Skip to main content

31 Juli Pertama Kita

Subuh dini hari. Kita terbangun. Bercerita tentang setahun yang kita lalui dengan ajaib. Kita mendedah satu persatu setiap anugerah. Bersyukur pada Tuhan bahwa hidup bersama adalah sebuah jalan yang indah. Tak mulus mungkin, penuh hambatan tapi tetap membahagiakan.

Apalah arti 31 juli. Tak ada. Kecuali karena aku mengingatnya bahwa itu adalah tanggal lahir sang penyihir cilik harry potter yang sama-sama kita gandrungi. Karena dasar itu pulalah aku memilih tanggal 31 juli 2010 untuk tanggal pernikahan kita. Aku mengandaikannya seperti memasuki Hogwarts yang magis.Tapi,hei ini lebih ajaib dari Hogwarts.

Kamu menerima aku apa adanya. Segala kekurangan dan kelebihan. Memakan tiap masakan yang aku sajikan. Meski kadang dengan rasa tak karuan. Menggangguimu menulis dengan segala perintah-perintah sepeleku. Membujuk setiap ku merajuk.Menceritakanku banyak cerita-cerita lucu.Menemaniku bercerita tentang buku, film, dan segala hal yang kita sukai bersama. Menemaniku jalan-jalan keliling kota dan mengeluh bersama ketika kelelahan.

Telah banyak tempat yang kujejak bersamamu. Dan kita akan menjejak tempat yang lain yang baru dan menuliskannya dalam catatan-catatan perjalanan. Bersama si kecil yang kita tunggu bersama.

Aku mencintaimu dan cintamu adalah keajaiban itu sendiri.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western ...

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...