Skip to main content

Peta Dunia

Hari ini aku memasang peta dunia. Mencopot poster film Alice in Wonderland. Sudah saatnya tak berpikir tentang wonderland. Negeri ajaib yang hanya ada di khayalan. Kata beberapa buku jika mengkhayalkan sesuatu terus menerus maka besar kemungkinan akan terjadi. Ketika membayangkan suatu tempat dan sangat ingin ke sana maka jika terus menerus dikhayalkan maka energi semesta bisa menarikmu mewujudkannya. Karena itu aku melepas poster film Alice in Wonderland. Karena sekeras apapun semesta membantuku, ia hanyalah sebuah khayalan dan aku takkan menjejakkan di sana.

Kucopot poster itu dan kuganti dengan peta dunia agar aku dan kamu melihat setiap hari kota-kota dan pelosok dunia di dinding kamar. Yang akan kelak kita tandai. Telah kita jejakkan kaki kecil kita di debu tanah mereka.

Kamu menemaniku memasang peta dunia itu. Sesekali meminta pendapatmu apakah ia miring atau sudah pas. Kamu hanya duduk di kursi manismu dan tertawa. Sudah kuanggap cukup baik dengan komentarmu itu.

Peta itu kubeli di gramedia Mall Ratu Indah. Bermodalkan uang Rp. 30.000. Tiba-tiba saja membelinya. Sejak kecil aku selalu suka memperhatikan globe. Miniatur bumi yang miring yang biasa kutemui di kantor atau perpustakaan sekolah. Memutar bola dunia itu secara cepat. Mencari gambar Indonesia dan pulau Sulawesi. Kemudian mencari negara-negara yang hanya bisa aku jangkau di buku-buku geografi, majalah-majalah, kotak televisi, dan chanel MTV.

Pertama-tama aku mencari benua Amerika. Mencari negara bagian Florida. Selanjutnya mencari kota Orlando. Hanya karena jatuh cinta pada sebuah boyband Amrik yang bermukim di sana. Maka bayanganku ketika keluar negeri adalah menginjakkan kaki di Florida dan Orlando. Kemudian aku mencari Eropa. Mencari Inggris sebab aku jatuh cinta pada Pangeran William. Setelah itu menelusuri negara-negara yang tak begitu familiar di telingaku waktu aku kecil. Memperhatikan tulisan-tulisan di globe selalu menyenangkan untukku. Rasanya seperti terbang ke negara-negara itu melalui imajinasiku.

Globe menjadi salah satu benda yang ingin aku miliki kelak. Menaruhnya di perpustakaan dan menunjukkannya padamu ketika nanti kita butuh tahu dimana letak kampung-kampung dunia itu.

Hari ini aku dan kamu memasang peta dunia di dinding kamar. Agar ketika kita melihatnya kita menarik energi semesta agar membantu kita menjejakkan kaki di sana. Desember 2011, aku dan kamu berfoto di depan peta dunia itu. Jika kelak kita melakukan perjalanan, kita akan mencopot peta itu. Atau mungkin kita biarkan saja tetap menggantung di sana. Agar ketika kita menelepon Etta, ia bisa tahu kita ada di kampung sebelah mana.

Kita tak pernah tahu, mungkin tahun depan kita sudah mulai menandai kota-kota dunia. Amin.(*)

Comments

  1. Selamat berpetualangan....

    ReplyDelete
  2. sy & kk jg pernah tergila2 dgn benua Australia, sampai2 memasang peta-nya di dinding kamar. Alhamdulillah, thn 2009 yg lalu sy sdh menjelajahi lebih dari separuh benua Australia. KK bahkan smpat menetap disana slama dua tahun... kekuatan sebuah mimpi... hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...