Skip to main content

Penulis Atau….?


Jika Bondan Winarno memulai karir menulisnya di umur belasan tahun dengan tulisan-tulisan fiksi yang diterbitkan di berbagai media nasional. Bagaimana dengan aku? Seperti membandingkan bumi dan langit jika membandingkan karir menulis pak Bondan dan diriku. Tapi mungkin perlulah sedikit melihat dimana saja pernah nyempil satu tulisanku di beberapa buku.

Tak seperti para penulis lain yang langsung melejit dalam setiap karyanya. Aku harus memulai dari menitipkan satu puisi pada antologi puisi yang dibuat oleh teman-teman di Liga Film Unhas yang tidak punya ISBN. Puisi yang tak pernah ingin aku ingat. Aku tidak cukup percaya diri untuk mengakuinya sebagai buah pikiranku sendiri. Puisi yang cukup ampuh untuk menjadi bahan callaan diantara teman-teman. Tapi dulu sewaktu membuat buku itu bersama anak-anak liga film aku begitu bersemangat. Hehehehehe, anak muda memang selalu bersemangat. Buku itu dibuat pada tahun 2004, saat aku masih mahasiswa baru.

Sebelumnya saat SMA aku pernah menulis artikel di sebuah bulletin komunitas. Precise Club. Tampil pada halaman pertama. Hal itulah yang memicu ketertarikanku di dunia tulis menulis. Dan bermimpi membuat buku suatu saat nanti.

Selanjutnya satu tulisanku pernah nyempil di buku “Makassar di Panyingkul”. Kali ini sudah ada ISBNnya dan dijual di toko buku. Ditambah sedikit catatan tentang penulis. Lucu juga melihat tulisanku muncul di sebuah buku yang dipajang di toko buku. Namun tak pernah berani mengklaim bahwa diri ini adalah penulis. Perlu banyak karya yang berani dipublikasikan terlebih dahulu agar benar-benar menjadi penulis.

Beberapa waktu lalu satu dongengku masuk dalam buku 22 hari bercerita yang dibuat oleh Indonesia bercerita. Sebuah organisasi nirlaba yang memfokuskan pada pentingnya mendongeng untuk anak. Kali ini aku berhasil diberi secara Cuma-Cuma bukunya. Beberapa buku sebelumnya harus aku beli sendiri untuk bisa memilikinya.  Dan terakhir,satu tulisanku  (lagi-lagi Cuma satu tulisan) nyempil di sebuah buku tentang Bau-Bau. Untuk yang satu ini aku belum pernah melihat bukunya dan belum pernah membaca isinya. Kenapa bisa  masuk? Pertama tulisan itu adalah kesanku ketika pertama kali ke Bau-Bau dan yang kedua adalah aku mengenal editornya. Dan peranku di buku itu adalah sebagai orang awam yang menikmati kota Bau-Bau.

Tak ada yang istimewa dari semua itu. Sejauh ini sudah ada empat buku yang menyisipkan satu tulisanku. Dan aku belum melakukan sebuah pergerakan yang lebih signifikan. Belum melahirkan satu buku utuh dengan tulisanku sendiri. Cukup terjal jalan yang ditempuh. Namun satu intinya, terus menulis dan melawan kemalasan. Semoga lekas melahirkan satu buku dengan hanya namaku sendiri sebagai pengarang di sampulnya. Amin.(*)

Comments

Popular posts from this blog

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...

Athens dan Kenangan Yang Kan Kukenang

College Green (sumber foto  di sini ) Tak cukup setahun, 9 bulan tepatnya saya menghirup udara di kota kecil Athens. Melihat daun maple menjadi merah dan berguguran. Menyaksikan salju menyulap semesta menjadi putih. Terkesima dengan rumput-rumput yang mejadi hijau, pompom dandelion yang tertiup angin, serta bunga-bunga bermekaran saat semi. Tiga musim yang tak pernah saya rasakan di kampung halaman membuat saya kagum terhadap kota kecil ini. Saya masuk pada kategori orang-orang yang begitu kagum dengan luar negeri. Ini pertama kalinya saya ke luar negeri, perjalanan ini membuka mata saya terhadap dunia di luar Indonesia. Saya menemukan hal-hal yang berbeda. Membuka pandangan bahwa saya terhadap sterotype yang saya bangun tentang luar negeri. Tak melulu baik dan membuat saya selalu rindu akan rumah.  Sembilan bulan saya merindukan rumah di tanah Athens, ketika telah menuju pulang saya mulai merindukan Athens. Dan rindu menyita tiap detik saya. Membuat saya sibuk mem...

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le Ara : Gong xi Gong Xi  Ara : Let's ask for angpao Amani : That's a great idea                                 After a while....... Ara  : i got cellphone Amani  :  i just got rundown program of chinese new year Ara : maybe there's money inside the paper Amani : I hope so Amani : What are you doing? Ara : I'm Checking my facebook Amani : Do you have facebook? Ara : Absolutely  Amani : let me see Ara : Wait, i wanna twit our picture   Amani : Do u also have a twitter? Ara : Sure. Do you have?  I will follow u Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper Ara : Yes, you should...hahaha Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone Amani : oke...