Skip to main content

Luluran Racikan


Karena tak punya lulur konvensional di rumah maka dengan kreatif aku membuat lulur sendiri. Bermodalkan ingatan dari status seorang adik angkatan di fesbuk aku meminta resep lulurannya.Dia mengirimiku resep racikan lulurnya.

Ampas teh, kopi bubuk, susu putih, madu, gula pasir, milk cleanser dicampur sesuka hati dengan takaran mengikuti kata hati. Lucu juga takarannya. Berhubungan karena malas cari lulur lagi maka bahan-bahan itu pun yang aku buru. Paling susah mencari milk cleanser karena kampungku begitu kecil, tak ada toserba yang lengkap, dan pasar hanya sekali dalam lima hari. Tapi hari ini aku berhasil meracik lulur itu. 

Hasilnya...hmmm....sebuah olahan yang cukup menjijikan. Berbau campur-campur. Rasa kopi, gula, susu, dan teh. Mengikuti cara luluran yang  dianjurkan aku pun mandi terlebih dahulu. Pakai sabun hingga badan terbebas dari debu. Selanjutnya memakai lulur tesebut ketika tubuh masih setengah basah. Luluran ini cukup bagus. Tapi kali ini tak ada tendensi apapun serupa untuk memutihkan kulit. Hanya ingin memanjakan kulit saja. Bedanya denga lulur konvensional yang dijual di toko-toko adalah lulur ini tidak wangi. Wanginya adalah campuran antara kopi, susu, teh, dan madu. Untungnya nda ada telur dalam resepnya. Tidak kebayang bagaimana baunya.

Dengan catatan setelah mandi segeralah memakai lotion maka tuntaslah acara luluranku hari ini. Aroma kopinya sudah dinetralisir dengan wangi lotionnya. Harusnya sih pake bleaching ayudhya kata adik angkatanku. Hehehehehe, nantilah aku cari. Cukup ini saja sekarang. Sudah lumayan segar :).


Jadi ingat waktu kecil, gadis-gadis di kampungku memakai bedak hitam sebelum mandi. Dibuat dari beras ketan hitam yang digoreng. Baunya enak. Tapi sepertinya sekarang tak ada lagi yang menggunakannya. Semuanya lebih menyukai produk-produk kemasan yang menjanjikan banyak manfaat yang membantu memberi pengaruh baik pada kecantikan. Sayangnya saat ini aku lebih suka yang berbau tradisional.(*)

Comments

  1. setelah memakuan luluran yang membuta kaki kita lebih canti dan untuk menjaga kaki kita tetep cantik apa ya..? apakah kita butuk kaos kaki tapi untuk pusar grosir kaos kaki di mana ya.. biar kita mendapatkan harga yang murah heheh

    ReplyDelete
  2. Hai,kebetulan kami memproduksi lulur hitam asli bugis syg..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Kura-Kura hijau

Tadi waktu ke Mall aku sempat melihat kura-kura hijau kecil yang djual. Ada puluhan ekor dalam satu akuarium besar. Ada yang berdiam diri di batu buatan dalam akuarim kaca itu, adapula yang berenang-berenang. Banyak orang yang singgah untuk melihat-lihat. Dijualnya berpasangan. Kura-kura mungkin makhluk yang gampang kesepian. Jadi jika harus dijual harus berpasangan. Sepasang kura-kura dibrandol dengan harga 70.000 plus akuarim kecil ukuran 20x15x15 cm. Kura-kura itu tampak lucu. Selain kura-kuranya dijualnya turtle food buat sang kura-kura. Aku tertarik untuk membelinya. Tapi aku bukanlah orang yang telaten dalam merawat sesuatu. Aku takut kura-kura itu akan mati jika aku beli. Mungkin jika sang kura-kura beruntung aku pun akan melakukan seperti yang dilakukan Dee, melepas kura-kura. Tapi janganlah aku membelinya. Biarlah orang lain yang lebih telaten yang merawatnya. Semoga kura-kura itu mampu bertahan hidup.

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat...