Skip to main content

Meckerel Run (Korean Series)


 Tak menyesal membeli serial korea yang berjudul Meckerel Run ini. Tak sengaja sebenarnya menemukan film ini dijajaran serial korea yang begitu banyak. Satu hal yang membuatku tertarik pada serial ini, pemeran utama pria Lee Min Ho. Seperti yang Trinity bilang sebenarnya cowok Korea itu nda semuanya secakep yang di film-film korea.  Bahkan menurutku di film-film korea itu masih juga terdapat beberapa pria yang biasa-biasa saja. Tapi  kalo cewek cantik jangan pernah meragukan. Selalu bertebaran disemua serial korea. Nah, salah satu aspek yang berpengaruh saat menonton film korea adalah para actor cowoknya yang gagah. Karenanya setiap mencari film-film korea atau serial korea factor ketampanan para actor cowoknya menjadi prioritas nomor satu. Cerita menjadi nomor kesekian. Kalo sudah dapat cowok cakepnya baru deh tertarik untuk melihat lebih jauh. Tak jarang salah beli serial Korea karena hanya berpatokan pada cerita-ceritanya yang lagi booming. Ternyata aku tak membutuhkan cerita yang bagus, aku butuh pemandangan yang bagus yang rela aku tonton hingga berjam-jam. Tak peduli endingnya bakal sedih atau menggantung. 

 Dan karena pengetahuan tentang aktor-aktor koreaku cukup minim aku biasanya hanya sekedar berpatokan pada aktor korea yang sudah terkenal cakep. Seperti Lee Min Ho, salah seorang pemain di serial Boys Before Flowers. Itupun ku tahu dari kakakku Ipah. Tak ada yang meragukan ketampanannya. Tinggi, atletis, dan cakep. Wuih, bikin hati cenat-cenut liatnya.  Kemarin tak sengaja melihatnya di jejeran paling depan box penjual DVD bajakan. Langsung saja tergerak untuk melihatnya lebih dekat. Judulnya Meckerel Run. 16 Episode dalam satu keping. 

Awalnya tak ada niat mau membeli karena seri film yang dijual per 4 CD tidak ada. Kata para penikmat DVD bajakan jika film serial di press sampai 16 episode dalam satu keping hasilnya kurang maksimal. Mbak-mbak yang jual juga sudah nda punya stock yang dibagi perbeberapa episode dalam satu keping. Maklum film ini ternyata sudah lama.  Tapi ternyata aku pun membelinya. Setelah menanyakan pada Mbaknya kalo biasanya kualitasnya hanyalah cukup kabur saja. Tak apalah, kalo rusak juga cuma rugi satu keping, pikirku. Tapi ternyata sampai episode terakhir hasilnya bagus dan cukup memuaskan. Tiap episode film ini hanya berdurasi 20 menit. Cukup singkat untuk film korea yang mulai memproduksi film hingga banyak episode. 

Bercerita tentang seorang siswa SMA yang nakal dikeluarkan dari club sepakbola sekolahnya karena saat pertandingan memboboli gawangnya sendiri. Dodol. Lee Min Ho yang memerankan tokoh utamanya. Dia sangat  mengidolakan Zidane dan sangat ingin menjadi pemain sepakbola yang beristrikan perempuan cantik. Namun apa daya ternyata pihak sekolah begitu membencinya hingga ingin mengeluarkannya dari sekolah akibat perbuatannya.  Setiap kesalahan dilimpahkan kepadanya hingga akhirnya dimemutuskan untuk mengundurkan diri. Namun sebelum dia mengundurkan diri datanglah siswi baru yang menarik hatinya. Perempuan yang telah membuatnya terjun ke sungai Han hanya karena menyelamatkan syalnya yang terbang. Meski pihak sekolah sudah sangat ingin mengeluarkannya dengan ultimatum bolos sehari saja maka jumlah kehadirannya yang kurang telah layak membuatnya terusir dari sekolah namun ia tetap berusaha untuk hadir setiap hari. Tak lain dan tak bukan karena siswi baru itu.

Cinta, selalu saja mampu membuat hal-hal ajaib dan mengubah keadaan. Menonton serial ini mengingatkanku kembali pada film Thailand Carzy little thing called Love. Cinta mampu membuat setiap orang bertahan dan berjuang untuk membuat orang yang disukai menoleh padamu. Sekalipun semua keadaan memaksamu untuk menyerah, tapi karena cinta kamu tetap bertahan. Hingga ia bear-bear menoleh ke arahmu dan menyadari keberadaanmu. Ah, cinta…selalu saja ajaib. 

Film ini cukup lucu. Beberapa adegan cukup splastik. Pemeran utama pria dan wanita cakep dan cantik. Tidak rugilah menonton film ini. 16 episode hanya aku selesaikan dalam waktu 4 jam saja. Tidak membosankan. Meski pada akhir serial ini sedikit menggantung. Sang cewek harus kembali ke Inggris dan sang cowok kembali masuk ke tim sepakbola sekolahnya dan menyumbang kemenangan dalam pertandingan nasional. Lee Min Ho…I love this bad boy ^^

Comments

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...

idealis vs pragmatis

ruang kuliah fis 3.115 entahlah...seperti berdebat kusir rasanya. tentang rating air mata dengan kreddibiltas wartawan. pengeksplotasian kemiskinan, penjualan airmata untuk memperoleh rating tinggi. yang katanya sebuah perpanjangan mata untuk melihat kemiskinan di sekitar kita. di satu sisi aku melihat, apakah dengan menjual airmata di media kemudian kita baru sadar bahwa ada kemiskinan di sekitar kita. apakah harus melewati media kemudian kita sadar bahwa ada orang yang kelaparan di sebelah rumah kita. media adalah merupakan konstruksi dari realitas yang sebenarnya. ia adalah realitas yang kesekian dari apa yang sesungguhnya terjadi. "media tidak menjual air mata. itu membantu kita mengugah apa yang terjadi. membantu kita memberikan informasi bahwa ada yang seperti itu" aku tidak sepakat. mungkin di sisi lain mereka memang memang membantu. memberikan uang lima sampai sepuluh juta merupakan hal yang besar untuk si miskin. tapi, kemudian apa yang di dapat media? tayang itu saa...