Skip to main content

Home

Finally home...huuufffttt. Hampir sebulan tidak berada di rumah. Kepergian paling jauh selama ini. Dengan rute yang begitu banyak sejauh ini. Jakarta, Makassar, Malino. Selalu ada tempat yang dikunjungi. Jika sempat pasti diluangkan waktu. Aku kemudian berpikir apa makna dari sebuah perjalanan? Hanya orang-orang yang mencari sesuatu dan belum menemukan yang melakukan perjalanan. Kupikir lagu Gita Gutawa, tak perlulah aku keliling dunia karna kau di sini ada benarnya. Hanya mereka yang mencari sesuatu yang melakukan banyak perjalanan.

Lantas apa yang aku cari? Bergerak. Mendatangi tempat sejauh mungkin. Membawa Ara menjejaki banyak tempat-tempat yang baru. Berada di suatu tempat lebih lama kadang mampu membekukan sepi dan sendiri. Menumbuhkan sedih. Maka bergerak adalah upaya untuk membunuhnya. Ataukah aku juga sedang melakukan pencarian? Mungkin. Pencarian yang entah apa dan entah berujung ke mana.

Baru kali ini aku merindukan rumah dan segala kondisi yang mampu tertebak. Aku rindu menyibukkan benakku yang menyusun skedul to do list tanpa harus menggerakkan kaki dan beranjak dari satu tempat ke tempat lain. Berada di rumah serupa tempat pulang untuk mengaso. Menarik benang-benang ingatan dan mencelupkannya ke bejana kenangan untuk kelak kuceritakan pada anak cucu. Merehatkan jiwa sejenak sambil merangkai sebuah rute perjalanan baru.

Aku di rumah sekarang. Dengan jejalan cerita yang harus aku tulis. Agar tak terlewatkan cerita untukmu. Bahwa pernah di suatu masa kita berada jauh dari rumah hingga begitu merindukan pulang dan duduk di berandanya.(*)

Sebelum tidur dengan jejalan kenangan yang melompat-lompat, 21 juni 2012
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Selamat datang di rumah. Selamat beristiraht :-)

    dtgu kisah2 perjalanan nya, Dwi :-)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s