Skip to main content

Kubacakan Dongeng Untukmu, Ara


Sore ini kita duduk di ruang tamu. Udara September yang dingin merayapi ruang di mana diriku memangkumu. Aku tak menyelimutimu. Tubuhmu berkeringat kegerahan. Udara itu aku harap mampu mendinginkan tubuhmu. Masih juga kamu menyukai menatap hal-hal baru yang belum pernah kamu liat. Kamar kita bukan lagi tempat yang membuatmu betah. Kamu lebih suka bermain di luar kamar. Ke dapur, ruang tengah, atau ruang tamu. Tempat-tempat baru yang selalu menarik matamu untuk memandangnya lama-lama. Membuatmu tenang dan tak meronta dalam pangkuan.

Sore ini ketika kita menikmati hari yang mulai senja kamu menatap wajahku. Matamu lurus menatapku. Aku membalasnya menambahkan seulas senyum. Kamu membalasnya dengan mulut terbuka lebar. Ekpresi tersenyum jenaka. Aku lantas menyapamu dengan bunyi yang biasa kamu suarakan. Kuberucap "O" dan lantas kamu balas dengan bunyi yang sama. Dengan bentuk bibir bulat dan mata serius. Kamu telah mampu merespon bahasaku. Aku pun mulai mengajakmu bercakap. Mengomentari banyak hal, bercerita banyak hal. 

Tapi jauh sebelum kamu merespon bahasa verbalku telah kubacakan dongeng untukmu. Waktu dirimu masih bilangan hari telah kubacakan dongeng pertama yang kubuat "Ollo Si Beruang". Dari buku Indonesia Bercerita yang juga menerbitkan tulisanku itu. Kamu hanya diam dan memandang lurus. Aku tak tahu apakah kamu menyimaknya atau tidak. Kubacakan hingga kamu tertidur di pangkuanku. Mungkin aku tak bersenandung saat menidurkanmu, biarkan ayahmu yang melakukannya. Kubacakan buku cerita saja hingga kamu terlelap dan bermimpi menjadi tokoh dalam cerita itu.

Aku ingin membiasakan membacakan dongeng dan buku cerita buatmu. Telah banyak penelitian yang menjelaskan manfaat mendongeng dan membaca cerita. Ini usia emasmu. Aku ingin memberikan pembelajaran terbaik padamu. Mengajarkan hal-hal baik untukmu. Dan membaca adalah satu hal penting yang perlu aku biasakan padamu. Aku telah menyiapkan buku Toto Chan untukmu ketika kamu dalam kandungan. Tiga buku dongeng tentang putri telah ayah belikan untukmu. Satu buku dongeng yang di dalamnya termuat tulisanku hampir kita habiskan. Aku ingin kelak kamu mencintai buku, Ara. 


Aku dan ayahmu mungkin tak memberimu begitu banyak materi, tapi kami punya banyak skali buku. Setiap kami menetap di suatu tempat maka buku adalah barang yang selalu ada di tas kami dan akan beranak pinak ketika pulang. Buku adalah harta yang paling banyak yang kami miliki. Jika kamu menimbangnya di tukang koran bekas kamu mungkin akan mendapatkan berpuluh-puluh kilogram. Namun pengetahuan di dalamnya melebihi berton-ton kertas yang ada. 

Buku-buku itu masih tersebar di beberapa tempat. Kami belum tahu akan membangun rumah di mana. Tapi yakinlah perpustakaan untuk rumah itu telah ada. Tahukah kamu apa namanya, Timurangin and Sarawati Library. Ya, itu adalah namamu, Ara. Jauh sebelum kamu berada di alam materi dan menghirup oksigen. Kamu telah menjadi altar pengetahuan itu.

Membaca, Ara. Perintah pertama dari Tuhan untuk RasulNya. Iqra, bacalah. Membaca adalah gerbang menuju pengetahuan. Pengetahuan menjadi cahaya dalam ketidaktahuan. Membaca adalah titik awal sebuah pemahaman. Membaca menerbangkan imajinasimu yang tak berbatas. Membaca mampu membebaskanmu sekalipun kamu terpenjara, kata Bung Hatta.

Akan terus kubacakan padamu cerita hingga dirimu mampu membaca ceritamu sendiri. Setelah itu mari kita menulis cerita kita berdua. Kamu akan menulis ceritamu. Kelak aku takkan mengekangmu untuk memutuskan menjadi apa. Entah kamu menjadi pianis, pemain basket, balerina, pengajar, relawan, atau model sekalipun asal kamu tetap menyukai buku dan membaca.

Kubacakan dongeng untukmu, Ara....

Comments

  1. sepanjang ingatanku yg pendek ini, mamaku jg dl rajin skali mendongeng sebelum kami -anak2nya- tidur. Sesi mendongengya ada 2, sebelum tidur siang & sebelum tidur malam.
    Klo kehabisan bahan, biasanya beliau bercerita ttg masa kecilnya... Ahhh, jd rindu sangad pd masa2 ituuu... ^_^

    ReplyDelete
  2. oia, suka Totto-Chan jg yaa??
    buku yg awalnya sa beli hny krn sampulnya lucu... hihihihi.. tyta bagus tauwwaaa isinya...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fifty Shades Of Grey, Book VS Movie

Fifty Shades Of Grey diterbitkan pada 2011 dan menjadi buku paling laris serta bersaing dengan buku  Harry Potter dari sisi penjualan.  Buku karangan EL. James ini terjual 125 juga eksamplar di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke 52 bahasa.  Buku yang masuk dalam genre erotic romantic ini bercerita tentang Anastasia Steele yang jatuh cinta pada Christian Grey, pebisnis muda yang sukses. Sayangnya, Grey memiliki masa lalu yang kelam dan perilaku sexual yang tidak umum.  Menurut penilaian saya, sexualitas yang tidak biasa inilah yang membuat buku ini menjadi best seller. Banyak novel-novel romantis yang melibatkan sex di dalamnya, namun Fifty Shades of Grey ini menyajikan perilaku Submassive/Dominant yang agak sadis namun erotis.  Buku ini kemudian diangkat ke layar lebar pada Juni 2015. Diperankan oleh Jamie Dorman dan Dakota Jhonson. Kedua cukup berhasil membawa karakter Mr. Grey dan Ms.Steele. Meski ketika menonton film ini membuat saya kepikiran film Twil...

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western ...

Pisang Ijo Penuh Drama

Kuliner dari Makassar yang satu ini adalah kuliner yang lumayan susah saya taklukkan. Padahal setiap bulan puasa waktu kecil, saya membantu mama membuatnya untuk ta'jil. Yup, pisang ijo atau yang lebih dikenal dengan nama es pisang ijo.  Makanan khas Sulawesi Selatan ini agak ambigu. Di daftar menu di warung-warung Makassar ia selalu ditempatkan pada deretan minuman. Sedangkan secara de facto dirinya adalah makanan. Maka saya bingung ketika orang memesan makanan utama kemudian memesan es pisang ijo sebagai minumannya. Buat gue kuliner ini masuk kategori makanan.  Beberapa evolusi yang menyebabkan ia dikategorikan sebagai minuman adalah pertama, penambahan kata "es" di depan namanya. Kalo di  Bengo, kampung saya, dan tradisi yang ada dikeluarga saya pisang ijo adalah pisang ijo tanpa penambahan kata es. Kedua, semakin komersil kuliner ini berbanding lurus dengan jumlah esnya. Di kampung mamaku biasanya menyajikan pisang ijo, kuahnya, dan sebongkah es batu kecil. Hanya sek...