Skip to main content

29 Mei….


Aku terbangun. Hujan deras di luar sana. Penunjukan waktu telah berada di angka delapan lewat sekian. Cukup nyenyak setelah menonton laga final Liga Champion dini hari tadi. Tadinya kuberpikir matahari akan membuat terbangun lebih cepat, tapi hujan melelapkan tidur. Membuai mimpi. Dan melepaskan lelah.
Aku membuka fesbuk. Masih ada sisa-sisa status tentang laga final yang dimenangkan Barca. Aku tidak terlalu mengambil pusing, bagiku menonto sepakbola adalah sebuah hiburan tanpa perlu menjagokan siapapun.

Aku tertarik membaca note dari kakakku Ipah, “3 Tahun sudah…”. Tak mampu aku terka isinya sebelum handphoneku menampilkan penuh tulisan itu. Sampai pada detik terakhir aku tersadar, ini adalah hari dimana aku selalu mengenang sebuah perih yang membasahi mata.

Mungkin karena itulah hujan turun hari ini. Suasana yang sama dinginnya seperti 29 mei tiga tahun lalu. Aku mengantarmu pulang ke rumah. Setelah hampir dua minggu menemanimu dalam perawatan intensif.Melihatmu selalu membuatkumataku sembab. Tak pernah melihatmu selemah itu. Hingga subuh dirimu  pergi. Pagi itu yang kuingat, aku tak lagi menangis. Aku terlalu lelah untuk menangis. Waktu mengantarmu hingga hari itu. Dan dengan begitu ikhlas aku merelakan kepergianmu. 

Ambulance mengantarkan tubuhmu pulang ke rumah. Ke rumah yang selalu kau inginkan di hari-hari terakhirmu. Aku sempat terlelap di mobil yang melaju dalam kecepatan 100km/jam itu. Ada ragamu di sisiku. Aku berharap jiwamu tak begitu jauh dari sana.. Aku memandangi jendela mobil. Hujan turun begitu dingin diluar sana. Suasana kelabu yang begitu menyelimuti tapi tak kuharapkan berlalu. Biarlah sedih melingkupi hari itu.

 Dalam lelapku aku lupa tentang dirimu. Lelahku terlepaskan. Tidur hari itu adalah tidur yng terasa damai buatku. Ia seperti oase yang melepaskan dahaga. Sejenak melupakan kesedihanku. Namun ketika aku terbangun aku menemukan kenyataan takkan bertemu dirimu lagi di dunia materi. Kau telah menjadi zat yang lain. Yang mungkin kelak akan kutemui jika aku pun telah mewujud menjadi zat tersebut. Jika saat itu tiba, aku ingin dirimulah yang pertama kutemui.

Hujan masih saja belum reda. Setiap tahun ketika aku mengingatmu di hari ini hujan selalu turun.  Biarlah seperti semacam ritual untuk mengenangmu.

Comments

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...