Skip to main content

Uji Keberanian

Apa jadinya aku tanpa teknologi? Tanpa internet dan handphone. Mungkin akan terdengar mustahil. Aku pun menyangsikan hal tersebut. Internet dan handphone sama pentingnya dengan sandang,pangan,papan. Tapi ia pernah menjadi bukan apa-apa dan hidup teruslah berjalan.

Nah kali ini beberapa faktor membuatku ingin mengembalikan harmoni hidupku (wkwkwk,seperti rohanian saja). Aku ingin tidak tergantung pada handphone yang sesekali kuintip namun juga tak berubah bentuknya. Jarang ada pesan masuk,telepon masuk, dan diriku pun bukan orang penting yang perlu mengaktifkan handphone. Ketika ia tak lagi jadi sarana komunikasi maka kuubah fungsinya menjadi portal dunia maya. Mengintip fesbuk yang lambat laun tak ada gunanya. Melihat profil orang-orang dan menganggap mereka penting. Padahal bukan tidak mungkin kalo mereka tak peduli apakah aku peduli dengan kehidupan mereka atau tidak. Menghabiskan waktu dan pulsa hanya sekedar mengintip tapi tak ada niat ikut nimbrung. Mungkin aku perlu beralih jejaring sosial ke twitter yang lebih update dan lebih personal.

Menimbang kembali bahwa jaringan internet di rumah mulai aneh-aneh. Kadang bagus. Kadang tidak. Kadang tidak. Listrik yang rusak gara-gara arus pendek dan agak susah diperbaiki. Hmmm cukup ngejelimet masalahnya. Laptopku yang sepertinya perlu kembali diinstal. (Aku berniat menjualnya). Semua itu kadang membuat moodku yang bagus tiba-tiba menghilang dan tidak kembali.

Maka dari itu aku akan melakukan uji keberanian. Handphoneku mungkin akan mati dalam beberapa lama. Aku akan susah dihubungi. Aku akan mengakses internet hanya jika butuh ngeblog. Hanya blog yang akan mengupdate hal terbaru dariku. Di fesbuk mungkin akan sesekali aku buka jika lagi ngeblog. Tapi aku akan menahan hasratku untuk update status atau komentar. Mungkin hanya liat tetangga tetangga. Takutnya ada yang meninggal tidak ketahuan. Mungkin akses internet akan aku cabut. Agak kurang fleksibel ngenet narik narik kabel dari ujung rumah ke ujung rumah yang lain. Tunggu sampai listrik stabil (entah sampai kapan). Aku akan beralih ke warnet dekat rumah untuk post tulisan. Semoga saja loadingnya cepat dan tak bervirus.

Kupikir takkan ada yang akan kehilangan diriku jika sejenak tak mampu dijangkau. Jikalau butuh mungkin bisa diinbox ke fb atau tinggalkan komentar di sini. Aku akan menantang diriku.GAMBATTE!!!

Comments

  1. hmm... Semoga berhasil mbak, kalo jauh dari facebook skrng gak susah kayaknya. saya jg lbih aktip di twitter.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s