Skip to main content

Imajinasi Kekuasaan Pada 1984



Judul : 1984
Penulis : George Orwell
Penerjemah : Landung Simatupang
Penerbit : Bentang
Harga : Rp. 67.000

Di masa depan di tahun 1984 (merujuk pada tahun ditulisnya novel ini 1949) negara-negara hanya terbagi dalam tiga kawasan besar Eurasia, Eastasia, dan Oceania. Oceania terpusat di daratan Inggris dan menjadi kekuatan besar. Dengan slogan Peperangan adalah damai, Kebebasan adalah perbudakan, kebodohab adalah kekuatan Oceania menjaga kontinuitas peperangan dengan Eurasia dan Eastasia. Partai menjadi penguasa yang dipimpin oleh Bung Besar. Menegakkan aturan-aturan untuk menjaga kekuasaan. Kendali kuasa tak berbatas geografis tapi juga pada bahasa, waktu dan pikiran. 

Siapa  yang menguasai masa silam menguasai masa depan. Siapa yang menguasai masa kini menguasai masa lalu. Partai menjadi penguasa masa kini memiliki kuasa penuh pada masa silam dengan mampu mengubah sejarah masa lalu tanpa pernah mendapat protes. Segala masa lalu dapat dengan mudah diciptakan. Baik menciptakan manusia baru yang tak berwujud hingga menghilangkan dan menghapus eksistensi manusia bagai tak pernah ada di bumi. 

Bahasa dimenej dengan menghilangkan kata-kata yang bermakna abu-abu. Mengubah arti, hingga menciptakan kata baru sesuai apa yang dimaksud dan diinginkan partai. Produksi meningkat dalam laporan tanpa benar-benar memiliki hasil. Kesejahteraan dinilai berhasil dalam berita-berita. Segala seni dan sastra diproduksi massal oleh pabrik sesuai  keinginan dan agenda partai. Departemen dan kementerian mengurusi segala hal menyangkut kekuasaan partai. Dengan pegawai yang dipantau pada sebuah teleskrin (semacam televisi yang juga berfungsi sebagai kamera pengintai) selama 24 jam sehari 7 hari seminggu tanpa pernah dimatikan. Para pekerja pun diawasi oleh polisi pikiran. Pikiran-pikiran yang berakibat pada double thinking bisa berakibt fatal. Bahkan sekedar imajinasi liar untuk meruntuhkan kekuasaan adalah kejahatan besar. Manusia-manusia didesign untuk mengikuti kemauan partai tanpa boleh menentang dan melawan. Dan kaum proletar yang berada diluar partai adalah masyarakat miskin yang tidak terlalu peduli akan pemerintahan. 

Adalah Winston seorang pegawai di sebuah departemen yang memiliki pikiran-pikiran tentang sesuatu yang salah dalam sistem yang sedang berjalan. Kemudian ia pun bertemu Julia, perempuan yang mengajarnya memberontak dan juga O'brein, anggota partai inti yang dinilainya sepemahaman dengannya. 

Huffftttt....sebuah buku tebal dengan tema yang berat. Selesai membacanya belum berarti memahaminya. Butuh pemahaman dan diskusi untuk mampu memahami maknanya. Saya membaca buku 1984 ini hampir sebulan lamanya. Buku ini memperkenalkan sebuah kondisi masyarakat dengan model otoritarian dan kekuasaan absolut ada ditangan partai. Tak ada kebebasan dan yang ada hanyalah penghilangan atau -menurut istilah buku ini- penguapan bagi  mereka yang dianggap beseberangan dengan cita-cita partai. 

Membaca buku ini ditengah-tengah atmosfer pilpres dan debat yang bergulir di sosial media akan ketakutan kembalinya rezim fasis membuat gambaran buku ini menjadi makin menyeramkan di kepalaku. Bayangkan jika hanya sekedar berimajinasi saja orang bisa diculik dan dihilangkan. Tak adalagi orang yang akan menulis di sosmed. Tak ada buku-buku baru, dan tak ada lagi kebebasan untuk berpikir bahkan sekedar untuk menjelaskan kebenaran bahwa 2 + 2 = 4. 

Harusnya buku ini saya baca saat masih aktif di UKM pers waktu kuliah dulu. Supaya bisa membedah lebih dalam lagi isi buku ini. Saya memberi angka 4 untuk buku ini meski endingnya tak memenangkan kaum proletar. Tak ada pemberontakan dalam buku ini. Bung besar tetap berjaya. Namun, menurutku disitulah titik yang ingin dijelaskan Orwell akan bahaya sebuah kekuasaan yang digambarkan dalam buku 1984. 

Selamat membaca dan selamat berpikir. 

Bone, 28 Juni 2014

Comments

  1. aku juga lagi baca ini... selalu mengingat di kepala dan juga di dalam hati kalau, "Sejarah itu ditulis oleh yang menang. Yang kalah, akan dihapuskan sejarahnya sehingga terlahir baru."

    Waaaaaa. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...