Skip to main content

Bertemu dr.Bob

Karena jatuh dari tempat tidur (selalu saja saya menyesalkan kejadian ini -_-), saya dan Ara bertemu dengan dr. Bob. Dokter spesialis anak yang berpraktek di RS Bersalin Restu. Info tentang dokter Bob saya peroleh dari kakak saya yang sering membawa anaknya ke dr.Bob. Saya lebih suka menyebutnya dr.Superman. Karena di rumah sakit bersalin Restu ada poster gede Superman. Saya menyenangi dokter Bob. Selama menjadi ibu dan memiliki Ara sejauh ini saya telah bertemu dengan 3 orang dokter anak. Dua dokter pertama tidak terlalu menyenangkan diajak ngobrol. Memposisikan saya sebagai ordinat dan mereka subordinat.

Sejak menjadi ibu, saya akhirnya memahami kebutuhan pasien untuk menjadikan dokter sebagai tempat konsultasi. Bukan seorang hakim yang menvonis sakit atau tidak. Mengharuskan makan obat ini dan itu. Saya mengharapkan dokter menjadi rekan bicara dan diskusi tentang kesehatan. Memberikan saran dan tidak melulu menskak mat dengan tindakan ini dan itu. Kalo pun ada tindakan medis yang perlu dilakukan, saya berharap mereka memberikan penjelasan rinci sehingga saya sebagai orang tua tidak bingung dan tahu apa yang terjadi pada anak saya. Ajang konsultasi dengan dokter anak di twitter lumayan menyenangkan. Namun, kadang kala ada mention yang tidak sempat dibalas. Dan alternatifnya adalah bertemu dokter di ruang prakteknya.

Sama kejadiannya ketika Ara jatuh dari tempat tidur. Saya tahu dia baik-baik saja meski sedikit benjol. Dia tetap aktif bergerak. Tidak muntah. Tapi saya perlu meyakinkan diri bahwa dia baik-baik saja. Menyenangkannya adalah dr.Bob praktek pagi dan malam hari setiap senin-jumat di RSB Restu. Dan sore jam 4-6 di RS.Awal Bros. Tempat prakteknya menyenangkan. Banyak gambar-gambar kartun. Mainan dan boneka-boneka. Ada perawat yang mengukur lingkar kepala bayi, panjang badan,dan berat badannya.

Selama ini saya selalu berpikir dr.Bob itu tua. Ternyata dia masih muda dan ramah. Sangat kebapakan. Ara suka kalo dipangku sama dr.Bob. Sempat mau mengambil foto mereka berdua, tapi agak sungkan :D. Dia juga enak diajak konsultasi. Waktu nanya perlu nda Ara CT Scan, dia bilang kalo saya bisa pastikan dia baik-baik saja tidak perlu. Karena CT Scan itu Xray. Bisa berbahaya juga. Dia juga menjelaskan obat yang diresepkannya buat Ara. Pokoknya suka deh dengan dr.Bob. Paling suka waktu dia mau resepkan Ara vitamin, trus dia nanya "bayinya minum susu apa". Saya jawab "Asi". "Alhadulillah. Nda jadi kalo gitu. Nih, ambil bukumu dan pulang" katanya.

Kalo butuh ke dokter anak, saya akan ke dr.Bob lagi dan mau memotretnya dengan Ara. Hehehehe. (*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Mau dong,dikenalkan sama dokternya *ihik*

    ReplyDelete
  2. Iqko, tante icha bakal lahiran di rs restu. Siapa tau bs kenal dokter Bob. Tipemu loh*wink*

    ReplyDelete
  3. Mba... ada no reservasi dr. Bob ngga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf saya tidak punya. langsung ke prakteknya saja di RS.Restu

      Delete
  4. Mahal yak konsultasi dokterx mbak ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western ...

Norwegian Wood

Cukup melelahkan membaca Norwegian Wood karya Haruki Murakami. Buku yang telah kulihat wujudnya sejak tahun 2004 baru aku baca di tahun 2013. Saya tidak terlalu akrab dengan karya-karya Haruki Murakami. Buku Norwegian Wood ini adalah karyanya yang pertama saya baca.  Mengapa saya berkata buku ini cukup melelahkan? Karena buku ini bercerita tentang kematian dan sangkut pautnya dengan orang-orang yang ditinggalkan. Bukan kematian yang disebabkan sakit atau tua. Tapi kematian orang-orang muda yang memilih bunuh diri.  Bersetting tahun 1970an di Jepang, sang tokoh utama, Watanabe menceritakan kembali kisahnya. Ia bertemu kembali kekasih almarhum temannya yang memilih mati bunuh diri di usia 17 tahun. Sekalipun tidak akrab mereka selalu bersama. Berkeliling mengitari Tokyo tanpa tujuan. Hingga sang perempuan, Naoko masuk panti rehabilitasi gangguan jiwa. Ia lantas bertemu Midori, perempuan nyentrik yang selalu berkata seenak dia. Perempuan yang selalu jujur mengatakan apapun yang i...