Skip to main content

When Bengo Meet Ternate

Cinta selalu misterius. Tak pernah mampu ditebak. Mungkin seperti itu yang terjadi dengan seorang tetanggaku di kampung. Aku mengenalnya sebagai seorang kakak kelas waktu SD dulu dan teman main waktu kecil di mesjid. Kami tidak begitu dekat. Tapi aku mengenalnya dan dia mengenalku. Beberapa waktu lalu ketika aku pulang kampung aku bertemu dengannya. Tepatnya semobil dengannya. Kami menumpangi mobil yang sama. Tepatnya dia mencarter mobil tersebut untuk menjemput seseorang di bandara.

Awalnya aku tak tahu cerita itu. Namun sang sopir begitu antusias menceritakan kepada penumpang lain tentang cerita pertemuan perempuan asal kampungku itu dengan seseorang di bandara. Ini adalah pertemuan pertama mereka. Sang pria adalah orang Ternate. Mereka saling kenal lewat telepon. Entah berapa lama mereka berkomunikasi lewat telepon hingga sang pria memutuskan untuk datang ke Makassar dengan tujuan ke Bengo demi perempuan tersebut.

Aku selalu tak mempercayai sebuah hubungan yang berawal dari sebuah komunikasi tak langsung dengan sarana teknologi. Aku selalu menafikkan hubungan yang tumbuh dengan cara seperti itu. Namun beberapa orang teman telah membuktikannya padaku bahwa hubungan seperti itu benar adanya. Beberapa temanku di Makassar mengalaminya. Ada yang telah menikah ada pula yang masih menjalani masa pacaran hingga sekarang. Namun aku tak pernah menyangka bahwa hal-hal seperti itu terjadi pula di kampung. Di desa sekecil Bengo. Tapi, ternyata teknologi pun telah mengubah segala hal hingga pelosok desa.

Hubungan-hubungan seperti ini selalu menciptakan ekspektasi begitu besar dalam diri pelakunya. Saling berkirim foto untuk memberi gambaran awal. Foto yang paling cantik dan tampan adalah foto-foto yang dipilih untuk dikirim. Agar tidak saling mengecewakan. Namun pada saat kopi darat maka yang menjadi adalah kompromi-kompromi. Menerima segala kelebihan dan kekurangan. Di sinilah cinta yang tumbuh berperan. Menjembatani segala perbedaan dan kekurangan. 

Beberapa orang mengatakan bahwa hubungan yang dimulai bukan dari sebuah pertemuan akan kembali ke titik nol ketika melakukan kopi darat. Namun itu hanyalah pendapat para orang-orang yang tak pernah mengalaminya. Aku melihat sendiri bagaimana keakraban itu muncul selayaknya dua kekasih yang telah dipisahkan lautan selama bertahun-tahun dan akhirnya bertemu. Mereka akrab dan tak ada saling kecanggungan. Itulah cinta, selalu misterius. 

Malam telah larut ketika mobil yang kami tumpangi berhenti di depan rumah si perempuan. Deru mobil seakan menjadi penanda bahwa tamu yang ditunggu telah datang. Seluruh keluarga tak ada yang tertidur. Mereka bersuka cita menanti kedatangan calon anggota keluarga baru. (*)

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

Valentine Yang Mengejutkan

Postcard page 1 13 Februari    Dua wanita dan tiga pria sibuk mengerumuni salah satu meja di salah satu sudut kafe Donkey di kota kecil Athens, Ohio.   Cangkir-cangkir kopi dan kue kering menjadi penganan di atas meja berdampingan dengan coretan-coretan kertas yang sibuk mereka diskusikan. Hoodie sweater mereka terpasang   menutupi masing-masing kepala. Sesekali mereka menyeruput kopi untuk menghangatkan badan. Di luar cuaca cukup dingin dan salju turun perlahan. Ini hampir pertengahan februari tapi salju masih saja betah menyelimuti kota ini.   “Tring” lonceng pintu masuk bergemerincing ketika seorang pria dengan berjaket tebal masuk terburu-buru. Udara dingin mengalir cepat memenuhi ruang. Beberapa pengunjung memandang ke arah pria itu. “Apakah rencana sudah matang?” tanyanya pada kelompok diskusi itu.   ***   Ethan, dia pacarku. Pria yang kukenal lewat jejaring sosial. Kami berkenalan lewat   akun klub buku yang kami follo...

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...