sedikit banyak tercipta dari cara pandang kita melihat hidup itu sendiri. 

Ah, dirimu terlalu bijaksana. Saya yang terlalu meletup-letup. Tak sabaran dan egois. Setiap orang memiliki lukanya masing-masing, tapi setiap orang selalu berusaha bangkit. Yang kita harus lakukan adalah bagaimana tetap berdiri tanpa perlu meratapi nasib. Itu katamu. Kata- kata yang selalu mampu membuat saya diam dan berpikir kembali. Diam yang kemudian akan kamu tambahi " nah, mulai masuk ke akalmu kan?". Kamu selalu berkata rona wajahku gampang ditebak. Segala perasaan terpampang jelas di mataku. Dirimu selalu mampu menebak dengan benar. 

Hari 31 juli. Tiga tahun yang penuh dengan kejutan. Tak lagi berdua kita merayakannya. Seorang gadis kecil berada di antara kita. Menjadi penghalang untuk saya memelukku ketika mengendarai motor. Tapi kita tak pernah mempedulikan itu. Gadis kecil yang tiap tarikan tangannya adalah perintah dan tangisnya adalah titah yang harus terlaksana. Yang selalu mendatangkan bahagia di ulu hati ketika bibir mungilnya menyentuh pipi dan bersuara "mmuaahh". Atau tubrukan badannya ketika kita berujar "hugs" disertai tawanya yang riang. Atau ucapan cadelnya berkata "i sis u". 

Dunia terlalu menakjubkan untuk hal-hal sederhana yang kita bagi bersama. Tak perlu menjadi murid Hogwarts untuk merasakan magis yang ajaib. Kupikir cinta adalah sihir yang paling ampuh. 

Happy 31st of july. I don't want to count how many years that we spent together. I just want to cherish every moment that we share together :)

Comments

  1. Selamat ulang tahun pernikahan kak Dwi & kak Yusran ^^ Semoga langgeng hingga akhirat ^^ *amin*

    btw, sekolah di Hogwarts dimulai 1 September kak :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih Dwi. upppssss....31 juli itu masih libur summer y. hehehehee.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

June, I Wont Remember

Ada yang ironi membaca judul yang kubuat di atas. Mengapa? Karena dua tahun lalu saya mengumpulkan cerpen-cerpen dan prosaku dalam satu buku yang kuberi judul "June, I Remember".  June, you come. As usual. Once in a year. Setia seperti matahari pagi yang terbit. Sayangnya, Juni kali ini tidak begitu kunantikan. Ada satu, dua dan beberapa alasan kenapa saya tidak begitu senang dengan Juni. Ini hanyalah pendapat pribadi dan hanyalah pada tahun ini.  Kenangan dan ingatan akan bulan juni di masa silam terlalu romantis di kepalaku. Membulat dalam ruang kosong hampa dan beterbangan di sana. Kemudian Juni tahun ini seperti chaos yang meluluhlantakkan  ruang kosong itu. Angan membuyar, debu kenangan mengabut. Namun, sekalipun demikian kenangan-kenangan itu melekat samar di benakku. Karenanya Juni tahun ini datang membawa hawa tak menyenangkan. Saya perlu berlari. Chaos pastinya tak mampu terelakkan namun pergi adalah langkah paling kongkret untuk meminimalisir kesakitan. Maka, Juni,