Skip to main content

Mengenangmu


Entah sudah berapa tahun berlalu. Saya tidak ingin memaksa ingatan mengenang tahun dan mengkalkulasinya sehingga menemukan angka yang tepat akan kepergianmu. Ya ada hanya penanggalan yang diingatkan kepadaku tentang kepergianmu. 

Beberapa waktu belakangan ini saya sering mengingat dirimu. Rindu ngobrol denganmu. Banyak pertanyaan yang ingin saya ajukan. Banyak hal yang belum saya pelajari darimu. Jika saja kamu masih di sini, mungkin kita bisa tertawa bersama sambil berkelakar bahwa diri kita sekarang memiliki peran yang sama sebagai ibu. 

Saya bisa pastikan banyak hal baru yang bisa saya pelajari. Sembari sesekali kamu membandingkan saya dengan cucumu. Kubayangkan dirimu berkata "Kamu waktu kecil mirip Ara". Ah, andai saja saya bisa mendengar itu darimu. 

Ada rindu di sini. Tidak membuncah. Detak pelan tapi pasti. Penawarnya sekedar mengingatmu dan memastikan bahwa saya baik-baik saja tanpa kamu di sini. Namun, rindu kadang berkhianat menusuk tajam hingga ke ulu hati. Merindukanmu lebih dari kata yang mampu diucap. Lebih dari air mata yang bisa ditangisi. Rindu yang hanya mampu dijembatani oleh doa.

Hari ini aku mengingatmu. Melafalkan doa pendek penuh khusuk untukmu. Janganlah kamu rindu, karena di tempatmu rindu tak lagi tumbuh.  Biarlah saya saja yang menumbuhkan rindu di sini. Agar kelak saya berlari memelukmu ketika bertemu lagi denganmu. 

Bone, 28 Mei 2014

Comments

  1. Anonymous8/27/2014

    *Nangis*


    Ibu betapa hadirmu adalah sebuah anugerah

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Sengsara Membawa Nikmat

  Judul : Sengsara Membawa Nikmat Penulis : Tulis Sutan Sati Penerbit : Balai Pustaka Midun, lelaki muda baik budinya halus pekertinya disukai warga sekampung. Namun, hal ini menciptakan kebencian Kacak, kemanakan Tuanku Laras, kepada Midun. Segala cara dilakukan Kacak untuk menjebak Midun. Hingga akhirnya ia menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Midun. Untungnya, Midun masih mampu menghindar dari tikaman pisau. Namun perkelahian itu menjebloskan Midun ke penjara. Membuatnya terpisah dari keluarganya. Penderitaan tak berhenti di situ, di penjara pun Midun menerima siksaan. Hingga masa ia bebas, ia memilih tak pulang ke Bukit Tinggi. Ia memilih mengadu nasib ke Betawi mengantar Halimah, perempuan yang ditolongnya pulang ke Bogor. Di tanah Jawa inilah lika liku hidup membawanya menjadi asisten demang dan pulang ke tanah Padang.  Judul buku ini cukup mencerminkan cerita lengkap sang tokoh utama. Kemalangan silih berganti menimpa sang tokoh utama. Namun berpegang pada keyakinan ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...