Skip to main content

Menulis (Lagi)

Saya selalu iri pada orang-orang yang mampu menulis. Merangkai kata dan cerita yang mengalir. Memiliki ketekunan untuk menyelesaikan sebuah cerita. Tak tunduk dan kalah pada mood yang mampu merubah suasana hati. Membentuk bangunan utuh sebuah cerita. Prolog, masalah, klimaks,anti klimaks,dan epilog. Yang begitu kreatif membuat sebuah cerita unik. Mengambil ide dari hal sederhana dan membuatnya keluar dari kebiasaan. Membuat para pembaca menutup kalimat akhir dengan decakan kagum atau senyum simpul. Meninggalkan jejak kenangan cerita. Membekaskan cerita serupa film di benak pembaca.

Aku iri pada mereka yang memiliki semangat untuk membuat karya tulis. Tak pernah lelah pijarnya menyala untuk mengabadikan diri. Bermimpi tentang sebuah buku dengan namanya tercantum tunggal di sana. Mereka terus berkarya. Tak peduli pada bangun cerita yang mereka buat. Menegaskan pada laku menulis. Bagus tidaknya urusan belakangan. Sebuah apresiasi yang patut diacungi jempol ketika mereka berani berkarya, berani menunjukkan karya, dan berani menerima masukan.

Aku iri pada mereka yang menuliskan ceritanya dengan tuntas. Membangun komunitas menulis dan memaksa diri untuk melahirkan karya. Mereka berada pada atmosfer saling mendukung dalam laku menulis yang sunyi.

Rasanya menulis adalah mimpi terbesar yang kubopong bertahun-tahun. Terseok-seok. Lelah. Tapi aku cuma tahu bahwa jalan menulislah yang paling pas. So far, menulis di blog ini cukup memuaskan. Paling tinggi ikut kroyokan menulis di buku-buku yang butuh kontributor. Belum pernah berhasil membuat satu buku dengan tulisan namaku di sana. Setiap tahun aku tak pernah mengganti resolusi itu.

Aku belajar menulis. Masih terus belajar. Mungkin butuh kesabaran dan banyak kerja keras untuk meniti jalan sunyi yang sangat bergantung pada disiplin diri.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Saya selalu iri pada orang-orang yang mampu menulis. Merangkai kata dan cerita yang mengalir. Memiliki ketekunan untuk menyelesaikan sebuah cerita. Tak tunduk dan kalah pada mood yang mampu merubah suasana hati. Membentuk bangunan utuh sebuah cerita. Prolog, masalah, klimaks,anti klimaks,dan epilog. Yang begitu kreatif membuat sebuah cerita unik. Mengambil ide dari hal sederhana dan membuatnya keluar dari kebiasaan. Membuat para pembaca menutup kalimat akhir dengan decakan kagum atau senyum simpul. Meninggalkan jejak kenangan cerita. Membekaskan cerita serupa film di benak pembaca.

    ini saya lima tahun lalu...

    dan masih begini, masih saja iri...

    ReplyDelete
  2. Sy jg masih seperti ini smpe skrg.smoga mnjadi cmbuk untuk terus berkarya^^ smangat!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Norwegian Wood

Cukup melelahkan membaca Norwegian Wood karya Haruki Murakami. Buku yang telah kulihat wujudnya sejak tahun 2004 baru aku baca di tahun 2013. Saya tidak terlalu akrab dengan karya-karya Haruki Murakami. Buku Norwegian Wood ini adalah karyanya yang pertama saya baca.  Mengapa saya berkata buku ini cukup melelahkan? Karena buku ini bercerita tentang kematian dan sangkut pautnya dengan orang-orang yang ditinggalkan. Bukan kematian yang disebabkan sakit atau tua. Tapi kematian orang-orang muda yang memilih bunuh diri.  Bersetting tahun 1970an di Jepang, sang tokoh utama, Watanabe menceritakan kembali kisahnya. Ia bertemu kembali kekasih almarhum temannya yang memilih mati bunuh diri di usia 17 tahun. Sekalipun tidak akrab mereka selalu bersama. Berkeliling mengitari Tokyo tanpa tujuan. Hingga sang perempuan, Naoko masuk panti rehabilitasi gangguan jiwa. Ia lantas bertemu Midori, perempuan nyentrik yang selalu berkata seenak dia. Perempuan yang selalu jujur mengatakan apapun yang i...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Dari Dapur Aku Merindukan Rumah

Pallu Mara buatan saya (Foto : Dok. Pribadi) Setiap berada di dapur aku selalu merindukan rumah. Setiap harus masak sesuatu yang tiba-tiba merindukan rumah. Bukan karena kalo di rumah ada yang memasakkan (meski sebenarnya hal itu adalah salah satu yang membuatku rindu) , tapi karena di rumah begitu mudahnya menemukan bahan-bahan makan yang akan diolah. Lengkap dengan bumbunya yang segar. Dua hari lalu, saya sangat ingin memakan pallu mara. Pallu mara adalah masakan khas sulawesi Selatan. Masakan ikan ini sebenarnya sangat biasa. Kalo di rumah, setiap hari saya bisa memakan masakan ini, bahkan sampai bosan. Bedanya adalah kalo masakan rumah biasanya tidak diberi serai, lengkuas, dan gula merah. Bumbu utamanya adalah asam, kunyit, dan garam. Di rumah saya masakan ini disebut "ikan masak". Baru saat kuliah semester akhir saya mengetahui bahwa nama masakan ikan ini disebut Pallu Mara oleh orang Makassar. Nah, yang saya ingin masak adalah Pallu Mara lengkap dengan serai, ...