Skip to main content

Film Pertama Yang Kami Nonton Bersama

Finally, setelah 7 bulan tak pernah menginjakkan kaki di bioskop akhirnya saya kembali menikmati nikmatnya menonton film layar lebar. Dan menonton kali ini bersama Ara. Film terakhir yang saya nonton adalah Harry Potter Part 2, 29 juli 2011. Tiga hari sebelum Ara lahir. Sejak itu saya tak pernah lagi menonton di Twenty One atau di XXI. Saya melewatkan begitu banyak film-film layar lebar. Mulai dari Transformers, Breaking Down, sampai Underworld. Padahal dulunya menonton serupa membaca buku buat saya. Sesuatu yang tidak boleh tidak dilakukan. Sejak ada Ara, hoby tersebut tersisihkan. Bahkan untuk sekedar mencari DVD film di lapak-lapak bajakan pun sudah tak lagi saya lakukan. Untungnya membaca buku tidak sedramatis itu nasibnya.

Pernah sesekali saya berencana untuk menonton film di bioskop tapi selalu saja tidak terlaksana. Sepertinya memang butuh teman nonton selain Ara. Untungnya kemarin Kak Riza dan Ema mengajak nonton Negeri 5 Menara. Film yang diangkat dari Novel Negeri 5 Menara karya A.Fuadi. Jam tayang 19.00.

Di bioskop apa yang dilakukan Ara? Awalnya saya berpikir dia akan sangat-sangat terganggu dengan suara film yang begitu keras, tapi ternyata itu hanya di awal saja. Saat masuk di bioskop matanya awas melihat sekeliling. Tercengang dengan layar yang begitu lebar. Bunyi-bunyi keras menarik perhatiannya. Tapi saat film diputar ia tertidur sambil dinenen. Ia tidak terganggu saat orang-orang tertawa begitu keras. Sesekali ia terkejut dengan suara keras itu tapi tidak tebangun. Mungkin karena ia dipangku dan sudah begitu nyenyak tertidur karena memang sudah jam tidurnya.

Pernah sekali saya membaca tweet seseorang di twitter tentang kebiasaan orang tua yang membawa anaknya menonton film kategori dewasa. Kupikir film Negeri 5 Menara cukup edukatif untuk Ara sebagai film pertamanya. At least, saya tidak memilih Underworld atau Breaking Dawn untuk dia nonton pertama kali. Nanti kalo ada film kategori dewasa yang bagus, emmmm... Kalo dia belum bisa dititip di rumah tetap akan saya bawa :D.(*)

Comments

  1. Wih pinter banget ga nangis krn kadang balita suka nangis kl di bioskop mngkin krn bosan atw berisik, salam BW

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Sengsara Membawa Nikmat

  Judul : Sengsara Membawa Nikmat Penulis : Tulis Sutan Sati Penerbit : Balai Pustaka Midun, lelaki muda baik budinya halus pekertinya disukai warga sekampung. Namun, hal ini menciptakan kebencian Kacak, kemanakan Tuanku Laras, kepada Midun. Segala cara dilakukan Kacak untuk menjebak Midun. Hingga akhirnya ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Midun. Untungnya, Midun masih mampu menghindar dari tikaman pisau. Namun perkelahian itu menjebloskan Midun ke penjara. Membuatnya terpisah dari keluarganya. Penderitaan tak berhenti di situ, di penjara pun Midun menerima siksaan. Hingga masa ia bebas, ia memilih tak pulang ke Bukit Tinggi. Ia memilih mengadu nasib ke Betawi mengantar Halimah, perempuan yang ditolongnya pulang ke Bogor. Di tanah Jawa inilah lika liku hidup membawanya menjadi asisten demang dan pulang ke tanah Padang.  Judul buku ini cukup mencerminkan cerita lengkap sang tokoh utama. Kemalangan silih berganti menimpa sang tokoh utama. Namun berpegang pada keyakinan ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...