Skip to main content

How I Meet Bang Joy

Saya mengenalnya lewat fesbuk. Membaca blognya dan meng-add YMnya. Ngobrol banyak hingga tukaran pin BB. Kadang intens ngobrol kadang juga tidak. Topik obrolan selalu saja menyenangkan. Mulai dari film hingga masa kanak-kanak. Mulai dari diskusi ringan hingga yang sedikit memusingkan. Mulai dari alien hingga zombie. Dia mengirimiku film-film dan saya mengiriminya buku. Seperti itulah pertemanan yang terjadi. Akrab juga tidak, tapi juga cukup dekat.

Setiap ulang tahunnya saya pasti akan menelponnya. Kami sepakat telepon 1 menit lebih berarti dari ucapan selamat di fesbuk yang tepat waktu. Sekali saat ia ulang tahun saya menelponnya. Percakapan pertama kami secara langsung meski lewat telepon. Selamat ulang tahun, sesingkat itu. Tapi percakapan itu membawaku pada interpretasi yang berbeda. Saya menemukan dirinya yang berbeda dari bahasa tulisnya. Kami yang dengan gampang chat menggunakan logat makassar. Menggunakan mi, ki, ji, dan semua kata yang hanya bisa di pake di daerah makassar dan bone. Ia berasal dari Bone, begitu juga saya. Bedanya saya pribumi,dia cina peranakan. Dan saat meneleponnya, saya menemukan dirinya dalam logat Jakarta kental. Kaku. Telepon itu adalah telepon pertama dan satu-satu. Ulang tahun berikutnya saya menelpon namun sayang nomornya tidak aktif.

Di fesbuk kadang saya menemukan orang yang menyenangkan kadang juga menyebalkan. Yang menyenangkan sangat enak diajak ngobrol. Beberapa malah kadang saya bayangkan seberapa asyiknya jika bertemu. Beberapa saya berharap bisa benar-benar bersua tanpa lewat fesbuk. Dia masuk dalam beberapa kawan yang ingin saya temui. Meski dia orang Bone, tapi sangat jarang pulang ke Bone. Maka ketika saya ada di Jakarta, saya sangat berharap bisa menemuinya.

Gayung pun bersambut. Kami janjian bertemu di mall dekat hotel tempat saya menginap. Saya agak ragu awalnya. Takutnya ngobrol tidak enak atau tidak akrab. Kami janjian di JCO. Sambil menggendong Ara saya clingak clinguk mencari cowok Cina ( di Mall yang rata-rata orang cina itu agak susah), cakep, tinggi dan besar. Tak ada yang nongkrong di JCo. Kuedarkan pandanganku, tau-taunya dia ada dibelakangku. Memakai jaket jeans, bando di kepala, dengan badan yang begitu tinggi dan besar. Saya senang. Saya akhirnya bertemu dengannya. Dengan orang yang mengirimkan saya film Cinema Paradiso dan Totoro. Film yang baru saya sadari begitu melegenda.

Komentar awalnya, kenapa semua orang bone kalo ke jakarta hilang bonenya. Hahahahaha. Oke, cukup mencairkan kekakuan. Saya pun dengan nyaman menggunakan logat makassar. Ngobrol di JCO habis itu di traktir di bakmi gajah mada. Senang senang senang. Ngobrol macam-macam. Seperti biasa, topik obrolan yang loncat-loncat tapi menyenangkan.

Dia pun akrab dengan Ara. Ah, saya pikir karakternya yang mudah akrab dengan anak-anak. Dia adalah figur om kebapakan. Bukan figur om yang cuma hanya om :D. Hahahaha. Sangat cocok jadi ayah.

Keliling-keliling Mangga dua square. Mall ini agak aneh. Eskalatornya naik berada di tengah-tengah dan sangat mudah ditemukan. Sedangkan eskalator turunnya entah berada di mana. Banyak toko-toko yang berbau hio. Bau yang sangat disukainya. "Beraroma mistis" katanya. Heh? Tapi iya juga sih. Bau dupa, patung-patung giok, akar-akar tanaman sangat erat kaitannya dengan mistis. Dan itu sangat mudah ditemui di jejeran toko-toko itu. Katanya sangat wajar menemukan cina peranakan disini karena mereka banyak berdomisili disini.

Dia pun mengajak saya berjalan-jalan ke bioskop surya. Bioskop yang mengingatkan saya pada Makassar theater di Makassar. Yang ternyata dikelola sama omnya. Sayangnya, makassar theater harus tutup. Padahal bioskop itu cukup keren untuk bisa bersaing dengan XXI dan 21 yang mulai menjamur. Interior yang terkesan klasik yang membedakan bioskop surya dengan XXI. Begitu juga pada Makassar theater. Interiornya terkesan romantis. Tiketnya pun masih sobekan karcis. Tempat duduknya seperti tempat duduk di society de harmonie. Karenanya saya selalu menganggapnya romantis. Sayangnya sudah ditutup. Saya cuma sekali nonton di sana :(.

Dan begitulah, saya, Ara, dan Bang Joy mengelilingi Mall. Mengomentari barang-barang yang dijual di sana. Atau duduk di selasar mall sambil menungguinya merokok. Hingga harus berpisah di depan lift sambil dadah-dadah kayak sinetron.

Sayangnya, saya nda sempat meminta untuk berfoto bersama. Membekukan satu pertemuan untuk nanti diingat kembali. Bahkan saya lupa berkata, Hajimamisate....
Semoga bisa bersua kembali ^^ (*)

Hmm...fotonya tidak dipublikasikan disini meski saya punya foto cakepnya yang naik byson:D. Jadi foto diatas anggaplah ilustrasi tentangnya. Dikasi sama dia, nda tau kalo dia gambar sendiri ato nda. Dia ilustrator yang cerdas ;)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ollo Si Beruang

Ollo si Beruang Di sebuah hutan yang lebat dimana pohon-pohon menjulang tinggi. Akar-akarnya belukar di tanah. Rumput-rumput lebih hijau dari yang pernah kamu lihat. Di dalam hutan semua binatang hidup bersama mengikuti hukum alam. Jangkrik-jangkrik dan serangga mengkolaborasikan suara yang harmonis bersama bunyi bunyi gesekan dahan, dan daun berguguran. Di hutan ini, jauh di dalam hiduplah seekor beruang. Ia bernama Ollo. Ollo sangat bahagia hidup di hutan. Di sini dia berteman dengan imut si semut. Imut tinggal di bawah tanah di samping pohon yang Ollo jadikan rumah. Tak cuma imut si semut, Ollo juga berteman Acil si kelinci. Mereka sering berkumpul dan bercerita. Atau kadang bermain di sekitar lapangan tempat mereka tinggal. Tempat tinggal mereka jauh di dalam hutan. Di sana terdapat tanah lapang yang tak terlalu luas. Rumput-rumput tumbuh tapi tidak terlalu tinggi.Di balik rumput-rumput itulah Acil si Kelinci membuat sarangnya. Ada batu-batu besar yang berongga yang menjad

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m